Komisi III DPR Pertanyakan Keaslian Ijazah 7 Calon Anggota KY

Habiburokhman, ketua Komisi III DPR RI, mengutug keaslian ijazah 7 calon anggota Komisi Yudisial (KY) dalam agenda Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Panitia Seleksi (Pansel) KY. Ketua komisi tersebut menanyakan apakah ada mekanisme pengecekan ijazah calon-calon ini, termasuk kampusnya.

Habiburokhman bertanya, "Mungkin saja ada dokumennya benar, ternyata kampusnya tidak ada, gitu. Ada mekanisme seperti itu enggak, Pak?" Hal tersebut menyoroti kekhawatiran mengenai keaslian ijazah calon anggota KY yang muncul dalam polemik terkait Asrul Sani yang dilaporkan ke Bareskrim Polri karena tuduhan ijazah palsu.

Menurut Ketua Pansel KY, Dhahana Putra, sebagai syarat formil para kandidat menyerahkan ijazah yang sudah dilegalisir terbaru. Hal tersebut menjadi ketentuan dalam proses seleksi.

Habiburokhman kembali menanyakan proses pengecekan dari kampus asal para kandidat anggota KY, tak hanya itu, ia juga bertanya terkait adakah calon anggota KY yang merupakan lulusan kampus luar negeri. Ia menyimpulkan, "Nah, apalagi ada yang S2, S3, ada yang dari luar negeri nggak? Ngecek ke kampusnya itu gimana caranya gitu, kan."

Anggota Pansel KY, Widodo mengatakan para kandidat harus menunjukkan ijazah asli untuk verifikasi dokumen ijazah. Ia menjelaskan bahwa dalam proses seleksi, ketika melakukan verifikasi dokumen, tentu secara yuridis formal kita melihat dari foto copy sesuai aslinya.
 
Gue pikir ini salah paham sih, karena ga ada mekanisme yang matang banget untuk ngecek asli ijazah sih. Aku bayangkan kalau kamu udah menyerahkan dokumen itu, tapi ternyata tidak ada di kampusnya, apa kamu harus mengganti dokumen itu? ๐Ÿค”

Gue rasa yang penting adalah kita harus memastikan bahwa para kandidat memiliki kemampuan dan kompetensi yang tepat untuk menjadi anggota Komisi Yudisial. Tapi bagaimana caranya jika ada yang terlaku kecurangan? ๐Ÿ’ผ

Aku rasa pemerintah harus meningkatkan kesadaran tentang pentingnya integritas dalam proses seleksi ini. Kita tidak boleh hanya fokus pada asli dokumen, tapi juga harus memastikan bahwa para kandidat memiliki komitmen untuk melakukan pekerjaan yang benar dan adil. ๐ŸŒŸ
 
aku suka banget dengerin habiburokhman bertanya tentang keaslian ijazah para kandidat anggota ky ๐Ÿค”. aku rasa ini penting banget, tapi aku juga pikir ada yang kurang yah... misalnya, apa caranya kita bisa ngecek ke asli-nya aja? siapa yang akan ngecek itu? aku pikir ini seperti mencari tiket kereta kuda di zaman lama, kayak gini ๐Ÿš‚. dan kalau ada lulusan dari luar negeri, aku rasa kita harus ngobrol tentang itu juga ya... tapi sepertinya ini masalah besar, dan kita harus cari solusinya ๐Ÿค.

dan aku rasa proses seleksi ini agak kurang transparan, nggak? kenapa kita tidak bisa melihat dari mana-mana sih aja bagaimana mereka mengecek dokumen ijazah? ๐Ÿคทโ€โ™‚๏ธ. tapi aku juga senang bahwa pemerintah dan panitia ky punya rencana untuk meningkatkan transparansi ini, itu jadi kebaikan besar ya! ๐Ÿ˜Š.
 
Maaaf sih, aku sedih banget kalau ada kecurangan di antara mereka yang ingin jadi anggota KY. Apakah mereka nggak perlu ujian tulis atau somajer lagi? Aku rasa tidak adil kalau hanya itu diajukan soal tugas kuliah aja. Dan siapa tahu, aku masih bingung tentang bagaimana cara verifikasi dokumen ijazahnya, kan. Apakah mereka nggak perlu foto copy juga?
 
Gue kayaknya kampus luar negeri harus punya mekanisme pengecekan ijazah yang sama aja, nggak boleh ada kebebasan seperti itu gitu... ๐Ÿ˜’ kalau di kampus luar negeri punya sistem yang seragam, kenapa di Indonesia masih ada kekacauan seperti ini? ๐Ÿค” di sini punyai mekanisme pengecekan ijazah yang lebih serius, kayaknya. ๐Ÿ“
 
Gue khawatir kalo asal muasal ijazah-ijazah yang dipegang oleh para kandidat KY nggak benar-benar jelas. Mungkin gue salah, tapi apa tidak kan harus ada mekanisme pengecekan ijazah sebelum dipilih menjadi anggota komisi? Kalo tidak, itulah yang bikin kekhawatan banyak orang kalau asal muasal ijazah mereka bermasalah. Gue rasa perlu ada perhatian lebih dari pihak penyelenggara agar tidak ada kandidat yang memanipulasi dokumen mereka.
 
Maksudnya kalau dokumennya ada tapi kampusnya nggak bisa dipastikan, itu lumayan kekhawatiran ya ๐Ÿค”. Mungkin perlu ada mekanisme lain untuk memverifikasi kampus asalnya, seperti melihat rekomendasi dari pihak universitas atau apa aja caranya kan ๐Ÿคทโ€โ™‚๏ธ. Lalu, kalau ada yang lulusan luar negeri juga bisa dipertimbangkan nggak? Maksudnya itu ada mekanisme pengecekan ijazah yang lebih ketat ya ๐Ÿšซ.
 
Wah kaya, semuanya gini? Jadi apa, mereka punya ijazah palsu atau apa? Mereka serius-serius aja buat jalan masuk ke KY. Itu makasih ya, pihak Pansel KY sudah menjelaskan tentang proses seleksi. Tapi kan, masih banyak pertanyaan yang belum terjawab, seperti mana caranya ngecek ke aslinya ijazah kampus luar negeri? Gitu aja, kalau nggak ada mekanisme lagi, toga aja bawa saja foto copy dokumennya.
 
ini cerita yang bikin penasaran banget, nih... apakah mereka benar-benar ngecek ijazahnya atau hanya ada proses seleksi yang lepas? kalau memang ada lulusan luar negeri, itu juga bikin konsentrasi saya berkurang, karena kita tidak tahu siapa yang pasti dan siapa yang tidak. tapi aku senang sekali DPR RI memastikan keaslian ijazah calon anggota KY
 
Gue penasaran banget kenapa kampus asal calon anggota KY tidak ada tanda tangan siapa-siapa? Gue pikir itu penting banget, kalau tidak ada tanda tangan maka ijazah itu palsu gak? ๐Ÿค” Jadi apa mekanisme yang digunakan oleh Pansel KY untuk pengecekan dokumen ijazah tersebut? Apakah hanya foto copy saja atau juga harus ada dokumen asli lainnya? Gue harap bisa mendapatkan informasi lebih lanjut tentang hal ini, kalau tidak gue rasa tidak yakin apa yang benar dan apa yang salah. ๐Ÿ“
 
ini kalimatnya bikin kaget, kenapa ga ada mekanisme pengecekan ijazah sebelum seleksi? gimana caranya tahu keaslian ijazah yang sudah dilegalisir? kayaknya harus ada cara pengamanan seperti itu aja biar jangan ada calon anggota KY yang memanipulasi dokumen. kalau begitu toh pengamanan dokumen itu lebih penting daripada keaslian ijazah sendiri. ๐Ÿค”
 
hebu kan, kalau ada kesalahannya, pihaknya nggak harus bilang-bilang dulu, kan? bikin banyak rasa tidak nyaman deh. tapi, aku pikir mekanisme pengecekan ijazah itu udah cukup jelas, kan? para kandidat harus menunjukkan ijazah asli, kalau tidak, bakal ada masalah, kan?

aku juga penasaran dengan kampus luar negeri, kenapa mereka harus masuk ke ky, kan? apa yang diharapkan dari mereka, kan? tapi, sepertinya pihak panitia sudah menjelaskan tentang proses verifikasi dokumen, kan? jadi, para kandidat hanya perlu menunjukkan ijazah asli, kalau ada kesalahannya, bakal ada masalah, kan?

saya juga rasa pihak panitia KY udah melakukan yang terbaik, kan? mereka sudah menjelaskan proses seleksi dan verifikasi dokumen, kalau ada pertanyaan lagi, langsung bertanya, kan?
 
Aku penasaran, gue bayangin kalau ada yang ijazahnya palsu, tapi apa caranya pihaknya nggak bisa ngeteh kampus asalnya? Gue pikir ada jalan tengah, kayaknya ada mekanisme pengawasan yang baik. Misalnya, setiap kandidat harus menyerahkan dokumen lengkap, termasuk ijazah asli dan foto copy, kemudian di-verifikasi oleh panitia. Jadi, kalau ada yang salah, panitia bisa langsung nggak lulus.

Gue juga pikir penting untuk transparansi, misalnya kalau ada kandidat dari luar negeri, panitia harus ngeteh asalnya dan tidak ada masalah sama sekali. Gue rasa ini bisa membuat proses seleksi lebih jujur dan adil bagi semua pihak.
 
Kalau gini terjadi di KY, bagaimana kalau keaslian ijazah juga dilakukan di DPR? Sepertinya jadi sumber konflik lagi, ya... ๐Ÿค” Nah, yang penting adalah ada mekanisme pengecekan dokumen ijazah yang benar. Kalau bisa pastikan asli atau tidak asli, kita bisa menghindari hal seperti ini lagi.
 
Maksudnya apa sih kekhawatiran di sini? Apa yang ada di luar kampus ini? Kalau ijazah palsu itu nggak ada masalah, kalau dokumen asli kayaknya harus dipantau juga aja. Kenapa ada kesan bahwa orang-orang ini minta waktu untuk berbicara dengan dosen lama atau yang sibuk? Sepertinya ada sesuatu yang kurang jelas di sini... ๐Ÿค”
 
Maksudnya kayaknya mereka mau punya calon anggota KY yang nggak pernah kampus ๐Ÿคฃ. Makanya sih kekhawatiran tentang ijazah palsu kayaknya kurang relevan, kan? Apalagi karena sudah ada mekanisme pengecekan, kayaknya ini tidak masalah banget ๐Ÿ™„. Aku rasa lebih penting lagi bagaimana kalau mereka bisa menunjukkan kemampuan mereka sendiri, bukan hanya ikut-ikutan aja ke proses seleksi ๐Ÿ˜‚.
 
Ggak perlu bingung sih kalau lulusan kampus luar negeri nggak terdaftar di Pansel KY. Sip, ada yang S2, S3, tapi tidak terdaftar di sana. Ggak masalah kok, apa kalau kita cek dari website resminya aja? Tapi, kayaknya ini masih masalah keaslian ijazah. Siapa tahu ada yang ngomong-omong sih. Kita harus teliti sih, agar tidak salah pilih ya.
 
Wow ๐Ÿคฏ, toh masih banyak kekhawatiran tentang asli ijazah para kandidat KY ya ๐Ÿ˜…, kalau tidak ada mekanisme yang matang nggak akan terjadi masalah besar nanti kayaknya
 
Saya kayaknya tidak setuju dengar proses pengecekan ijazah kampus asal para kandidat KY. Ngecek ke kampusnya itu nggak sengaja, bisa jadi banyak yang terusir nih. Misalnya si calon anggota KY S2 dari kampus A, tapi ternyata dia S3 di kampus B, apa sini bukti? Saya pikir ada cara lain yaitu penggunaan teknologi misalnya untuk memverifikasi aslinya ijazah secara online. Jadi siapa tau yang lulusan luar negeri bisa langsung terdaftar nih tanpa perlu pengecekan kampus asalnya.
 
kembali
Top