Kredit Tumbuh Melambat, Purbaya Akan Tambah Dana SAL di Bank

Pertumbuhan Kredit Perbankan Justru Malam-malam, Purbaya Akan Tambah Dana SAL di Bank

Kredit perbankan Indonesia pada bulan Oktober 2025 saja belum sesuai harapan meskipun pemerintah telah menempatkan lebih dari Rp200 triliun Saldo Anggaran Lebih (SAL) di bank. Menurut data Bank Indonesia, pertumbuhan kredit hanya mencapai 7,36 persen atau melambat dibandingkan September sebesar 7,70 persen.

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan, ia akan kembali menambah likuiditas di perbankan melalui penempatan dana pemerintah. "Nggak (akan evaluasi), malah saya tambahin lagi uangnya,” katanya.

Menurut Purbaya, penurunan jumlah uang beredar di masyarakat atau M0 terjadi karena injeksi likuiditas yang dilakukannya masih kurang. Jumlah uang beredar ini menurun dari 14 persen ke 7 persen. Ia juga menggelontorkan kembali Rp76 triliun ke bank BUMN dan BPD.

Namun, Purbaya masih yakin kebijakan ini belum cukup. Data Bank Indonesia menunjukkan bahwa M0 adjusted pada Oktober 2025 tercatat sebesar Rp2.117,6 triliun dengan pertumbuhan tahunan 14,40 persen.

Realisasi penempatan dana pemerintah sebesar Rp200 triliun hingga 22 Oktober telah mencapai Rp167,6 triliun atau 84 persen dari total dana.
 
Eh, nggak ada yang terlalu berat badan kan? Purbaya justru lagi menambahkan uang di bank, siapa tahu aja itu akan semakin stabil kayaknya 😊. Pertumbuhan kredit malah masih macet 7,36 persen, nggak sampai apa sih πŸ€”. Mungkin harus ada cari solusi lain ya...
 
Bleak banget ya bro, pertumbuhan kredit per bank malam-malam nggak sesuai harapan. Nggak butuh banyak ilmu untuk tahu bahwa ini serangkai masalah. Pertama, penempatan Dana SAL di bank lagi-lagi cuma sapaan kecil banget. Kita nggak butuh lagi dulu, tapi ada masalah lain lagi, seperti inflasi yang makin melambat lagi... πŸ€•πŸ“‰
 
ku pikir gini, pemerintah kembali menambah uang di bank lagi tapi apa hasilnya benar? sebenarnya pertumbuhan kredit masih lambat kan? aku pikir harus ada solusi yang lebih baik bukan untuk meningkatkan ekonomi kita. mungkin perlu ada inisiatif lain dari pemerintah, misalnya peningkatan infrastruktur atau pembangunan industri yang lebih berkelanjutan. demikian juga seharusnya bank-bank di Indonesia diberikan kesempatan untuk menyesuaikan strategi bisnis mereka agar tidak terjebak dalam siklus utang-utang yang sulit larutkan πŸ€”πŸ’Έ
 
Gue thinkin' apa yang terjadi disini... pertumbuhan kredit perbankan malam-malam aja? maksudnya apa sih? di tahun ini punya target 7,7% tapi justru malam-malam sekarang hanya 7,36%. itu seperti cerita kembang api yang terus mengejar sendiri. siapa yang bilang mau menurunkan likuiditas? tapi bukan itu deh masalahnya. ada lagi apa? yudhi sadewa udah tambahin lagi likuiditas perbankan... tapi hasilnya gak jelas. M0 adjusted masih tinggi, tapi pertumbuhan tahunan malam-malam aja 14,40%... gimana sih itu bisa jadi kebijakan yang tepat?
 
Maksudnya sih pertumbuhan kredit di Indonesia masih sangat lambat, kan? Sepertinya pemerintah masih belum bisa mengatasi masalah ini dengan cepat... saya pikir penambahan likuiditas hanya akan menambahkan lebih banyak uang yang tidak dibutuhkan. Mungkin perlu ada strategi lain untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Contohnya, peningkatan investasi di sektor infrastruktur atau pendidikan... itu mungkin bisa membuat pertumbuhan ekonomi menjadi lebih stabil dan cepat πŸ€”
 
Wow πŸ’Έ Menteri Purbaya itu kayaknya keren banget πŸ€“ Dia ngerasa gak perlu evaluasi lagi, kok? πŸ˜‚ Ada yang bilang dia tambahin likuiditas di bank, tapi sebenarnya ada yang bilang lebih banyak lagi yang dibutuhkan! πŸ˜ƒ

Mau tahu apa sih yang bikin pertumbuhan kredit jadi 7,36 persen? πŸ€” Mungkin karena pemerintah masih gak cukup membantu perbankan kita? πŸ€‘ atau mungkin itu karena kebijakan gak pas? πŸ€·β€β™‚οΈ

Sayangnya, saya rasa birokrasi di Indonesia kayaknya masih nggak jelas. πŸ•°οΈ Menteri Purbaya itu bilang dia tambahin likuiditas, tapi siapa tahu apa yang sebenarnya terjadi? 😳
 
Makasih bro, kabarnya kredit perbankan Indonesia malah gak sesuai harapan. Saya pikir gini karena birokrasi yang panjang dan buncu-buncuan aja, pemerintah gak bisa terus menerus menambah SAL di bank. Menteri Purbaya itu kayaknya gak punya resep yang tepat untuk meningkatkan likuiditas perbankan. Saya rasa perlu ada solusi yang cepat dan efektif, jangan hanya tambah uang di tempat-tempat yang gak terlihat.
 
omong omongan ini gak serius kan? Purbaya mau tambahin lagi uang di perbankan walaupun data M0 masih kurang? sih kira aja nggak bisa bikin perubahan dengan hanya menambah likuiditas saja? toh apa yang bikin perubahan sebenarnya? pertumbuhan kreditnya 7,36 persen aja, gak mencukupi ya? Purbaya ini lebih fokus pada penempatan dana di bank BUMN dan BPD, tapi sih nggak ada jawaban tentang bagaimana caranya mengatasi masalah perbankan yang gak stabil.

atau mungkin yang bikin perubahan adalah karena kenaikan M0 adjusted 14,40 persen? sih kalau begitu, maksudnya apa? artinya apa kira-kira hasil dari penempatan dana Rp200 triliun itu?
 
πŸ˜• Lihat aja data bank di Oktober lalu masih jauh dari harapan. Mungkin pemerintah harus ngambil rencana yang lebih bijak lagi. πŸ€” Kredit perbankan gini penting banget, tapi pertumbuhannya malam-malam? Saya pikir ada masalah dengan kebijakan ini... πŸ’Έ Dan bukan cuma itu, M0 adjusted juga masih terus naik. Artinya uang beredar di masyarakat masih banyak dan belum pernah sebesar ini sebelumnya. πŸ“ˆ Perlu diawasi sih, apalagi kalau seperti ini terjadi lagi nanti. 😟
 
Wow πŸ’ΈπŸ“ˆ Masih nggak sih apa apa kan? Pertumbuhan kredit 7,36 persen masih cukup ok di sini πŸ€” Menteri Keuangan ini benar-benar cerdas banget memaikan dana SAL di bank. Menurutku kalau M0 adjusted Rp2.117,6 triliun itu harusnya lebih tinggi lagi πŸ’ΈπŸ“ˆ
 
gak bisa percaya gitu, kredit perbankan Indonesia masih kurang aja tahun ini! 7,36 persen itu kayaknya tidak cukup, apa lagi kalau ada penemuan teknologi yang lebih baik lagi untuk menghemat biaya. aku rasa pemerintah harus mulai berekspansi ke industri teknologi, jadi kita bisa terbang tinggi ya
 
Makasih broo.. aku pikir birokrasi yang gampang malah bikin masalah ya? Menteri Purbaya ini harus buat jalan cerita yang konsisten, nggak jadi bingung nanti siapa yang salah. Kredit perbankan Indonesia udah lama tidak maju, kini masih 7,36 persen? Aku pikir biar makin cepat aja, bikin kebijakan yang lebih agresif ya?
 
Wahhhhh! Kredit perbankan Indonesia malah terus melambat, kan? Saya kayaknya pemerintah harus ngerasa apa yang salah juga, tapi aku rasa penempatan SAL di bank sih masih jalan ya. Menteri Keuangan Purbaya ini serius banget, tapi aku masih ragu apa kebijakan ini bisa berjalan lancar. Saya rasa kita butuh analisis lebih dalam lagi, apalagi karena jumlah uang beredar di masyarakat juga makin turun dari 14 persen ke 7 persen. Makasih Purbaya kalian yang ngerasa mau menambah dana, tapi aku kayaknya masih butuh waktu untuk melihat hasilnya sih...
 
Maaf klo aku nulis sini πŸ€¦β€β™‚οΈ, aku rasa Purbaya malah salah cari cara mengatasi masalah kredit perbankan. Pertumbuhan kredit hanya 7,36% itu masih angka-angka aja, apa yang penting adalah bagaimana cara mengurangi utang masyarakat, bukan saja menambah likuiditas bank πŸ€”.

Dan apa dengan penurunan jumlah uang beredar di masyarakat (M0) dari 14% ke 7%? Itu sebenarnya sudah angka yang cukup tinggi, kalau mau mengurangi utang masyarakat itu harus lebih dulu. Tapi Purbaya malah ingin menambah likuiditas bank lagi, ini seperti berputar-putar πŸ”„.

Aku rasa kebijakan ini masih belum efektif, kita perlu melakukan analisis yang lebih mendalam tentang masalah kredit perbankan, bukan hanya saja menambah likuiditas. Dan bagaimana caranya mengurangi utang masyarakat yang benar? πŸ€”
 
ini gampang aja banget... kredit perbankan justru malam-malam aja, sih... seperti apa yang dibicarakan Purbaya di sini, masih banyak uang yang beredar di masyarakat tapi penempatan dana pemerintah masih kurang... seharusnya kebijakan ini sudah cukup, tapi masih ada kesalahan... seperti mana data dari Bank Indonesia yang menunjukkan M0 adjusted pada Oktober 2025 tercatat sebesar Rp2.117.6 triliun... tapi realisasi penempatan dana pemerintah hanya mencapai Rp167.6 triliun, atau 84 persen dari total dana... ini kira-kira berarti masih banyak uang yang harus ditambah lagi... πŸ€”
 
kembali
Top