BCA Terus Membangun Jaringan Kredit, Tumbuh 7,6 Persen
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) telah berhasil meningkatkan penyaluran kreditnya menjadi Rp944 triliun pada September 2025. Ini merupakan pertumbuhan sebesar 7,6 persen dari penjualan kredit sebelumnya.
Menurut laporan BCA, penyaluran kredit korporasi meningkat secara signifikan dengan tumbuh 10,4 persen menjadi Rp436,9 triliun. Sementara itu, penyaluran kredit komersial naik 5,7 persen menjadi Rp142,9 triliun, dan kredit UKM tumbuh 7,7 persen menjadi Rp129,3 triliun.
Namun, perlu diingat bahwa pertumbuhan kredit konsumer hanya meningkat sebesar 3,3 persen menjadi Rp223,6 triliun. Ini didorong oleh peningkatan KPR sebesar 6,4 persen menjadi Rp138,8 triliun dan pinjaman konsumer lainnya yang ditopang oleh kartu kredit tumbuh 6,9 persen menjadi Rp23,5 triliun.
Kemudian, penyaluran kredit ke sektor-sektor berkelanjutan meningkat sebesar 12,7 persen menjadi Rp241 triliun pada September 2025. Ini mencerminkan komitmen BCA dalam mendukung pertumbuhan perekonomian nasional.
Direktur Utama BCA, Hendra Lembong, menyatakan bahwa penyaluran kredit BCA di berbagai segmen dan sektor hingga September 2025 adalah capaian yang baik. Ia menambahkan bahwa komitmen ini ditopang oleh ekspansi kredit berkualitas dan terjaganya likuiditas perseroan.
Selain itu, rasio loan at risk (LAR) BCA pada kuartal III 2025 tetap terjaga sebesar 5,5 persen, sedangkan rasio non-performing loan (NPL) terkendali di level 2,1 persen. Pencadangan NPL dan LAR juga tercatat memadai, masing-masing sebesar 166,6 persen dan 69,5 persen.
Dengan peningkatan penyaluran kredit dan dana pihak ketiga (DPK), laba bersih BCA pada 9 bulan pertama 2025 tumbuh sebesar 5,7 persen menjadi Rp43,4 triliun.
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) telah berhasil meningkatkan penyaluran kreditnya menjadi Rp944 triliun pada September 2025. Ini merupakan pertumbuhan sebesar 7,6 persen dari penjualan kredit sebelumnya.
Menurut laporan BCA, penyaluran kredit korporasi meningkat secara signifikan dengan tumbuh 10,4 persen menjadi Rp436,9 triliun. Sementara itu, penyaluran kredit komersial naik 5,7 persen menjadi Rp142,9 triliun, dan kredit UKM tumbuh 7,7 persen menjadi Rp129,3 triliun.
Namun, perlu diingat bahwa pertumbuhan kredit konsumer hanya meningkat sebesar 3,3 persen menjadi Rp223,6 triliun. Ini didorong oleh peningkatan KPR sebesar 6,4 persen menjadi Rp138,8 triliun dan pinjaman konsumer lainnya yang ditopang oleh kartu kredit tumbuh 6,9 persen menjadi Rp23,5 triliun.
Kemudian, penyaluran kredit ke sektor-sektor berkelanjutan meningkat sebesar 12,7 persen menjadi Rp241 triliun pada September 2025. Ini mencerminkan komitmen BCA dalam mendukung pertumbuhan perekonomian nasional.
Direktur Utama BCA, Hendra Lembong, menyatakan bahwa penyaluran kredit BCA di berbagai segmen dan sektor hingga September 2025 adalah capaian yang baik. Ia menambahkan bahwa komitmen ini ditopang oleh ekspansi kredit berkualitas dan terjaganya likuiditas perseroan.
Selain itu, rasio loan at risk (LAR) BCA pada kuartal III 2025 tetap terjaga sebesar 5,5 persen, sedangkan rasio non-performing loan (NPL) terkendali di level 2,1 persen. Pencadangan NPL dan LAR juga tercatat memadai, masing-masing sebesar 166,6 persen dan 69,5 persen.
Dengan peningkatan penyaluran kredit dan dana pihak ketiga (DPK), laba bersih BCA pada 9 bulan pertama 2025 tumbuh sebesar 5,7 persen menjadi Rp43,4 triliun.