Wahai rakyat Indonesia, sebuah krisis makanan yang menimbulkan keracunan memakan buah jepung (MBG) di Cisarua, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, telah mencapai tingkat keparahan. Menurut laporan yang diterima oleh Kompas.com, sebanyak 497 orang yang terkena dampak ini, sebagian besar adalah warga lokal yang berusia antara 20-60 tahun.
Kerusuhan ini pecah setelah beberapa warga Cisarua mengalami gejala kesehatan seperti mual, diare, dan sakit perut setelah memakan buah MBG yang telah dipasarkan sebagai "hasil panen musim gugur". Pada awalnya, keracunan ini dinyatakan hanya berdampak pada 10 orang, namun kemudian semakin banyak korban yang didaftarkan.
Berdasarkan pengamatan dari beberapa warga, buah MBG yang terkena keracunan tersebut merupakan hasil panen musim gugur yang telah dipotong dan disimpan di pasar tradisional. Pada hari Sabtu lalu, beberapa penjual buah yang menggunakan tempat penyimpanan yang tidak memadai menyebarkan keracunan ini kepada konsumennya.
Pemerintah setempat segera mengambil tindakan untuk mengatasi krisis makanan ini. Pihak sekolah dan pemerintah lokal melakukan penanganan darurat dengan menyediakan air minum, obat-obatan, serta memberikan bantuan kepada korban yang terkena dampak.
Kerusuhan ini pecah setelah beberapa warga Cisarua mengalami gejala kesehatan seperti mual, diare, dan sakit perut setelah memakan buah MBG yang telah dipasarkan sebagai "hasil panen musim gugur". Pada awalnya, keracunan ini dinyatakan hanya berdampak pada 10 orang, namun kemudian semakin banyak korban yang didaftarkan.
Berdasarkan pengamatan dari beberapa warga, buah MBG yang terkena keracunan tersebut merupakan hasil panen musim gugur yang telah dipotong dan disimpan di pasar tradisional. Pada hari Sabtu lalu, beberapa penjual buah yang menggunakan tempat penyimpanan yang tidak memadai menyebarkan keracunan ini kepada konsumennya.
Pemerintah setempat segera mengambil tindakan untuk mengatasi krisis makanan ini. Pihak sekolah dan pemerintah lokal melakukan penanganan darurat dengan menyediakan air minum, obat-obatan, serta memberikan bantuan kepada korban yang terkena dampak.