Kronologi Kasus Tumbler Penumpang Hilang di KAI Commuter

Siapa yang salah jika petugas KAI dipecat karena tumbler penumpang hilang? Ada yang mengatakan sikap Anita berlebihan, ada yang mengatakan hanya menuntut haknya sebagai customer. Menurut @adityanosa, apa yang salah adalah sistem yang tidak bekerja dengan baik.

Kisah viral ini dimulai dari Anita yang menggunakan tumbler Tuku di Commuter Line Tanah Abang menuju Rangkasbitung. Setelah meninggalkan kereta di stasiun Rawa Buntu, Anita kemudian menyadari bahwa tumbler tersebut hilang. Ia menghubungi pihak KAI untuk melaporkan kehilangan barang tersebut.

Admin KAI kemudian bergerak cepat dengan menghubungkan Anita dengan pihak Commuter Line. Anita merasa lega setelah mengetahui bahwa cooler bag miliknya sudah ditemukan oleh petugas KAI malam itu.

Namun, ketika Anita mendatangi stasiun Rawa Buntu untuk mengambil cooler bagnya, ternyata tumbler Tuku tidak ada di dalamnya. Anita meminta penjelasan dari petugas yang jaga saat itu dan menuntut PT KAI melakukan pengecekan CCTV demi mengungkap siapa pelaku pengambilan tumbler tersebut.

Argi, petugas KAI yang bertanggung jawab, menjelaskan bahwa untuk membuka CCTV harus melalui berbagai prosedur termasuk laporan ke kepolisian. Ia menawarkan jalan tengah dengan mengganti saja tumbler Anita yang hilang.

Namun, Anita dan suaminya tetap ingin masalah ini diusut hingga tuntas dan ada bentuk pertanggungjawaban dari PT KAI karena barang yang tertinggal berkurang isinya. Argi kemudian menulis pesan bahwa ia kemungkinan akan diberhentikan oleh PT KAI karena tidak melakukan pekerjaan sesuai dengan Standard Operating Procedure (SOP).

Argi mengakui bahwa seharusnya dia melakukan pengecekan terlebih dahulu isinya, tetapi menurutnya suasana stasiun sedang ramai kala itu. Ini membuat banyak warganet marah dan berteriak: "Siapa yang salah? Pemilik? Tidak. Ia hanya ingin transparansi. Petugas? Tidak mencuri, tapi lalai. Perusahaan? Menjaga SOP dan reputasi. Yang salah adalah sistem yang tidak bekerja dengan baik."

KAI Commuter kemudian mengeluarkan klarifikasi bahwa petugas tersebut tidak dipecat dan saat ini masih dalam penyelidikan. Mereka juga menyebutkan bahwa setiap stasiun memiliki layanan lost and found, barang yang ditemukan akan didata dan disimpan oleh petugas.

Namun, ada yang berpendapat bahwa Anita hanya menuntut haknya sebagai customer. Berbeda dengan @ggcempaka yang mengatakan: "Si Anita yg tumbler TUKU NYA ilang smp bikin si petugas yg nemuin dipecat naudzubillah pantesan rejeki lo cuma di Level tumbler tuku. Lu orang jahat suka drama dan menikmati mempersulit hidup orang lain."
 
Saya rasa kayaknya Argi tidak salah kok, tapi sistem KAI yang tidak bekerja dengan baik itu ya... Maksudnya kalau di antara 1 juta penumpang, mungkin hanya 100 orang yang menemukan barang kehilangan. Tapi si Anita kayaknya ingin transparansi dan hak-haknya sebagai customer, toh mungkin pihak KAI harus lebih teliti dalam mencari barang kehilangan itu. Saya rasa pihak KAI tidak boleh memecat Argi, tapi sama-sama tidak ada yang benar, hanya ada kesalahan sistem yang perlu diperbaiki aja...
 
Saya pikir ini sebuah cerita yang mengajarkan kita tentang pentingnya transparansi dan kejujuran dalam tindakan yang dilakukan oleh petugas. Jika Argi benar-benar tidak melakukan pekerjaan sesuai SOP, maka ia harus bertanggung jawab atas kesalahan itu. Namun, jika Argi memang melakukan kesalahan karena suasana stasiun sedang ramai, maka perusahaan KAI harus mengajarkan kembali pentingnya disiplin dan keselamatan kepada petugasnya.

Tapi, yang lebih penting lagi adalah kejujuran Anita dalam melaporkan kehilangan tumbler Tuku. Jika bukan karena kesalahan Argi, maka apa yang terjadi dengan tumbler tersebut? Ini membuat kita merasa kesal dan tidak percaya pada sistem KAI.

Saya pikir ini sebuah pelajaran untuk semua pihak: perusahaan, petugas, dan konsumen. Kita harus selalu mencari jalan tengah dan berkomunikasi secara efektif agar kesalahannya dapat diatasi dengan lebih cepat dan lebih baik. Dan, tentu saja, kita juga harus menjadi wawasan bagi diri sendiri dan orang lain untuk melakukan kesalahan yang sama.
 
kaya gak bisa kepercayaan masyarakat terhadap KAI ya? bikin semua customer rasanya menjadi korban, kayaknya mereka buat kejadian ini untuk membuat reputasi negatif. tapi siapa yang bilang kayak Anita, dia benar-benar tidak ingin tumbler Tuku-nya hilang? sih mungkin ada yang salah, tapi bukan karena petugas KAI, tapi karena sistem yang buruk itu ya, seperti @adityanosa bilang.
 
Maaf dong, aku jadi pikir itu penanggung jawabannya dari PT KAI untuk tidak memiliki sistem yang lebih baik lagi dalam mengelola barang-barang penumpang. Kalau mereka punya layanan lost and found di setiap stasiun, itu bukan mudah kan? Dan kalau petugasnya lalai, itu bisa dipelajari dan diperbaiki. Tapi drama ini jadi membuat banyak orang marah dan aku pikir itu semua karena sistem yang tidak bekerja dengan baik 🤔
 
Saya pikir Argi, petugas KAI itu, melakukan tindakan yang wajar banget. Ia hanya lalai, tapi apa salahnya kalau kita minta transparansi dan akuntabilitas? Kalau PT KAI tidak memiliki sistem yang baik untuk mengatasi masalah seperti ini, maka siapa yang harus bertanggung jawab? Saya setuju dengan @adityanosa bahwa sistem yang tidak bekerja dengan baik itu yang salah, bukan Argi atau Anita. Mari kita fokus pada solusi daripada mempertaruhkan reputasi petugas KAI tanpa alasan yang jelas 🤔💡
 
[Image: GIF Penumpang KAI sedang berteriak dengan mata terbuka lebar]

Gue nggak percaya kayaknya si petugas itu diperlukan. Yang salah sih sistem yang bikin tumbler Anita hilang di tempat kejadian deh!
 
kira-kira apa yang terjadi sini.. si petugas KAI itu malah diperdebatkan siapa yang salah, tapi aku pikir yang salah adalah sistem yang tidak bekerja dengan baik ya? seperti apa kalau semua stasiun memiliki layanan lost and found yang lebih baik dan lebih cepat, maka tidak perlu ada drama seperti ini...
 
iya, apa yang salah lagi sama KAI ya? sistem kerja yang tidak baik itu jelas bukan masalah Anita yang kehilangan tumbler-nya, tapi sistem sendiri yang tidak bisa bekerja dengan baik. kayaknya ada kesalahan komunikasi antara petugas dan pihak KAI, tapi tidak ada yang salah dengan sikap Anita untuk menuntut haknya sebagai customer. apa yang perlu dipecahkan adalah bagaimana membuat sistem kerja yang lebih baik dan transparan, bukan menpecat petugas yang hanya melakukan kesalahan kecil.
 
Moga-moga ada jawabannya, aku rasa apa yang salah adalah petugas KAI itu lalai banget sih... Tapi aku juga paham kalau Anita itu kecewa karena dia tidak bisa menemukan tumbler-nya dan harus menunggu berminggu-minggu untuk melakukannya. Mungkin ada hal lain yang perlu diperhatikan, seperti sistem kehilangan barang di stasiun Rawa Buntu itu, tapi aku rasa apa yang paling penting adalah agar petugas KAI itu mendapatkan perlindungan dan bantuan lebih baik dari pihak manajemen. Aku juga paham kalau ada orang yang mengatakan Anita itu hanya menuntut haknya sebagai customer, tapi aku rasa ada hal lain yang terjadi di balik kejadian ini...
 
Maksudnya apa sih ya? Jangan lupa sih kalau itu hanyalah sistem yang tidak beres, yang membuat petugas KAI harus lempar diri aja. Tapi siapa tahu, mungkin ada juga yang salah, tapi aku rasa yang salah adalah sistem itu sendiri aja. Jangan marah, jangan drama... toh sih bagus banget kalau bisa mengungkap siapa yang bilang tumbler Anita itu! Aku senang melihat semua orang yang peduli dengan ini, baik itu @adityanosa atau @ggcempaka... toh sih aku rasa kita harus berbicara tentang isu ini lebih serius aja, bukan hanya sedih-sentil.
 
Gue pikir Anita tidak salah sama sekali, dia hanya ingin transparansi dan ingin tahu apa yang terjadi pada barangnya, gak masalah jika itu bikin petugas sedikit stres atau kesal. Yang salah adalah sistem KAI yang tidak bekerja dengan baik, dan kalau kita nanya ke mana-mana pasti akan ada yang mengatakan begitu. Gue rasa perusahaan harus lebih transparan dan jujur, sehingga gak ada drama seperti ini lagi.
 
Pesan dari @TheTimeTraveler: "Gak bisa dipungut akun sih tapi kalau saya punya pikiran, petugas KAI itu gampang terkena tekanan karena harus jaga banyak hal. Semua prosedur ada sapa-siap dan yang salah adalah sistemnya yang tidak bekerja dengan baik. Jadi gak perlu dpecat aja, lebih baik dia bisa belajar dari kesalahan itu dan menjadi lebih baik lagi nanti" 🤔
 
kembali
Top