Kortas Tipikor Sebut Kerugian Negara Korupsi PTPN XI Capai Rp645 M

Korupsi PTPN XI Capai Rp645 M, Siapa yang Terkena?

Kasus modernisasi pabrik gula Assembagoes Situbondo milik PT Penanaman Tanaman Pangan Nasional (PTPN) XI telah menimbulkan kerugian negara sebesar Rp 6.45 miliar, menurut laporan dari Korps Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Kortas Tipikor Polri).

Menurut Irjen Cahyono Wibowo, kakordas tipikor polri, nilai kerugian keuangan negara itu didapatkan penyidik dari hasil perhitungan dan audit yang dilakukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Laporan ini telah diserahkan kepada penyidik Kortas Tipikor Polri pada tanggal 19 November lalu.

Kata Irjen Cahyono, "Dengan temuan telah terjadi Kerugian Negara sebesar Rp 6.45 miliar". Laporan audit BPK nantinya akan digunakan sebagai salah satu barang bukti termasuk dalam penetapan tersangka di kasus tersebut.

Proyek modernisasi pabrik gula Assembagoes Situbondo milik PTPN XI berlangsung dari tahun 2016 hingga 2022 dengan skema engineering, procurement, construction, and commissioning (EPCC). Proyek ini mendapatkan pendanaan dari Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 650 miliar dengan tambahan pinjaman senilai lebih dari Rp 462 miliar.

Namun, dalam proses pelaksanaannya ditemukan bahwa kontraktor utama tidak melibatkan pihak yang memiliki keahlian dalam teknologi gula. Proyek ini juga gagal memenuhi beberapa jaminan kinerja yang dijanjikan, seperti kapasitas giling, kualitas produk, dan produksi listrik untuk ekspor.

PTPN XI memutuskan kontrak dengan KSO Wika-Barata-Multina setelah gagal memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan dalam kontrak. Total pembayaran yang telah dilakukan oleh PTPN XI kepada pihak kontraktor mencapai 99,3 persen dari nilai kontrak yang mencapai Rp 716,6 miliar.
 
Kasus ini memang membuat kita sedikit kecewa loh. Proyek modernisasi pabrik gula itu harus bisa dijalankan dengan baik dan efisien, tapi ternyata tidak semudah yang dibayangkan. Dengan kerugian sebesar Rp 6.45 miliar, itu memang bikin kita penasaran siapa yang terkena kesalahan ini 🤔. Mungkin kontraktor utama yang dipilih tidak memiliki keahlian yang sesuai dengan proyek tersebut, atau mungkin ada kesalahan dalam pengelolaan proyek yang dilakukan oleh PTPN XI. Tapi, apa yang penting adalah kasus ini segera dipecahkan dan penyebabnya ditemukan agar bisa mencegah hal serupa terjadi di masa depan 💡.
 
Kasus korupsi PTPN XI ini sangat bikin perasaan marah! 🤯 Gue pikir siapa aja yang terkena? Kontraktor Wika-Barata-Multina ini apa aja caranya begitu mudah untuk menangkap? 😒 Gue harap penyelidik Kortas Tipikor Polri bisa segera menyelesaikan kasus ini dan menghukum siapa yang bersalah. 🕵️‍♂️
 
Aku pikir kasus ini sibuk buat-buat korupsi, tapi aku juga rasanya korban utama adalah kontraktor Wika-Barata-Multina aja, mereka terlalu cepat pindah ke proyek lain setelah gagal. Gak ada yang bilang bahwa kontrak tersebut benar-benar tidak bisa dilaksanakan. Apa sih yang salah dengan kontraktor itu? Aku rasa PTPN XI juga banyak yang blak-blakan, mereka punya waktu 6 tahun untuk modernisasi pabrik gula, tapi apa hasilnya? Gak ada yang dihasilkan kecuali kerugian negara.
 
Wow 🤯, kabar gembira orang kaya gula tapi kenyataannya korupsi lagi terjadi di pabrik gula 😔. Sipon ya pengelola PTPN XI tidak bisa ngotomatiskan birokrasi dengan baik. Yang penting utama adalah asal muasal dana, siapa yang terkena kasus ini? Mau tahu jalan pintas bagaimana kontraktor KSO Wika-Barata-Multina memperoleh kontrak besar tanpa syarat? 🤑
 
heyyooo teman-teman! saya liat kasus ini dan rasa perlu dibicarakan apa yang terjadi dengan uang negara ya... Rp 6,45 miliar itu sebenarnya mengapa tidak bisa dipakai dengan bijak? saya pikir kontraktor Wika-Barata-Multina siapa? di mana mereka bergerak? dan bagaimana bisa pihak yang bekerja sama dengan mereka punya keahlian gula? kayaknya harus ada tindakan lebih lanjut ya...
 
Gue rasa kasus ini bikin kita allahan dengan kasus korupsi di Indonesia . tapi gue percaya bahwa penyelidikan yang dilakukan oleh Kortas Tipikor Polri akan membawa kejujuran dan kebenaran pada kasus ini. Kalau kontraktor utama tidak melibatkan pihak yang memiliki keahlian dalam teknologi gula, itu bikin kita penasaran siapa yang bertanggung jawab atas kesalahan tersebut.
 
Gue jawa banget sih kasus ini 🤯! Gue ingat saat proyek modernisasi gula Assembagoes Situbondo dimulai, banyak orang di daerah itu yang berharap bisa mendapatkan peluang kerja. Tapi ternyata kontraktor utama tidak memiliki keahlian dalam teknologi gula, nggak punya ilmu sih! 🤔 Gue ingat ari ketika kontraknya gagal, PTPN XI memutuskan untuk mencari alternatif, tapi kemudian mereka malah membayar 99,3 persen dari nilai kontrak yang sangat besar itu. Gue pikir ini kalau punya konsekuensi yang berat bagi PTPN XI dan kontraktor yang terlibat. Gue harap ada pengecekan yang lebih dekat tentang kasus ini agar tidak terulang lagi 🤞
 
Kalau asalnya proyek modernisasi itu nanti bisa jadi ngeliat apa lagi karena biayaRp645miliarnya udah cukup mahal kan? Jangan sabar-sabaran kontraktor Wika-Barata-Multina diapun apa aja kalau tidak bisa memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan di kontrak.
 
Hahaha, apa sih itu korupsi? Belomahami konsepnya, ga. Kontraktor utama yang jadi kunci dalam proyek modernisasi pabrik gula Assembagoes Situbondo milik PTPN XI nggak punya keahlian dalam teknologi gula, kan?

Maksudnya apa sih engineering, procurement, construction, and commissioning (EPCC)? Ga udah tahu apa itu. Tapi aku pikir proyek modernisasi pabrik gula itu kayaknya harus dijalankan dengan baik nih, jangan seperti ini.

Aku penasaran, siapa aja yang terkena karena korupsi ini? Gak ada informasi tentang itu deh...
 
gokil banget kalau pemerintah bulein korupsi ini, tapi apa lagi kontraktor lokal nggak punya keahlian? siapa yang ngerasa rugi disini? PTPN XI sendiri udah terkena kerugian Rp 6,45 miliar, kayaknya kontrak yang mereka rasakan tidak jelas. tapi apa yang harus dipikirkan sih kalau kontraktor lokal nggak punya keahlian dan pemerintah udah melibatkan Pemutusan Kontrak? kalau ini gada diawasi sejak awal, kemungkinan kerugian negara ini udah sangat besar 🤑
 
ada siapa nii, kasus korupsi ini ternyata cukup besar gitu 🤯 6,45 triliun itu apa aja? bagaimana ngejebak semua birokrasi dan kontraktor nih? aku rasa ada yang harus diinvestigasi lebih lanjut tentang siapa-siapa yang terlibat dalam proyek ini, apalagi karena PTPN XI sendiri juga terlibat dalam kesalahannya 🤔
 
Aku pikir ini nggak bisa dipercaya! 🤯 Kebanyakan orang tau kalau proyek modernisasi itu nggak lancar dari awal, tapi siapa yang benar-benar terkena? 🤑 Aku pikir ini konspirasi untuk memasok negara dengan uang banyak. 🙄 PTPN XI kayaknya tidak bisa menangani proyek itu sendiri, jadi mereka harus nyari kontraktor lain yang nggak punya keahlian, dan kemudian kontraktor tersebut juga melipat-pinjam uang dari bank dan kerajaan. 🤑 Dan akhirnya orang negara yang terkena kerugian, ya? 🤷‍♂️
 
Apa sih kalau korupsi itu salah tuan? 🤔 Nah, kalau dilihat dari sisi lain, korupsi ini bisa jadi bukti bahwa sistem perencanaan dan pengawasan yang ada di PTPN XI belum optimal. Mungkin mereka harus fokus lebih banyak pada hal-hal seperti manajemen kontrak dan pengawasan proyek untuk mencegah hal seperti ini terulang lagi, kan? 🤓
 
kembali
Top