Khofifah Tegaskan Pasar Murah di Jatim Bukan Kompetitor Pasar Tradisional

Pemprov Jatim Gelar Pasar Murah di Daerah Pinggiran Kota untuk Meningkatkan Akses Sembako, Tidak Mengancam Pasar Tradisional. Gubernur Khofifah Indar Parawansa menegaskan bahwa pasar murah yang dilakukan setiap di sejumlah daerah di Jawa Timur tidak menjadi kompetitor bagi pasar tradisional.

Karena alasan lokasi pasar murah jauh dari pasar tradisional, sehingga warga di pinggiran kota bisa mendapatkan sembako murah tanpa harus pergi ke pasar tradisional. Penjangkauan sembako murah sangat penting agar stabilisasi harga bisa dilakukan dan inflasi dikendalikan.

"Kita ingin sembako murah bisa diakses oleh seluruh warga termasuk di wilayah perbatasan, sehingga kita melakukan intervensi pasar murah ke kabupaten/kota. Wilayah seperti Surabaya, Gresik, Sidoarjo ini memiliki potensi besar dan padat penduduk," kata Khofifah.

Di setiap pasar murah menyiapkan kuota rata-rata sekitar 500-600 pembeli untuk beras, di mana warga bisa membeli dua pak alias 10 kilogram per ton. Hal ini membantu mengkover kebutuhan sembako bagi masyarakat yang tinggal di daerah tersebut.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyebutkan bahwa pasar murah sangat membantu, apalagi ada sektor UMKM yang dilibatkan dalamnya, sehingga perekonomian warga Surabaya bisa meningkat dan warga bisa mendapatkan sembako dengan harga yang lebih murah.
 
hebat banget pas gubernur Jatim bikin pasar murah di pinggiran kota ๐Ÿ˜Š. kalau ada ngejutaan masyarakat di daerah perbatasan aja bisa beli sembako murah, jadi sih kalau pasar tradisional di jalan utama, kita coba buat lagi di pinggiran aja ๐Ÿค”. walaupun gak mengancam pasar tradisional, tapi kalau ada cara buat masyarakat aja bisa mendapatkan sembako murah, itu juga jadi solusi ๐Ÿค‘. warga Surabaya kira-kira bagus banget apalagi dengan UMKM yang dihubungkan, nanti ekonomi warganya bisa meningkat dan belanja sembako semakin mudah ๐Ÿ˜Š [www.beritajatim.com](http://www.beritajatim.com)
 
ini gampang banget sih pasar murah ini tidak akan mengancam pasar tradisional. karena di daerah pinggiran kota sumber sembako masih banyak yaitu sawit & padi, bukan dari toko sembako aja sih...
berdasarkan data dari BPS Jatim tahun 2022, penduduk Jatim sebanyak 38,3 juta orang, dan di antaranya sekitar 12,8 juta orang yang mengelami keterbatasan akses ke sembako. ini memang benar-benar dibutuhkan oleh masyarakat di pinggiran kota.
grafik sembako Jatim tahun 2022, harga sembako naik 10% dari 2019-2021, tapi dengan adanya pasar murah ini pasti bisa stabilisasi harga dan mengendalikan inflasi.
di daerah Surabaya saja ada sekitar 300.000 orang yang tinggal di kota, tapi masih banyak lagi masyarakat pinggiran kota yang belum terjangkau oleh sembako murah...
 
Gampang banget deh nih! Pasar murah di pinggiran kota jadi ide bagus untuk meningkatkan akses sembako. Tapi, aku rasa kalau ada satu hal lagi yang harus dipertimbangkan, yaitu biaya transportasi. Kalau tidak ada biaya yang ditanggung oleh pemerintah atau wali kota, pasti akses sembako itu akan sulit diakses orang-orang yang tinggal di daerah terpencil.

Tapi, aku setuju dengan Gubernur Khofifah bahwa pasar murah tidak harus menantang pasar tradisional. Itu bagus sekali! Karena alasan lokasi pasar murah jauh dari pasar tradisional, warga pinggiran kota bisa mendapatkan sembako murah tanpa harus pergi ke pasar tradisional.

Aku senang lihat kalau pemerintah Jatim sudah melakukan intervensi pasar murah di wilayah seperti Surabaya, Gresik, dan Sidoarjo. Itu pastinya akan membantu stabilisasi harga sembako dan mengendalikan inflasi. Dan aku juga senang bahwa ada UMKM yang terlibat dalam pasar murah ini, karena itu akan meningkatkan perekonomian warga Surabaya! ๐Ÿ™Œ
 
Gampang banget kalau gini jadi kenyataan... Pasar murah ini jelas bukan untuk menggantikan pasar tradisional, tapi khusus untuk warga pinggiran kota aja. Jika ada kompetitor, gak akan ada lagi pasar tradisional ya? Dan siapa yang bilang biaya operasional di pasar murah lebih rendah dari pasar tradisional? Gak semua sih...
 
Gampang banget ya kalau gubernur Jatim buat pasar murah di pinggiran kota, bisa akses sembako murah tanpa harus ke pasar tradisional ๐Ÿค‘. Mungkin ini bakalan membantu warga stabilisasi harga dan inflasi, tapi aku masih ragu sih sama hal ini. Apakah ini bakalan bikin pasar tradisional di Jatim kalah? Aku khawatir pasar murah ini hanya bakalan jadi alternatif untuk sembako, bukan solusi yang serius ๐Ÿค”. Dan apa kalau harga sembako kurang stabil lagi? Tapi aku juga penasaran sama kegiatan ini, apakah ada contoh keberhasilannya di daerah lain?
 
Pasar murah di Jatim udh terpasang ๐Ÿ˜Š! Gubernur Khofifah benar-benar tepat, pasar tradisional nggak perlu khawatir, karena pasar murah ini jauh dari tempat ngepos, warga pinggiran kota bisa cari sembako murah tanpa harus jalan-jalan ke pasar tradisional. Semangati sih, penjangkauan sembako murah sangat penting agar stabilisasi harga bisa dilakukan dan inflasi dikendalikan ๐Ÿ“ˆ. Saya harap sembako murah ini bisa diakses oleh seluruh warga, termasuk di wilayah perbatasan, sehingga kita bisa lebih aman dan nyaman ๐Ÿ’•. Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi benar-benar sih, pasar murah ini membantu UMKMnya, dan warga Surabaya bisa mendapatkan sembako dengan harga yang lebih murah ๐Ÿค‘. Semoga sembako murah ini bisa jadi contoh bagi pemprov-pemprov lain di Indonesia ๐Ÿ’ช!
 
omg banget ya pas pembuka pasarnya! kalau gak ada pasarmurah ini masyarakat pinggiran kota ngerasa terpurung aja, tapi sekarang klo ada pasarmurah warga nggak perlu pergi ke pasar tradisional lagi, biar bisa mendapatkan sembako dengan harga yang lebih murah ๐Ÿ˜Š. saya pikir kalau ini sangat membantu stabilisasi harga dan mengontrol inflasi juga, tapi kalau gak ada pasarmurah ini sebenarnya warga pinggiran kota akan terus ngerasa kalah aja.
 
ini masalahnya kalau kita lihat dari sudut pandang ekonomi, pasar murah ini nggak hanya sekedar menawarkan sembako dengan harga murah, tapi juga memberikan opsi bagi warga yang tinggal di pinggiran kota untuk memiliki akses ke sembako yang stabil dan tidak terburu-buru. kayaknya ini langkah yang tepat dari pemerintah Jatim untuk mengurangi beban biaya hidup masyarakat, terutama bagi mereka yang tinggal di daerah perbatasan. tapi yang perlu diawasi juga adalah agar pasar murah ini nggak menjadi kompetitor yang serius dengan pasar tradisional, jadi sebaiknya kita fokus untuk meningkatkan akses sembako bagi masyarakat dan tidak mengancam keseluruhan sistem ekonomi lokal. ๐Ÿค”
 
ini gampang banget kan? pasar murah di pinggir kota itu penting sekali buat stabilisasi harga dan inflasi. jangan sabar-sabar pasarkan pasar tradisional aja, malah ada pasar baru yang bisa diakses oleh warga pinggiran kota. aku pikir pasaran sembako di daerah perbatasan ini masih terlalu rendah banget, harus ada intervensi pasar murah ke kabupaten/kota. nih kalau tidak ada, harga sembako akan naik dan warga gak bisa mendapatkan yang cukup untuk hidup.
 
Saya pikir ini benar-benar bagus banget! Pasar murah di pinggiran kota itu kan membantu stabilisasi harga dan inflasi, tapi juga tidak mengancam pasar tradisional. Karena lokasinya jauh dari pasar tradisional, warga bisa mendapatkan sembako murah tanpa harus pergi ke pasar lain. Saya senang melihat Gresik dan Surabaya yang sudah punya program ini. Semoga UMKM di daerah mereka bisa berkembang dan perekonomian warga bisa meningkat! ๐Ÿ’ธ๐Ÿ‘
 
Wah, ini gampang banget diakses sembako murah ya! Tapi, siapa bilang kalau pasar tradisional tidak perlu punya ruang? Kalau jadi kompetitor, itu berarti pasar murah bisa menawarkan harga yang lebih rendah lagi! Hmm, mungkin kalau kita buat sistem dual pasar, di mana ada pasar tradisional dan pasar murah. Nah, sembako murah bisa diakses oleh masyarakat, tapi masih ada ruang untuk pasar tradisional juga! Tapi, siapa tahu, mungkin ini jadi pola baru yang bagus... ๐Ÿค”๐Ÿ‘€
 
ini masalah besar Jawa Timur sih, masing-masing kabupaten kota harus banget bikin pasar murah dulu, sementara apa aja kebutuhan pasaran tradisional di daerah lain sih? kalau mau stabilisasi harga dan mengendalikan inflasi, toh harus adanya persaingan yang sehat, jangan cuma satu arah aja. tapi kayaknya ini hanya untuk warga pinggiran kota aja, apa pasaran tradisional di daerah lain tidak juga mendapatkan kesempatan sama?
 
Kak wajah ini dia bawa pasar murah di pinggiran kota itu nggak bakal bikin pasar tradisional di kota kuy mau tutup? Mau jadi siapa aja kah pasaran yang bikin pemerintah harus memasang sembako murah di pinggir kota? Warga pinggir kota punyai kebutuhan sembako yang tinggi, toh kenapa pemerintah musti bantu? Bisa jadi kuy mau cari cara lain buat mengendalikan inflasi aja, pasaran tradisional di kota kuy masih ada kompetensi banget!
 
Pasar murah di pinggiran kota ini seringkali dianggap belum cukup untuk mengatasi masalah inflasi di Jawa Timur ๐Ÿค”. Mungkin karena banyak sekali pasar tradisional yang masih beroperasi dengan baik, sehingga tidak ada kebutuhan besar akan pasokan sembako murah dari sumber baru. Saya pikir walaupun demikian, masih perlu dipertimbangkan bagaimana cara membuat sistem penjualan sembako lebih efisien dan terjangkau bagi masyarakat. Mungkin dengan adanya teknologi digital, kita bisa membuat transaksi sembako menjadi lebih mudah dan cepat. Selain itu, juga perlu diperhatikan kualitas dan asal usul beras yang dijual di pasar murah, agar tidak jadi kompetitor bagi pasar tradisional. ๐Ÿ“ˆ
 
Saya pikir ini gampang banget! Pasar murah di pinggiran kota itu tidak akan mengancam pasar tradisional karena jaraknya jauh, nah kini akses ke sembako murah ada di pinggiran kota aja. Maksudnya warga bisa belanja sembako yang lebih murah tanpa harus pergi ke pasar tradisional yang jauh. Saya setuju dengan pembentukan kuota rata-rata 500-600 pembeli di pasar murah, begitu juga ada sektor UMKM yang dilibatkan pasti perekonomian warga Surabaya bisa meningkat. Kita harus terus mendukung pasangannyanya!
 
Pasar murah di pinggiran kota itu gampang banget ya... tapi apakah benar-benar tidak mengancam pasar tradisional? Aku masih ragu, karena jika semua warga yang tinggal di pinggir kota beli sembako di pasar murah itu, kemungkinan harga sembako akan jatuh drastis. Dan apa yang terjadi dengan UMKM di pasar tradisional? Apakah mereka akan kehilangan pelanggan? Aku masih ingin lihat bagaimana cara ini bekerja dan bagaimana dampaknya pada masyarakat sebenarnyanya... ๐Ÿค”
 
Sangat bagus banget pas Pembanguatan Jatim ini, kalau aja sebelumnya pasaran tradisional di pinggir kota jadi jarang, sekarang pasaran murah punya fokus utama untuk stabilisasi harga sembako, tapi sih apa yang terjadi kalau ada kebutuhan belanja lainnya di daerah itu?
 
Hei, apa kabar? Saya coba tanya, gimana kalau di daerah pinggiran kota kita masih banyak orang yang belum bisa menikmati harga sembako yang terjangkau? Tapi kayaknya pasarnya sudah ada di sana, hanya masuk ke pasar tradisional itu lebih jauh. Saya curiga siapa yang nanggung biaya aja untuk mengoperasikan pasar murah ini? Belum ada jawabannya...
 
Gue pikir pasar murah ini bukan mainan mainan aja, kalau jadi kompetitor apa? Pasar tradisional di Jatim sudah ada sejak lama, gak perlu ada yang mengancamnya, kan? Gak butuh nge-bully pasar kuno, aku pikir ini adalah keuntungan bagi masyarakat, pas untuk warga pinggiran kota yang kesulitan akses sembako. Tapi, apa salahnya kalau ada beberapa titik di mana pasaran murah dan tradisional bertemu? Misalnya, ada pasar murah di pinggir kota, tapi juga ada fasilitas lain seperti UMKM dan sekolah, jadi semua orang bisa merasa diuntungkan. Gak butuh sembako murah yang hanya ada di pinggiran kota aja, gue inginkan sembako yang affordable untuk semua warga Jatim ๐Ÿค”
 
kembali
Top