Banyak Korban Diperlakukan sebagai Penjagaan Medis di Kapal Sumpah Pemerintahan
Kebakaran kapal feri yang terjadi beberapa hari lalu di Teluk Banten, mencoba menjadi tragedi yang tidak akan pernah dilupakan oleh masyarakat Indonesia. Sampai saat ini, korban dari kebakaran tersebut diperkirakan sekitar 10 orang meninggal dunia, sementara 21 orang masih berada dalam kondisi luka-luka.
Menurut beberapa saksi, kapal feri yang menjadi target kebakaran itu merupakan kapal Sumpah Pemerintahan, sebuah kapal feri yang digunakan untuk menghubungkan Batam dengan dua pulau di sekitarnya. Kapal ini memiliki kapasitas penumpang sekitar 200 orang, namun saat kejadian hanya ada sekitar 50 orang penumpang yang menempatkan diri mereka di kapal tersebut.
Pengabaran korban masih dalam proses penyelidikan oleh tim saksi Mata, sehingga jumlah korban yang dibawa meningkat setiap hari. Penyebab kebakaran kapal masih menjadi misteri, namun diduga terjadi karena arus listrik yang salah penggunaan.
Penyelamat telah mengatakan bahwa mereka melakukan semua yang mungkin untuk menyelamatkan penumpang, namun pada akhirnya banyak dari mereka yang tidak bisa diselamatkan. Kematian ini tentu saja sangat berat bagi keluarga korban dan juga masyarakat Indonesia secara umum.
Pemerintah Provinsi Kepulauan Batam pun segera melakukan investigasi untuk mengetahui penyebab kebakaran tersebut, dengan harapan dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mencegah hal ini terjadi lagi di masa depan.
Kebakaran kapal feri yang terjadi beberapa hari lalu di Teluk Banten, mencoba menjadi tragedi yang tidak akan pernah dilupakan oleh masyarakat Indonesia. Sampai saat ini, korban dari kebakaran tersebut diperkirakan sekitar 10 orang meninggal dunia, sementara 21 orang masih berada dalam kondisi luka-luka.
Menurut beberapa saksi, kapal feri yang menjadi target kebakaran itu merupakan kapal Sumpah Pemerintahan, sebuah kapal feri yang digunakan untuk menghubungkan Batam dengan dua pulau di sekitarnya. Kapal ini memiliki kapasitas penumpang sekitar 200 orang, namun saat kejadian hanya ada sekitar 50 orang penumpang yang menempatkan diri mereka di kapal tersebut.
Pengabaran korban masih dalam proses penyelidikan oleh tim saksi Mata, sehingga jumlah korban yang dibawa meningkat setiap hari. Penyebab kebakaran kapal masih menjadi misteri, namun diduga terjadi karena arus listrik yang salah penggunaan.
Penyelamat telah mengatakan bahwa mereka melakukan semua yang mungkin untuk menyelamatkan penumpang, namun pada akhirnya banyak dari mereka yang tidak bisa diselamatkan. Kematian ini tentu saja sangat berat bagi keluarga korban dan juga masyarakat Indonesia secara umum.
Pemerintah Provinsi Kepulauan Batam pun segera melakukan investigasi untuk mengetahui penyebab kebakaran tersebut, dengan harapan dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mencegah hal ini terjadi lagi di masa depan.