Di sidang kematian kasus Prada Lucky, Lettu Ahmad Faisal mengaku bahwa dia pernah disiksa oleh seniornya saat melakukan kesalahan. Nantinya, dia mencambuk korban tersebut, seperti yang diingatkan oleh Lettu Ahmad Faisal dalam sidang. Menurut dia, tindakan itu sesuai dengan level kekerasan yang pernah dia alami.
"Kami tidak memaafkan apa yang kami lakukan kepada almarhum ini," ucap Lettu Ahmad Faisal saat menyuarakan pendapatnya. Meskipun baru saja menempati Yonif 834 WM, Lettu Ahmad Faisal mengaku bahwa di masa lalu, senior-seniornya melakukan tindakan serupa pada dirinya.
Sebelumnya, Prada Lucky meninggal dunia setelah beberapa hari mendapat perawatan intensif di rumah sakit. Tubuhnya memar akibat benturan benda tumpul dan luka bakar. Ibu dari korban tersebut, Sersan Mayor Christian Namo, menyatakan bahwa penyebab kematian anaknya adalah karena penganiayaan yang dilakukan oleh para seniornya.
"Saya ingin menginginkan kebenaran tentang kematian anak saya," kata Sersan Mayor Christian Namo. "Aku ingin aparat berwajib untuk menemukan akhir dari kasus ini."
"Kami tidak memaafkan apa yang kami lakukan kepada almarhum ini," ucap Lettu Ahmad Faisal saat menyuarakan pendapatnya. Meskipun baru saja menempati Yonif 834 WM, Lettu Ahmad Faisal mengaku bahwa di masa lalu, senior-seniornya melakukan tindakan serupa pada dirinya.
Sebelumnya, Prada Lucky meninggal dunia setelah beberapa hari mendapat perawatan intensif di rumah sakit. Tubuhnya memar akibat benturan benda tumpul dan luka bakar. Ibu dari korban tersebut, Sersan Mayor Christian Namo, menyatakan bahwa penyebab kematian anaknya adalah karena penganiayaan yang dilakukan oleh para seniornya.
"Saya ingin menginginkan kebenaran tentang kematian anak saya," kata Sersan Mayor Christian Namo. "Aku ingin aparat berwajib untuk menemukan akhir dari kasus ini."