Gus Yahya Cholil Staquf mempertahankan jabatan kekuasaan, setelah rapat harian Syuriah PBNU meminta mundur. Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang dipimpin oleh Gus Yahya, baru saja menanggung tuduhan pengundang peneliti zionis menghadiri kegiatan PBNU.
Riset dari Tempo, menyebutkan ratusan narasumber menyatakan ketidakpuasan mereka dengan keputusan rapat harian Syuriah yang meminta Gus Yahya Cholil Staquf meninggalkan jabatan sebagai Ketua Umum PBNU.
Keberadaan peneliti zionis itu dianggap melanggar nilai dan ajaran Ahlussunnah wal Jamaah An-Nahdliyah, organisasi pendirian PBNU.
Riset Tempo juga menyebutkan, sebagian Rais Syuriah mengakui tidak memperoleh informasi yang jelas tentang kehadiran peneliti zionis tersebut. Gus Yahya memberi tahu, ia telah bertemu dengan beberapa jajarannya yang menyesali keputusan rapat harian Syuriyah.
Menurutnya, jika dipercaya oleh umat, rapat Syuriyah tidak akan bisa mengambil keputusan untuk meminta mundur. Selain itu, kehadiran narasumber kontroversial itu juga dianggap bertentangan dengan Muqaddimah Qanun Asasi Nahdlatul Ulama.
Gus Yahya juga menolak memperoleh penjelasan yang jelas dari para anggota Syuriyah mengenai apa yang sebenarnya terjadi. Ia melawan dengan mengundang kiai NU untuk pertemuan di Pesantren Lirboyo, Kediri.
Gus Yahya mengatakan hasil rapat harian Syuriah tidak jelas arahnya dan tidak bisa digunakan sebagai dasar untuk memberhentikan siapapun.
Riset dari Tempo, menyebutkan ratusan narasumber menyatakan ketidakpuasan mereka dengan keputusan rapat harian Syuriah yang meminta Gus Yahya Cholil Staquf meninggalkan jabatan sebagai Ketua Umum PBNU.
Keberadaan peneliti zionis itu dianggap melanggar nilai dan ajaran Ahlussunnah wal Jamaah An-Nahdliyah, organisasi pendirian PBNU.
Riset Tempo juga menyebutkan, sebagian Rais Syuriah mengakui tidak memperoleh informasi yang jelas tentang kehadiran peneliti zionis tersebut. Gus Yahya memberi tahu, ia telah bertemu dengan beberapa jajarannya yang menyesali keputusan rapat harian Syuriyah.
Menurutnya, jika dipercaya oleh umat, rapat Syuriyah tidak akan bisa mengambil keputusan untuk meminta mundur. Selain itu, kehadiran narasumber kontroversial itu juga dianggap bertentangan dengan Muqaddimah Qanun Asasi Nahdlatul Ulama.
Gus Yahya juga menolak memperoleh penjelasan yang jelas dari para anggota Syuriyah mengenai apa yang sebenarnya terjadi. Ia melawan dengan mengundang kiai NU untuk pertemuan di Pesantren Lirboyo, Kediri.
Gus Yahya mengatakan hasil rapat harian Syuriah tidak jelas arahnya dan tidak bisa digunakan sebagai dasar untuk memberhentikan siapapun.