Komisi I akan Rapat dengan Kemhan Besok, Bahas Ledakan SMAN 72

Kemhan, SMAN 72, Apakah Aksinya Benar Dilarang Bermain Game Online?

Besok, Komisi I DPR RI akan menggelar Rapat Kerja (Raker) dengan Kementerian Pertahanan (Kemhan), dan salah satunya membahas insiden ledakan di SMA Negeri 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara yang terjadi beberapa hari lalu. Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Dave Laksono, menyebutkan bahwa mungkin pernyataan dari pihak berwenang terkait motif pelaku akan dibahas bersama.

Dave juga menyoroti dugaan yang membuat siswa melakukan aksinya, yaitu karena terpapar konten yang berseliweran di media sosial. Namun, dugaan penyebab pasti masih belum terungkap.

Saat ini, perlu diketahui bahwa Presiden RI Prabowo Subianto telah menuntut pemerintah untuk menghentikan game online seperti PUBG agar tidak lagi menyebabkan peristiwa ledakan di sekolah. Dave Laksono juga setuju bahwa game online dapat membahayakan anak-anak, tetapi dia juga ingin menjelaskan bahwa game online ini merupakan sarana mengasah kreativitas anak.

Dalam rapat yang akan diadakan besok, diperlukan pengaturan agar peristiwa ledakan seperti SMAN 72 tidak terjadi lagi. Perlu ada batasan dan regulasi yang ketat untuk mencegah kekacauan di sekolah.
 
Aku pikir kalau presiden itu kayaknya salah ngomong, apa dia udah main game online sebelumnya? Ternyata dia bilang untuk menghentikan game online, tapi siapa yang bilang game online bukan penyebab kekacauan sekolah? Aku rasa perlu ada batasan dan regulasi, tapi aku tidak percaya kalau itu bisa mencegah semuanya. Dan apa dengan anak-anak yang suka main game online? Mereka kayaknya udah dewasa dan harus bisa berpikir sendiri, bukan kan? Aku rasa perlu ada edukasi yang lebih baik tentang pentingnya keseimbangan antara main game online dengan sekolah. Dan siapa tahu, mungkin presiden itu udah main game online sejak kecil dan itu bikin dia kurang fokus di sekolah...
 
Aku pikir kalau game online seperti PUBG itu sebenarnya nggak beres. Aku ingat kakek aku pernah main game online kayaknya, dan aku juga pernah nonton film aksi dengan superhero yang nggak bisa dihalangi oleh orang tuanya πŸ˜‚. Tapi sepertinya kalau anak-anak Sekolah Menengah Atas (SMA) SMAN 72 itu main game online kayaknya udah terlalu beres... mungkin karena udah liat konten yang berseliweran di media sosial dan apa aja udah ngetawar dengan teman-temannya. Aku rasa perlu ada batasan dan regulasi yang ketat untuk mencegah kekacauan di sekolah, tapi aku juga pikir kalau game online kayaknya bisa jadi sarana mengasah kreativitas anak-anak... kalau udah ditangani dengan benar, tentu.
 
Pernah pikir kalau game online ini bisa membawa anak-anak ke arah yang salah, tapi aku rasa kita harus coba melihat dari segi lain juga ya? Game online ini bisa menjadi sarana buat mengasah kreativitas dan strategi anak-anak. Tapi pasti kita harus ada batasan dan regulasi yang ketat agar game online ini tidak menjadi penyebab kekacauan di sekolah lagi πŸ€”. Mungkin kita bisa membuat aturan-aturan baru yang lebih baik lagi, seperti memastikan semua anak-anak sudah siap untuk bermain game online sebelum masuk sekolah atau membuat program pendidikan yang lebih baik tentang how to use online dengan benar. Kalau kita bisa melakukannya, aku rasa tidak ada alasan lagi untuk game online ini menjadi penyebab kekacauan di sekolah. Kita harus mencari jalan tengah dan membuat aturan-aturan baru yang lebih baik lagi 🚧
 
Gue paham kan betapa pentingnya perubahan ini! πŸ€” Kemhan harus banget berhati-hati dengan game online, tapi gue juga rasa salah satu kesalannya adalah karena kurangnya edukasi bagi siswa dan orang tua tentang dampak negatif game online. Gue rasa batasan yang ketat itu pasti perlu ada, tapi juga harus ada cara agar anak-anak bisa belajar dari game online tersebut. Misalnya dengan program edukasi online yang benar-benar bermanfaat! πŸ“š
 
Aku pikir kalau game online itu gak benar-benar masalah, kok? Aku suka main game online sama dengan anak-anak SMA, tapi aku tidak pernah terpapar konten yang berseliweran, jadi aku punya keputusan sendiri siapa mau main apa. Kita harus fokus pada bagaimana mengatur sekolah untuk memastikan anak-anak belajar dengan baik, bukan hanya tentang game online aja. Dan apa kalau anak-anak SMA itu benar-benar terburu-buru karena tidak bisa fokus di kelas? Maka kita harus tanya, siapa yang salah? πŸ€”πŸ‘€
 
Gampangnya pihak berwenang harusnakehati anak-anak, tapi apa yang salahnya kalau mereka main game online? Game online itu bukan cuma game aja, itu juga bisa jadi sarana belajar dan mengasah kreativitas. Tapi sih, aku setuju bahwa ada batasan yang harus diatur agar sekolah tidak menjadi tempat kekacauan lagi. Mungkin pemerintah harus membuat regulasi yang ketat dan membuat pendidikan anak-anak tentang pentingnya keselamatan dan disiplin.
 
Game online kayak PUBG memang bisa bikin anak-anak kesal dan tidak fokus di sekolah πŸ€”. Tapi, aku rasa kalau pemerintah gini ini terlalu keras, kan? Mereka harus memberikan batasan yang tepat, tapi juga harus memberikan ruang untuk anak-anak berkreasi dan mengasah kreativitas mereka 😊. Kalau tidak, mungkin mereka akan mencari cara lain untuk bermain game online, kayaknya nggak aman lagi πŸ™…β€β™‚οΈ. Aku harap pemerintah bisa menemukan solusi yang tepat, biar anak-anak bisa belajar dan bermain game sambil aman 🀞.
 
Saya pikir itu gampang nggak kan? Kalau mau kencan aja, tapi kan gak bisa kan? πŸ˜‚ Game online itu serius banget! 🀯 Lalu aku cari data tentang permasalahan game online dan anak-anak di Indonesia.πŸ“Š Menurut laporan dari Deped, tahun 2022 ada 1.300 kasus kekerasan di sekolah yang terkait dengan game online. 🚨 Dan menurut survei dari IPMI, 70% anak-anak sudah pernah mengalami tekanan dan stres karena game online. 😟 Tapi gampang nggak kan? πŸ™„ Aku juga cari tahu tentang PUBG, itu game yang paling populer di kalangan remaja. πŸ˜‚ Menurut data dari Google, tahun 2022 ada 10 juta pengguna PUBG di Indonesia. πŸ“ˆ Tapi kalau mau dibandingin dengan permasalahan keamanan dan keselamatan anak-anak, game online itu nggak penting banget. πŸ€¦β€β™‚οΈ Aku rasa pemerintah harus fokus pada pembangunan infrastruktur pendidikan dan kesehatan di sekolah. πŸ’πŸ‘
 
ini aku pikir game online itu bukanlah penyebab utama dari ledakan di SMA Negeri 72, tapi aku rasa sistem pendidikan kita sendiri yang buruk banget! sih kita fokus terlalu banyak pada ujian dan hasilnya, sehingga anak-anak kita tidak punya waktu untuk bermain game online dan mengasah kreativitas mereka.
 
Game online kena dibatasi banget ya 🀣, tapi siapa tahu konten media sosialnya bisa bikin anak-anak semangat cerdas aja πŸ§ β€β™€οΈ! Saya rasa Presiden Subianto sedang salah paham tentang game online ini. Kita harus jangan terlalu keras dengan game online, karena itu juga bisa menjadi cara untuk mengasah kreativitas anak-anak di sekolah πŸ“š. Yang penting adalah ada batasan dan regulasi yang ketat untuk mencegah kekacauan di sekolah, bukan melarang game online semua aja πŸ€¦β€β™‚οΈ.
 
Saya pikir game online ini benar-benar menjadi masalah besar, khususnya bagi anak-anak. Mereka terlalu mudah dipengaruhi oleh konten yang salah di media sosial. Saya ingat saat masih SMA, saya juga suka main game online, tapi tidak sampai-sampai itu membuat saya lupa aturan-aturan yang harus diikuti. Tapi sekarang, saya sudah menikah dan punya keluarga, dan saya bisa melihat apa yang salah dengan anak-anak yang bermain game online terus-menerus.

Saya setuju bahwa perlu ada batasan dan regulasi yang ketat untuk mencegah kekacauan di sekolah. Mungkin jika kita dapat membuat sistem yang lebih baik bagi anak-anak ini, mereka tidak akan terlalu mudah dipengaruhi oleh game online. Saya harap pemerintah dapat melakukan sesuatu agar peristiwa seperti SMAN 72 tidak terjadi lagi πŸ€”
 
Maksudnya game online itu benar-benar berisiko! Kali ya aku ingat saat SMAku masih belajar, kalian all-boys' school, gak pernah ada game online yang membuat kita berjebak di sekolah. Saat itu kita lebih fokus pada sepak bola dan cerita rakyat dari ayahku. Kini kalau anak-anak terpapar konten yang tak baik, langsung pula mereka melukai diri sendiri atau bahkan membakar sekolah 😱. Aku rasa perlu ada pengaturan yang ketat agar game online tidak lagi menjadi penyebab kekacauan di sekolah. Tapi aku juga pikir game online itu bisa menjadi sarana yang baik untuk mengasah kreativitas anak-anak, asalkan kita tetap saksikan dan memantau apa yang mereka mainkan πŸ€”.
 
Saya pikir motifnya gini, anak-anak SD suda bisa nggak main game online? πŸ€” Kalo kita lindungi anak SD dari game online, siapa yang akan melindungi mereka dari hal lain? πŸ™„ Kemhan harus fokus pada hal penting, bukan hanya membanteraskan giliran dengan Presiden. πŸ’β€β™‚οΈ
 
Aku kira game online itu apa-apa jadi masalah, tapi aku lihat komisi DPR RI ini benar-benar serius banget! Aku punya adik di SMA yang suka main game online di waktu liburan, dan aku lihat dia bisa fokus banget. Tapi aku juga pernah lihat video kontennya di Tiktok yang sedang viral, dan aku pikir itu bakal mempengaruhi anak-anaknya. Aku rasa komisi DPR RI ini harusnya fokus pada bagaimana membuat batasan yang tepat agar anak-anak tidak terjebak dengan konten yang negatif. Tapi aku juga paham kalau game online bisa berfungsi sebagai sarana mengasah kreativitas anak, tapi aku rasa itu harus dilakukan dengan cara yang lebih baik, seperti dengan membuat konten yang positif dan edukatif!
 
Gue pikir kalau kita harusnya membuat regulasi yang ketat banget soal game online di sekolah, tapi gak boleh pula terlalu ketat ya... kan kreativitas anak-anak penting! πŸ€” Gue lihat dari kasus SMAN 72 ini, mungkin karena gak ada batasan yang jelas, anak-anaknya merasa bebas banget dan bisa beraksi tanpa pengawasan. Tapi gue juga rasa perlu ada cara untuk mencegah anak-anak itu terpapar konten yang tidak enak... seperti memasang filter di semua perangkat sekolah, atau bahkan membuat program pendidikan online tentang keamanan dan etika game πŸ“šπŸ‘
 
Aku rasa ini kayak masalah tentang privasi vs kesejahteraan anak-anak. Kalau kita coba membatasi game online, tapi juga membatasi privasi anak-anak juga tidak tepat. Mereka butuh ruang untuk berekspresi dan mengasah kreativitasnya. Tapi, sama-sama harus ada batasan yang ketat agar mereka tidak terlalu marah atau emosional. Ini kayak masalah tentang manajemen konflik di sekolah, kalau kita tidak bisa menemukan solusi yang tepat, pasti akan terjadi konsekuensi seperti ini. Kita perlu membuat aturan yang adil dan transparan agar semua pihak bisa memahami dan setuju dengan keputusan itu πŸ’‘πŸ€”
 
Wahhh, sih aku penasaran banget apa yang akan diputuskan nanti dalam rapat itu! Aku rasa perlu ada aturan jelas ya, kalau tidak nanti kekacauan di sekolah ini gak bisa diatasi. Tapi, aku juga khawatir game online ini gak cuma sekedar hiburan aja, tapi juga bisa bikin anak-anak belajar dan mengasah kreativitasnya... bagaimana caranya buat memadukannya? πŸ€”πŸ‘€
 
Aku pikir apa maksudnya kalau Presiden Prabowo Subianto ingin game online dihentikan? Aku rasa itu seperti mencoba menghalangi mata dari masalah yang sebenarnya. Kita nggak bisa menutupi bahwa game online adalah salah satu cara anak-anak belajar untuk beradaptasi dengan dunia digital. Atau mungkin kita hanya ingin memikirkan tentang dampak negatifnya? Aku rasa kita harus mencari solusi yang lebih baik, seperti membuat regulasi yang tepat dan memberikan pendidikan kepada anak-anak tentang keseimbangan antara game online dengan kehidupan nyata.
 
kembali
Top