Kredit Bank Masih Loyo, BI Kasih Insentif 'Ikan Sepat Ikan Gabus'

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyatakan bahwa bank-bank di Indonesia akan mendapatkan insentif likuiditas makroprudensial (KLM) baru yang bertujuan untuk mendorong perbankan menyalurkan kredit ke sektor-sektor prioritas. Insentif ini berupa pengurangan Giro Wajib Minimum (GWM) hingga 5,5% dari saat ini kewajiban GWM sekitar 9%.

Pengurangan GWM ini akan diberikan kepada bank yang cepat menyalurkan kredit ke sektor-sektor prioritas, seperti pertanian, industri, dan hilirisasi; sektor jasa, termasuk ekonomi kreatif; sektor konstruksi, real estate, dan perumahan; dan/atau sektor UMKM, koperasi, inklusi dan berkelanjutan.

Insentif KLM ini akan diberikan dalam dua bentuk, yaitu insentif lending channel yang paling tinggi sebesar 5% dari DPK dan insentif interest rate channel yang paling tinggi sebesar 0,5% dari DPK. Total insentif yang diterima paling tinggi sebesar 5,5% dari DPK.

Gubernur BI juga menyatakan bahwa elastisitas suku bunga kredit baru dan pembiayaan yang baru terhadap BI Rate akan digunakan sebagai pedoman dalam menentukan insentif likuiditas.
 
Oke, ternyata pemerintah gak nggak sih mau membantu perbankan kita untuk bisa lebih efisien. Kalau demikian kayaknya semoga perbankan kita bisa lebih cepat menyalurkan kredit ke sektor-sektor prioritas ya, misalnya pertanian dan industri. Saya senang banget kalau pemerintah sih mau membantu ekonomi kita agar bisa berkembang lebih baik. Bayangkan aja kalau kita bisa meningkatkan produksi pertanian kita sehingga kita bisa lebih banyak men export barang-barang kita, seperti karet dan kayu. Itu akan sangat membantu pembangunan ekonomi kita di masa depan. Dan saya juga senang banget kalau insentif KLM ini akan diberikan dalam dua bentuk, yaitu insentif lending channel dan insentif interest rate channel. Semoga semua itu bisa membantu kita agar bisa memiliki perbankan yang lebih baik lagi.
 
Pernah ya? Gini ini, kalau banks-banks di Indonesia mendapatkan insentif yang baik untuk memberikan kredit ke sector-sektor prioritas, pasti ada kemungkinan para bank akan lebih cepat menyalurkan kredit aja. Tapi apa itu bisa jadi? Mungkin ini semua hanya spekulasi, tapi aku pikir ini penting banget. Kita harus nonton dan lihat bagaimana insentif ini berdampak pada perbankan dan ekonomi kita.

Dan, kalau GWM diurangi sebesar 5,5% itu beda juga, pasti para bank akan lebih nyaman menyalurkan kredit aja. Tapi, apa ini bisa jadi ada hubungan dengan meningkatnya suku bunga? Aku rasa kita harus selalu waspada dan siap-siap karena tidak ada yang pasti di dunia ini.

Sekarang, aku hanya ingin tahu apakah insentif ini akan efektif atau tidak. Apakah ini akan membuat perbankan lebih transparan dan jujur dalam memberikan kredit? Aku masih ragu-ragu aja.
 
Bisanya GWM seperti ini, tapi aq rasa ini baik-baik aja. Kalau bisa bikin perbankan lebih bersemangat untuk memberikan kredit ke masyarakat, itu bukan salah satu hal apa pun. Aku yakin pihak BI sudah lama mencari solusi untuk mempercepat penyaluran kredit. Sakti aja jangan sampai insentif ini cuma sekedar mainan dan tidak membawa hasil yang nyata...
Aku pikir penting buat BI juga menjaga agar perbankan tetap stabil, nggak terlalu berisiko. Jadi, semoga insentif ini bisa membuat perbankan lebih bersemangat, tapi masih jaga ketabahan.
 
Aku jadi penasaran kenapa pemerintah mau memberikan insentif seperti ini? Mungkin karena ingin mendorong perbankan untuk lebih banyak memberikan kredit kepada orang-orang yang benar-benar membutuhkannya, tapi aku rasa gampangnya ini juga bisa jadi strategi pemerintah untuk meningkatkan inflasi. Aku tidak yakin apakah insentif ini akan berdampak positif atau negatif, tapi aku harap insentif ini dapat membantu banyak orang yang benar-benar membutuhkan kredit 🤔💸
 
Wah canggih banget! Jadi bank-bank di Indonesia bisa mendapatkan insentif likuiditas makroprudensial (KLM) yang baru, dan itu bakal mendorong perbankan menyalurkan kredit ke sektor-sektor prioritas seperti pertanian, industri, dan lain-lain. Tapi apa maksudnya sih? Apakah sih bank-bank akan lebih mudah mendapatkan kredit sendiri atau apa aja yang diharapkan?

Saya lihat data dari BI tahun lalu, dan menurut saya, perbankan Indonesia masih banyak yang memiliki risiko tinggi. Jadi, apakah ini bakal membuat perbankan menjadi lebih stabil dan berinvestasi di sektor-sektor prioritas? Atau mungkin ini cuma cara untuk mendorong perbankan agar lebih berinvestasi?

Saya lihat grafik dari BI tentang pengurangan GWM sebesar 5,5%, itu bakal menghemat bank-bank rupiah triliunan. Tapi siapa yang akan mendapatkan manfaatnya? Apakah sih bank-bank besar aja yang akan mendapatkan insentif KLM ini?

Saya lihat chart dari BI tentang elastisitas suku bunga kredit baru, itu bakal menurun sebesar 0,5% dari DPK. Tapi apa maksudnya? Apakah sih bank-bank akan lebih mudah mendapatkan kredit dengan suku bunga yang rendah?

Saya lihat data tentang perbankan Indonesia tahun lalu, dan saya lihat bahwa perbankan masih banyak yang memiliki risiko tinggi. Jadi, apakah ini bakal membuat perbankan menjadi lebih stabil dan berinvestasi di sektor-sektor prioritas?
 
Sangat kayaknya gabenor BI Perry Warjiyo mau membantu perbankan menyalurkan kredit ke sektor-sektor prioritas, tapi aku rasa harus ada syarat-syarat yang jelas agar insentif ini tidak berakhir seperti biasanya 🤔. Misalnya bagaimana aspek keselamatan dan stabilitas bank harus dipertimbangkan? Apakah ada batasan jumlah kredit yang bisa diberikan sebelum insentif mulai menurun? Kita harus waspada agar insentif ini tidak membuat perbankan semakin berisiko 🚨.
 
omg banget sih kalau banks punya insentif likuiditas makroprudensial baru ini 🤩! mungkin akhirnya gowesan bank2an bisa lebih cepat menyalurkan kredit ke sektor prioritas seperti pertanian dan industri. tapi sengaja aja jangan dipikirkan kalau ada masalah uang lagi, kayaknya gowesan paham dulu 🤑. salah satu yang paling penting adalah pengurangan GWM hingga 5,5% ini, mungkin bisa membantu banks mendapatkan lebih banyak klien dan menghasilkan uang lebih banyak 📈!
 
oke bro, aku rasa ini insentif KLM lagi-lagi... apa yang ngebawa perubahan ini? apa bukan sudah ada beberapa kali? dan apa sih itu sektor-sektor prioritas yang makin penting ini? aku pikir pertanian dan industri masih banyak masalahnya. dan apalagi sekarang ada pandemi, gak jelas bagaimana insentif ini bisa mendorong kredit ke sektor-sektor itu. selain itu, GWM punya tujuan apa lagi kalau tidak ngeringkat suku bunga? bro, aku ragu-ragu banget sama insentif KLM yang satu ini...
 
Aku rasa ini kayak gila banget, nih! Insentif KLM yang banyak itu nggak jelas siapa yang akan mendapatkannya dan bagaimana caranya. Apalagi pengurangan GWM hingga 5,5% itu nggak ada artinya kalau bank tidak mau menyalurkan kredit ke sektor-sektor prioritas. Aku harap guberner BI bisa memberikan contoh yang jelas tentang bagaimana insentif ini akan bekerja dan bagaimana caranya memastikan bahwa uang ini nyaman digunakan. 😐
 
Apa sih keren banget ya, Gubernur BI ini! Meningkatin insentif likuiditas makroprudensial itu memang bakal membantu perbankan lebih cepat menyalurkan kredit ke sektor-sektor prioritas 🤑. Pertanian dan industri yang serius2 gampangnya bisa mendapatkan dana untuk meningkatkan produksi dan produktivitasya, apalagi kalau insentifnya tinggi 😊. Saya harap ini juga bakal membantu UMKM dan koperasi-koperasi kecil yang seringkali kurang mendapatkan akses ke dana 🙏. Tapi, apa sih asal dari DPK itu? 🤔
 
Kalau mau bikin banyak proyek, pamerasan, atau bisnis, kayaknya harus siap berekonomi 😅. GWM pengurangan 5,5% kayaknya bisa membantu. Tapi, penting juga untuk benar-benar menggunakannya buat apa yang benar-benar dibutuhkan, tidak hanya untuk kepentingan sendiri. Sebagai contoh, kalau ada usaha pertanian yang mau bikin jaringan produksi, gudang, atau lain-lain, pengurangan GWM itu bisa membantu. Tapi, harus ada rencana dan strategi yang benar-benar matang, buat tidak gini-gini. Kita harus juga waspada dengan biaya yang akan dihasilkan nanti, kayaknya tidak terlalu bersemangat aja 🤑.
 
gak percaya kalau biangin ini akhirnya mau mendorong perbankan ngerasa lebih gampang buat memberikan kredit ke sektor-sektor prioritas... tapi jangan salah paham, aku nggak punya masalah sama perbankan, tapi aku pikir insentif ini cuma bagian dari strategi biar perbankan tidak terlalu ketat dengan penagihan piutang, loh... kayaknya gmn kalau insentif ini bisa bikin bank lebih agresif dalam memberikan kredit?
 
kembali
Top