"Trans7, Media yang Mengabaikan Tradisi Pesantren"
Rencana tayangan Trans7, sebuah saluran televisi swasta yang dipimpin oleh Prabowo Subianto sebagai Presiden Indonesia saat ini, telah menimbulkan kemarahan banyak orang, termasuk para penggiat Islam dan komunitas pesantren. Rencananya, saluran tersebut akan menayangkan program yang menggambarkan Kiai Ahmad Zaini, pendiri Pesantren Lirboyo, dengan nada yang leceh dan tidak sopan.
Ketika disebutkan, beberapa tokoh Islam menyatakan bahwa tayangan ini adalah bentuk pengejaman dan penolakan terhadap nilai-nilai tradisional Indonesia, termasuk pesantren. Mereka juga menekankan bahwa Kiai Zaini tidak boleh dijadikan subjek hiburan atau komedi.
Dalam sebuah omongan yang berbeda, sebelumnya, Gus Dur (Ahmad Dhaky), mantan Bupati Banyuwangi dan tokoh Islam terkemuka, juga mengecam tindakan Trans7 ini. Ia menyatakan bahwa pesantren adalah bagian penting dari struktur sosial Indonesia dan tidak boleh diabaikan.
Menurut beberapa orang, tayangan Trans7 ini merupakan contoh dari penolakan masyarakat modern terhadap nilai-nilai tradisional Indonesia. Mereka juga menekankan bahwa ini bukan hanya tentang Kiai Zaini, tetapi tentang keseluruhan nilai-nilai yang diwariskan oleh pesantren.
Oleh karena itu, sangat disayangkan jika Trans7 tidak mempertimbangkan dampak dari tayangan ini dan apakah ada upaya untuk menghormati dan mengenang warisah Kiai Zaini.
Rencana tayangan Trans7, sebuah saluran televisi swasta yang dipimpin oleh Prabowo Subianto sebagai Presiden Indonesia saat ini, telah menimbulkan kemarahan banyak orang, termasuk para penggiat Islam dan komunitas pesantren. Rencananya, saluran tersebut akan menayangkan program yang menggambarkan Kiai Ahmad Zaini, pendiri Pesantren Lirboyo, dengan nada yang leceh dan tidak sopan.
Ketika disebutkan, beberapa tokoh Islam menyatakan bahwa tayangan ini adalah bentuk pengejaman dan penolakan terhadap nilai-nilai tradisional Indonesia, termasuk pesantren. Mereka juga menekankan bahwa Kiai Zaini tidak boleh dijadikan subjek hiburan atau komedi.
Dalam sebuah omongan yang berbeda, sebelumnya, Gus Dur (Ahmad Dhaky), mantan Bupati Banyuwangi dan tokoh Islam terkemuka, juga mengecam tindakan Trans7 ini. Ia menyatakan bahwa pesantren adalah bagian penting dari struktur sosial Indonesia dan tidak boleh diabaikan.
Menurut beberapa orang, tayangan Trans7 ini merupakan contoh dari penolakan masyarakat modern terhadap nilai-nilai tradisional Indonesia. Mereka juga menekankan bahwa ini bukan hanya tentang Kiai Zaini, tetapi tentang keseluruhan nilai-nilai yang diwariskan oleh pesantren.
Oleh karena itu, sangat disayangkan jika Trans7 tidak mempertimbangkan dampak dari tayangan ini dan apakah ada upaya untuk menghormati dan mengenang warisah Kiai Zaini.