Kesaksian Pendaki Semeru, "Aku Tak Bisa Bernyanyi Setelah Melihat Pemandangan Gunung Berapi"
Saat ini masih dalam pikiran beberapa pendaki Gunung Semeru yang baru saja menikmati pemandangan keindahan alam di kawasan Ranu Kumbolo. Meski hanya beberapa hari setelah terjadi erupsi Semeru, namun mereka masih dapat melihat dampaknya.
Mereka berdua, Tajudin Nafas dan Candrika Apriliani, mendaki Gunung Semeru Rabu lalu. Menurut Nafas, saat ini sedang berada di kawasan Ranu Kumbolo, salah satu dari beberapa kawasan pendakian yang ada di Gunung Semeru.
"Tentu saja kita tak ingin melihat kejadian seperti itu lagi," kata Nafas. "Karena hujan dan kabut membuat kita sulit melihat tanda-tanda erupsi secara langsung."
Informasi soal erupsi ini baru mereka ketahui dari guide atau petugas pemandu mereka.
"Dari berangkat hujan, dan di sana kabut. Jadi kurang kelihatan apa-apa," ucapnya.
Mereka tidak dapat melihat tanda-tanda erupsi secara langsung karena cuaca yang buruk. Namun, setelah menunggu beberapa saat, guide mereka memberitahu bahwa Gunung Semeru sedang bereruptasi.
Nisfi Nur Salsabila, pendaki lain yang ada dalam rombongan, mengatakan bahwa petugas langsung memperlihatkan video dan dokumentasi kejadian erupsi Semeru kepada mereka. Hal itu bertujuan agar pendaki mengetahui perkembangan situasi dan tidak panik.
"Petugas sangat menenangkan semua para pendaki. Jadi, kita enggak khawatir. Walaupun kita tetap kepikiran ya, ini gimana, ini gimana ini. Tapi Alhamdulillah. Ya, aman sekarang," ucapnya.
Pendaki lain juga mengaku bahwa mereka diberi informasi bahwa muntahan erupsi mengarah ke selatan dan tenggara. Sementara Ranu Kumbolo berada di sebelah Utara. Area ini dipastikan aman dan tidak terdampak hujan abu.
"Aman sentoso. Enggak ada hujan abu, cuma hujan biasa," kata Nisfi.
Saat ini semua pendaki yang sempat berada di kawasan Ranu Kumbolo telah berhasil dievakuasi dengan selamat.
Saat ini masih dalam pikiran beberapa pendaki Gunung Semeru yang baru saja menikmati pemandangan keindahan alam di kawasan Ranu Kumbolo. Meski hanya beberapa hari setelah terjadi erupsi Semeru, namun mereka masih dapat melihat dampaknya.
Mereka berdua, Tajudin Nafas dan Candrika Apriliani, mendaki Gunung Semeru Rabu lalu. Menurut Nafas, saat ini sedang berada di kawasan Ranu Kumbolo, salah satu dari beberapa kawasan pendakian yang ada di Gunung Semeru.
"Tentu saja kita tak ingin melihat kejadian seperti itu lagi," kata Nafas. "Karena hujan dan kabut membuat kita sulit melihat tanda-tanda erupsi secara langsung."
Informasi soal erupsi ini baru mereka ketahui dari guide atau petugas pemandu mereka.
"Dari berangkat hujan, dan di sana kabut. Jadi kurang kelihatan apa-apa," ucapnya.
Mereka tidak dapat melihat tanda-tanda erupsi secara langsung karena cuaca yang buruk. Namun, setelah menunggu beberapa saat, guide mereka memberitahu bahwa Gunung Semeru sedang bereruptasi.
Nisfi Nur Salsabila, pendaki lain yang ada dalam rombongan, mengatakan bahwa petugas langsung memperlihatkan video dan dokumentasi kejadian erupsi Semeru kepada mereka. Hal itu bertujuan agar pendaki mengetahui perkembangan situasi dan tidak panik.
"Petugas sangat menenangkan semua para pendaki. Jadi, kita enggak khawatir. Walaupun kita tetap kepikiran ya, ini gimana, ini gimana ini. Tapi Alhamdulillah. Ya, aman sekarang," ucapnya.
Pendaki lain juga mengaku bahwa mereka diberi informasi bahwa muntahan erupsi mengarah ke selatan dan tenggara. Sementara Ranu Kumbolo berada di sebelah Utara. Area ini dipastikan aman dan tidak terdampak hujan abu.
"Aman sentoso. Enggak ada hujan abu, cuma hujan biasa," kata Nisfi.
Saat ini semua pendaki yang sempat berada di kawasan Ranu Kumbolo telah berhasil dievakuasi dengan selamat.