Kopdes Merah Putih, salah satu koperasi desa di Indonesia yang tergabung dalam Kemenkop, menerima pengawasan dan dukungan dari berbagai pihak untuk meningkatkan kekuatan kemitraan bisnis dan ekosistem. Sebagai bagian dari upaya tersebut, program magang telah dilaksanakan di beberapa lokasi, termasuk Kopontren Al-Ittifaq di Ciwidey, Bandung.
Program magang ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi pengurus koperasi desa dalam mengelola bisnis yang berkelanjutan. Dengan demikian, para pengurus dapat memahami cara mengembangkan bisnis dengan efektif dan efisien, serta mengetahui cara memasarkan produk hasil kerja anggota.
Dalam program magang ini, peserta mendapatkan pengalaman langsung dalam menerapkan praktik bisnis yang terpadu. Mereka juga dapat belajar dari pengalaman pengurus Kopontren Al-Ittifaq yang telah berhasil mengembangkan model bisnis berkelanjutan.
"Kopontren Al-Ittifaq merupakan contoh sukses dalam penerapan pertanian terpadu dengan produksi, manajemen, dan pemasaran yang profesional," kata Deputi Bidang Pengembangan Talenta dan Daya Saing Koperasi Kemenkop, Destry Anna Sari.
Program magang ini telah menunjukkan dampak positif bagi para pengurus Kopdes Merah Putih. Mereka dapat memahami cara mengembangkan kompetensi utama, seperti budidaya pertanian, kewirausahaan, manajemen hasil, dan kemampuan bekerja secara disiplin.
Dengan demikian, Destry berharap program magang ini dapat membantu meningkatkan DNA kewirausahaan di kalangan para pengurus Kopdes Merah Putih. "Saya harap peserta dapat memahami model bisnis dan mengetahui cara mengembangkan bisnis yang berkelanjutan," kata Destry.
Pengawasan dari Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Provinsi Jawa Barat, Yuke Mauliani Septina, juga mendukung program magang ini. "Cara belajar dengan praktik langsung di lapangan seperti program magang akan lebih berdampak bagi peningkatan kualitas para pengurus Kopdes Merah Putih," kata Yuke.
Sementara itu, CEO Kopontren Al-Ittifaq, Setia Irawan, berharap para peserta magang dapat menemukan formula terbaik untuk diterapkan di daerah mereka masing-masing. "Kata kuncinya ada di inovasi yang nantinya bisa dikembangkan di koperasinya," ujar Setia.
Dengan demikian, program magang ini menjadi contoh yang baik dalam meningkatkan kekuatan kemitraan bisnis dan ekosistem di kalangan para pengurus Kopdes Merah Putih.
Program magang ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi pengurus koperasi desa dalam mengelola bisnis yang berkelanjutan. Dengan demikian, para pengurus dapat memahami cara mengembangkan bisnis dengan efektif dan efisien, serta mengetahui cara memasarkan produk hasil kerja anggota.
Dalam program magang ini, peserta mendapatkan pengalaman langsung dalam menerapkan praktik bisnis yang terpadu. Mereka juga dapat belajar dari pengalaman pengurus Kopontren Al-Ittifaq yang telah berhasil mengembangkan model bisnis berkelanjutan.
"Kopontren Al-Ittifaq merupakan contoh sukses dalam penerapan pertanian terpadu dengan produksi, manajemen, dan pemasaran yang profesional," kata Deputi Bidang Pengembangan Talenta dan Daya Saing Koperasi Kemenkop, Destry Anna Sari.
Program magang ini telah menunjukkan dampak positif bagi para pengurus Kopdes Merah Putih. Mereka dapat memahami cara mengembangkan kompetensi utama, seperti budidaya pertanian, kewirausahaan, manajemen hasil, dan kemampuan bekerja secara disiplin.
Dengan demikian, Destry berharap program magang ini dapat membantu meningkatkan DNA kewirausahaan di kalangan para pengurus Kopdes Merah Putih. "Saya harap peserta dapat memahami model bisnis dan mengetahui cara mengembangkan bisnis yang berkelanjutan," kata Destry.
Pengawasan dari Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Provinsi Jawa Barat, Yuke Mauliani Septina, juga mendukung program magang ini. "Cara belajar dengan praktik langsung di lapangan seperti program magang akan lebih berdampak bagi peningkatan kualitas para pengurus Kopdes Merah Putih," kata Yuke.
Sementara itu, CEO Kopontren Al-Ittifaq, Setia Irawan, berharap para peserta magang dapat menemukan formula terbaik untuk diterapkan di daerah mereka masing-masing. "Kata kuncinya ada di inovasi yang nantinya bisa dikembangkan di koperasinya," ujar Setia.
Dengan demikian, program magang ini menjadi contoh yang baik dalam meningkatkan kekuatan kemitraan bisnis dan ekosistem di kalangan para pengurus Kopdes Merah Putih.