Kisah Pilu usai Longsor Menerjang Kelurahan Aek Manis Sibolga

Selama ini, keluarga Yusnidar Sihotang terus menanti kedatangan jasad mantan suaminya Ruhiyat Malau. Meski mereka telah berpisah, Yusnidar tetap setia merapalkan doa bagi Ruhiyat yang diperkirakan masih terkubur di bawah lokasi longsor di Jalan Murai, Kelurahan Aek Manis.

Yusnidar percaya jasad Ruhiyat masih ada dan dasarnya adalah temuan becak motor (bentor) yang mantan suaminya itu sering gunakan untuk bekerja. Bentor itu menunjukkan bahwa Ruhiyat tidak keluar rumah saat longsoran tanah menerjang.

Saat ini, proses pencarian jasad Ruhiyat dilakukan bersama empat anaknya sejak awal dan masih berlangsung hingga pukul 6 petang, kemudian di lanjutkan besok pagi. Yusnidar berharap agar Ruhiyat dapat ditemukan dengan selamat.

Di lokasi yang sama, ada kisah sedih dari Doris, seorang ayah yang kehilangan seorang anak dan istri beserta jabang bayi yang masih dalam kandungan. Doris berkisah bahwa tanah longsor terjadi saat dia pergi menunaikan salat maghrib berjamaah di masjid.

Saat ini, total 43 korban tewas dengan seorang warga atas nama Ruhiyat masih dicari dan 42 sudah ditemukan. Menurut Kamal Gulo, Ketua Baznas Kota Sibolga, zona perbukitan ini masih masuk kategori zona merah karena potensi longsor masih ada.

Sementara itu, penghuni rumah yang terkena dampak longsor harus berhati-hati dan waspada. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah melakukan pemetaan dan pengecekan untuk mengetahui kondisi bukit di Sibolga Selatan masih berpotensi longsor.
 
🤕 sedih banget sih, korban tewas di lokasi yang sama kembali lagi 🌫️. aku rasa proses pencarian jasad Ruhiyat harus dilakukan dengan cepat agar dia bisa ditemukan dengan selamat 💨. tapi apa yang bisa kita lakukan ya? 🤔 hanya berharap dan doa doaan 🙏. korban tewas ini masih banyak banget, 43 orang 🤯. kita harus berhati-hati dan waspada saat ada longsor lagi 🚨. aku harap pemetaan dan pengecekan yang dilakukan oleh BNPB bisa membantu mencegah hal ini terjadi lagi 🙏. 🌫️
 
Gue rasa kalau mereka yang berusaha mencariRuhiyat sama anak-anaknya ni macet banget 🤦‍♀️. Sudah lama ini, tapi malah ga ada yang bisa ditemukan... dan sekarang lagi cerita tentang becak motor. Gua punya pikiran, apakah mau terus membiarkan Ruhiyat di dalam tanah sama aja? 😒 Lihat sih kondisi bukit yang berpotensi longsor, tapi ga ada yang malas-malasan... badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) itu ni lho! 🙄
 
Gue pikir ini kalau pemerintah harus bantu-bantu masyarakat yang terkena dampak bencana ini, kayaknya ada prioritas untuk mencari jasad Ruhiyat dulu, karena keluarginya sudah banyak menanti dan tidak tahu apa-apa. Sementara itu, korban lain seperti Doris harus mendapatkan bantuan yang lebih cepat, karena mereka sudah kehilangan anak dan istri, bukan hanya korban longsor biasa-biasa aja. Mungkin pemerintah bisa melakukan koordinasi dengan Baznas untuk cepat menemukan jasad Ruhiyat dan memberikan bantuan kepada keluarga yang terkena dampak bencana ini.
 
Aku rasa kalau ditemukan jasad Ruhiyat, itu akan sangat berarti banget bagi Yusnidar dan keluarganya 🤞. Aku harap semoga pencarian jasadnya segera berakhir dengan baik. Tapi aku juga tidak sabar untuk mengetahui siapa korban kecelakaan longsor yang masih dicari warga Sibolga, mungkin dia memiliki keluarga sendiri yang sangat sedih 😔. Aku yakin bahwa BNPB akan berusaha maximum untuk menyelesaikan masalah ini dengan cepat. Semoga longsor di Sibolga dapat menghasilkan informasi yang berguna untuk menghindari hal serupa di masa depan 🙏.
 
Kisah orang yang tewas longsor itu trus jadinya kisah sedih banget, gak bisa dijamakin siapa yang merasa sedihnya. Mungkin kita harus selalu waspada dan berhati-hati saat longsornya, karena potensi longsor masih ada di zona Merah Sibolga, kita harus sabar-sabar dan tunggu hasil penyelidikan jasad Ruhiyat Malau sampai benar-benar ditemukan ya 😩
 
kembali
Top