KY Ungkap Pentingnya Menjaga Integritas Peradilan di Tengah Tekanan Politik

Komisie Yudisial (KY) menegaskan pentingnya menjaga integritas lembaga peradilan di tengah tekanan politik yang semakin meningkat. Menurut Juru Bicara KY, Mukti Fajar Nur, konsistensi etik merupakan fondasi utama kehakiman yang tidak boleh dikompromikan.

"Kita ini tetap main di etik. Walaupun tekanan politik ada, komitmen menjaga integritas itu tidak boleh bergeser," ujar Mukti dalam kegiatan Refleksi Dua Dekade Menjaga dan Menegakkan Integritas Hakim di Bandung.

KY berkomitmen untuk menjaga integritas etik meski dinamika politik kerap menekan lembaganya. Mukti juga menegaskan bahwa hubungan KY dengan Mahkamah Agung (MA) dalam beberapa tahun terakhir berjalan lebih harmonis.

"Banyak yang bilang hubungan KY-MA sekarang paling harmonis. Ada yang curiga sinerginya kolusi. Enggak. Kita ini bekerja pada ranah masing-masing," tegasnya.

Namun, Mukti mengakui bahwa proses seleksi calon hakim agung masih ada tekanan dan upaya titipan dari berbagai pihak. "Titipan banyak. Masa nggak ada? Ada. Tapi kita punya pakem, punya pedoman pengukuran siapa yang layak dan tidak," ujar Mukti.

Mukti juga menyinggung dinamika tahun 2024 ketika seluruh calon hakim agung hasil seleksi KY sempat ditolak DPR. "Kemarin itu hampir ditolak lagi. Tapi ada upaya-upasi komunikasi, dan akhirnya DPR melanjutkan prosesnya," terangnya.

Meski tekanan politik semakin meningkat, Mukti percaya bahwa KY tetap mampu menjaga keteguhan dalam menjalankan tugasnya. "Saya kira itu yang harus terus dijaga, konsistensi dan keberanian menjaga etik, meskipun tekanan selalu ada," ujarnya.
 
Aku rasa KY gini kayak nggak bisa berdiri tanpa etika... tapi kalau kamu mau teka-teki, aku punya saran, siapa yang bilang hubungan KY-MA harmonis itu bukan dari dalamnya... mungkin ada yang coba bikin reputasi baik, tapi aku tidak pikir itu masalah. Yang penting, KY gini kayak harus tetap jujur dan terbuka tentang tekanan politik yang dihadapi... kalau nggak kita ceritakan, bagaimana kita bisa mengatasi? πŸ€”πŸ‘€
 
Gue pikir KY udah lama-lama nggak bisa mandiri aja kayaknya. Kalo tekanan politik sebenarnya penting, tapi gue rasa KY udah terlalu banyak bergantung pada anggota DPR dan MA juga loh. Nah, kalau kita jadi terlalu bergantung pada orang lain, maka integritas lembaga peradilan itu apa aja?

Dan, apa dengan seleksi calon hakim agung? Gue pikir lebih baik jika KY dapat menentukan sendiri siapa yang layak dan tidak. Tapi, sekarang gue lihat ada banyak upaya titipan dari berbagai pihak, itu apa aja? Belum tentu kalau mereka benar-benar untuk kebaikan lembaga peradilan ya?

Saya rasa KY harus lebih hati-hati dalam menentukan hubungan dengan MA dan DPR. Jangan terlalu bergantung pada mereka, tapi juga tidak boleh terlalu marah jika ada ketidakpastian juga. Belum tentu itu semua tentang korupsi aja, mungkin ada yang benar-benar peduli dengan kebaikan lembaga peradilan.
 
kenapa tekanan politik semakin meningkat gini? apa sih yang sengaja membuat para hakim tidak bisa bebas dari tekanan itu πŸ€”. apakah karena ada yang salah di antara KY dan MA? atau mungkin ada yang salah dengan cara Seleksi calon hakim agung itu. saya pikir jika kita ingin memperkuat lembaga peradilan, kita harus fokus pada pendidikan dan pelatihan, bukan hanya pada seleksi calon hakim. apa kata kalian? πŸ€“
 
ini kayaknya kalau giliran KY yang harus bantu maintain keseragaman di antara semua lapisan masyarakat. apa pun tekanan politik, KY tetap fokus pada kehakiman yang jujur dan adil. saya rasa ini penting banget untuk mencegah korupsi atau semacamnya di kalangan hakim. kayaknya kita semua harus mendukung KY agar bisa menjalankan tugasnya dengan baik πŸ˜ŠπŸ‘
 
Gue penasaran juga dengar tentang hal ini... KY pasti penting banget untuk menjaga integritas lembaga peradilan. Gue pikir jika tekanan politik terlalu banyak, maka hakim dan jaksa tidak akan bisa bekerja secara adil... tapi gue senang mendengar bahwa Mukti Fajar Nur masih punya komitmen yang kuat untuk menjaga etik dalam kehakiman... kayaknya kita harus lebih percaya diri dengan sistem ini. Tapi apa sih kalau tekanan politik terlalu parah? Apakah kita masih bisa berjalan di atas kaki janggel?
 
ini kayaknya KY jelas jujur di masa lalu & sekarang walaupun terdampak tekanan politik tapi tidak mau berubah aja kayak KY ini. Mereka tahu penting bagaimana menjaga integritas lembaga peradilan itu. kayaknya harusnya banyak orang yang bisa belajar dari contoh ini 😊
 
πŸ™ Nah, aku pikir kalau di Indonesia lagi banyak yang canggih tapi masih ada masalah etika di luar sana. Komisie Yudisial kayaknya perlu terus berusaha menjaga integritas lembaga peradilan kita. Aku senang melihat bahwa mereka punya komitmen untuk tidak dikompromikan oleh tekanan politik. tapi, aku rasa kita juga harus lebih bijak dalam memahami bagaimana kerjasama antara KY dan MA bisa lebih harmonis.

Saya pikir, jika kita ingin lebih sukses di bidang etika, kita harus fokus pada bagaimana meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya integritas. Kita harus membuat pendidikan dan kesadaran tentang etika menjadi prioritas untuk generasi muda kita. Jadi, kita bisa memiliki hakim yang lebih bijak dan bertanggung jawab di masa depan.
 
Aku pikir gampang banget kalau KY bisa mempertahankan integritasnya. Mereka udah banyak mengalami tekanan dari kalangan politik dan apa yang dihadapkan mereka masih jujur dengan diri sendiri πŸ™. Kalau mau memilih, aku rasa KY sudah cukup baik dalam menjaga integritas lembaganya, tapi mungkin ada hal-hal kecil yang perlu diperbaiki lagi nanti πŸ€”.
 
Maksudnya kayaknya KY gini suka bikin kesadaran tentang integritas lembaga peradilan lebih serius. Nah kalau tekanan politik makin ketat, tapi KY masih bisa jaga etika bukan main. Mereka bilang bahwa konsistensi etik itu penting banget. Aku setuju dengannya. Kita semua harus menghargai kejujuran dan integritas dalam pekerjaan, terutama di lembaga peradilan yang berat tanggung jawabnya. 🀝🏼
 
Kita harus ingat, lembaga peradilan itu bagian dari sistem yang seimbang ya... Tekanan politik itu memang tidak bisa dihindari, tapi kita harus tetap berjuang menjaga integritas dan etika dalam pekerjaannya. Kalau kita lemah, semua bisa jadi tidak beres. Kita harus kuat dan berani menghadapi tekanan itu 😊
 
Gue rasa KY ini lagi-lagi tidak fokus di aspek pentingnya ya. Mereka sering banget fokus pada aspek politis dan tekanan dari pihak lain. Gua pikir mereka harus lebih fokus pada aspek integritas lembaga peradilan itu sendiri, bukan hanya sekedar menjaga hubungan dengan MA atau DPR.

Dan apa dengan proses seleksi calon hakim agung yang dipertanyikan oleh Mukti? Gue rasa mereka harus lebih transparan dan jujur dalam prosesnya. Jangan terus membiarkan tekanan dari berbagai pihak mengaruh pada hasilnya.

Gua juga curiga kalau KY-MA ini sudah jadi 'dangka' yang bisa digunakan oleh pihak lain untuk mengontrol lembaga peradilan. Gue harap Mukti dan KY ini tidak sampai jadi seperti itu aja...
 
πŸ€” aja kayaknya KY masih bisa menjaga integritas lembaganya, walaupun politik makin seru πŸ’ͺ. tapi apa sih yang salah kalau kita ragu tentang hubungan antara KY dan MA? πŸ€·β€β™‚οΈ mungkin karena banyak yang bilang adu-adu di balik tangan, tapi Mukti itu bilang tidak ada kolusi, aja! πŸ˜…. tapi yang penting adalah KY masih bisa menjaga etika dan memilih hakim yang tepat, itu yang harusnya terus dijaga πŸ“š.
 
Luar biasa nyang dia Mukti Fajar Nur, nih 🀯! Sengaja bikin KY jadi contoh bagus dalam menjaga integritas lembaga peradilan. Semoga giliran kita yang bisa membuat perubahan positif di Indonesia seperti ini πŸ’ͺ🏼. Tekanan politik memang semakin ketat, tapi gue yakin dia tidak akan menyerah πŸ˜‚. Kita semua harus berani berbicara dan mengkritik hal-hal yang salah, nih! πŸ—£οΈ
 
Makasih ky komsinfo yg jelas bisi. Mereka KY benar2 berat badan buat menjaga integritas lembaga peradilan. Semoga semuanya tetap beres dan tidak ada kerugian apalagi hak-hak orang.
 
Tekanan politik ini semakin meningkat, tapi KY masih bisa menjaga integritasnya. Yang penting, KY tidak boleh terpengaruh oleh tekanan tersebut. Mereka harus tetap fokus pada kehakiman dan tidak menerima titipan dari siapa pun. KY sudah memiliki pedoman yang jelas untuk menentukan siapa yang layak menjadi hakim agung. Mereka harus terus menjaga konsistensi dan keberanian dalam melakukan pekerjaannya πŸ™
 
Aku rasa KY gak usah khawatir tentang tekanan politik. Mereka pasti bisa menjaga integritasnya sendiri. Tapi, aku pikir perlu diawasi juga bagaimana seleksi calon hakim agung itu nggak ada upaya titipan dari kalangan yang lain. Itu aja jaga tahan integrity-nya. Aku lihat kejadian 2024 lalu yang mengecewakan, tapi gini saja. KY harus terus berjuang agar integritasnya tetap utuh.
 
Tekanan politik ini pasti bikin lembaga peradilan kesulitan menjalankan tugasnya, tapi KY tetap harus fokus pada kehakiman ya. Apa yang penting adalah komitmen menjaga integritas etik, bukan kalah tekanan dari orang-orang yang suka menekan. Banyak yang bilang hubungan KY-Mahkamah Agung harmonis, tapi aku pikir itu hanya karena mereka bisa berkomunikasi dengan baik aja. Yang penting adalah selama ada komitmen menjaga integritas, semua ini tidak apa-apa. πŸ™πŸ’―
 
Aku pikir kalau sistem ini masih bisa jadi baik jika kita fokus pada apa yang benar-benar penting, yaitu integritas lembaga peradilan itu sendiri 😊. Tak peduli tekanan politik atau tidak, kita harus tetap mempertahankan komitmen etik kita. Aku lihat hubungan KY-MA sudah harmonis, tapi aku masih khawatir tentang proses seleksi calon hakim agung. Kita harus lebih teliti dalam mengukur siapa yang layak dan tidak πŸ˜’.
 
kembali
Top