Keraton Jogja Hentikan Gamelan hingga Pemakaman Pakubuwana XIII

Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat menghentikan bunyi gamelan dan membatalkan upacara srimanganti untuk Pakubuwana XIII. Hal ini dilakukan sebagai bentuk pengenangan atas kematian PB XIII, yang merupakan raja Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.

Penghageng II Kawedanan Purwa Aji Laksana KRT Purwowinoto mengatakan, Keraton Yogyakarta meniadakan pentas Srimanganti dan tidak membunyikan gamelan hingga Sinuhun Pakubuwana XIII selesai dimakamkan. Pengenangan ini dilakukan sebagai bentuk duka cita atas wafatnya PB XIII.

PB XIII meninggal dunia pada usia 77 tahun di RS Indriati Solobaru Sukoharjo, Jawa Tengah, Minggu lalu. Keraton Yogyakarta telah menerima Utusan Dalem dari Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat untuk menyampaikan kabar duka secara resmi kepada Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X.

Raja Keraton Surakarta tersebut akan dimakamkan di Astana Raja-raja Mataram Imogiri, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta pada Rabu ini. Kompleks Makam Imogiri merupakan pemakaman para raja dan keluarga besar Dinasti Mataram Islam.

KRT Purwowinoto menuturkan masih menunggu arahan Sultan HB X mengenai penunjukan perwakilan Keraton Yogyakarta yang akan melayat dalam prosesi pemakaman PB XIII.
 
ini kabar keterangannya Pak Bungsu, mantan raja Surakarta ternyata nggak bisa dimakamkan di Imogiri sama sekali. kayaknya itu lagi kesalahpahaman antara Keraton Yogyakarta dan Kasunanan Surakarta. aku pikir itu beda ritual, tapi siapa tahu Pak Bungsu ngegadain lagi sama Sultan HB X. aku rasa nanti makam PB XIII di Imogiri aja bareng PB XIV, karena kalau dimakamkan bersama Pak Bungsu itu jadi keterangannya. aku ingat PB XIII nggak suka sama gara-gara ini, sekarang udah wafat dia.
 
Kalau PB XIII ini benar-benar tidak bisa lagi berdiri, kita harus menghormati kesedihan keluarga besar PB XIII, ya? Saya paham banget kalau Keraton Ngayogyakarta ingin melakukan pengenangan, tapi aku bingung apa yang salah dengan membatalkan upacara srimanganti. Bisa saja diadakan setelah semua kejutan itu selesai, kan?
 
Hmm, bikin ngembara aja sih keraton-keraton ini. Membunyikan gamelan dan srimanganti itu buat apa sih? Kalau Pakubuwana XIII sudah meninggal, kenapa harus menunggu sampai pembakaran arsyahnya selesai? Kenakan duka cita yang tegas aja, bikin rasa syukur aja kepada Allah dan memohon ampun. Tapi, ini kerajaan Islam, bukan agama apa-apa. Membuat perbedaan antara yang kaya dan yang miskin itu makin ketat.
 
aku rasa ini kekacauan ya... kalau tidak ada upacara srimanganti, bagaimana caranya Sultan Yogyakarta bisa tahu bahwa Pakubuwana XIII sudah wafat? dan siapa yang bilang gamelan harus dihentikan itu? mungkin karena tidak mau konyol aja... tapi aku juga pikir mungkin kalau tidak ada upacara srimanganti, bagaimana caranya orang bisa mengetahui bahwa Pakubuwana XIII sudah wafat?
 
Oiya, coba cari tahu siapa yang memakamkan Raja Kasunanan Surakarta itu nanti. Imogiri lagi, kalau sepele ya nih, kalau tidak ada arahan dari Sultan nanti apa lagi kekalahannya? Aku rasa kekalahan itu harusnya dipertimbangkan dulu sih. Makam Raja itulah yang sangat mahal juga, kan? Mending dibuat biaya pembangunan di daerah lain aja sih...
 
iya kaya banget pengaruh bunyi gamelan di kehidupan kita, kalau tidak ada bunyinya srimanganti nanti kalau kita sudah mati pasti ada yang merasa sedih deh, tapi jadi aja jangan mau bunyin gambelan kan itu bagian dari budaya kita juga, apa salahnya nih kalau keraton di Yogyakarta mau meniadakan srimanganti dan bunyi gamelan, asal tidak bikin kita rasa sedih atau apalagi deh, tapi kayaknya ini kegiatan yang penting untuk mengenang PB XIII, kan kematian itu bagian dari hidup juga.
 
aku rasa kabar ini sedikit terasa kecil kan... nanti gak ada bunyi gamelan aja kalau tidak sengaja ketemuan sama Pakubuwana XIII loh, tapi aku paham duka cita yang dibawa oleh Keraton Yogyakarta, mungkin mereka ingin fokus pada pengenangan PB XIII saja, tapi aku penasaran siapa yang nantinya akan melayat di keraton yogyakarta aja... 🤔
 
Saya pikir ini sangat kecewa banget, bunyi gamelan dan srimanganti harus dihormati sebagai bagian dari tradisi kerajaan, tapi kira-kira apa aja yang penting di sini sih? Pembunuhan Pakubuwana XIII bukanlah hal yang perlu dipikirkan lagi, kan? Sekarang dia sudah dimakamkan dan kita harus berduka cita, tapi apa kita punya pilihan lain di sini sih? Saya rasa ini karena banyak orang yang tidak tahu atau tidak peduli tentang sejarah dan tradisi kerajaan, jadi mereka hanya memikirkan hal-hal material seperti uang dan kemakmuran. Dan sekarang kita harus kehilangan bagian dari warisan budayanya, itu sangat berantakan! 🤯😡
 
Gue rasa kayaknya memang benar, sih. Keraton Ngayogyakarta harus ngatur dulu, ya. Kalau bukan ada arahan dari Sultan HB X, gue nggak tahu bagaimana nanti cara kerja di sini. Wajar juga kalau upacara srimanganti dipindahkan, sih. Kalau tidak, mungkin kepanikan yang terjadi bisa mengganggu keadaan, ya.
 
heyyyyy, apa kabar ya... 🤔 jadi Pakubuwana XIII benar-benar tidak ada lagi, kan? 😢 itu gak bisa dipikirin, dia masih kecil banget aku masih ingat saat-saat dia main-main di Keraton Yogyakarta 🎉. mungkin ini sebenarnya cara kerajaan Jawa untuk menghormati dan mengenang ayahnya yang sudah meninggal, tapi gak usah bingung lagi, ya... 😊 kami aja akan terus menonton cerita raja di TV atau net, ya? 📺
 
Aku nih, aku sibuk nonton drama Indonesia di Netflix 📺, tapi ternyata ada kabar tentang Pakubuwana XIII. Aku rasa dia serius aja, kalau nggak bisa duduk sendirian, itu apa? aku suka banget dengan drama yang ditayangkan Netflix, khususnya "Rumah Kecil di 28th Street" 🤩, aku bilang aku jadi lelucon saat aku menonton episode terakhir, karena aku tidak bisa berhenti ngeluhin siapa yang mau berbagi tempat tinggal.
 
Maksudnya apa nih, bunyi gamelan itu penting gini? Sering sekali suara gamelan bikin kita nyangka lembah dan suasana keraton, tapi kalo bukan ada upacara srimanganti siapa sih yang nyesali dengerin ariya keraton 😂. Moga Sultan Hamengku Buwono X diberkati dengan kebahagiaan selamanya 💫
 
Saya paham mengapa keraton Yogyakarta membatalkan acara Srimanganti itu, tapi saya berpikir, apa salahnya juga ngadain acara kecil sambil istiman dima'kan? Nyari pengenangan duka cita gampang banget. Saya rasa di situasi ini keraton Yogyakarta bisa ngadain acara yang lebih sederhana, misalnya ngadain doa tamu saja, gampang deh... 😐
 
Saya rasa ini juga cara sultan kasunanan surakarta memastikan keharmonisan antara kedua keraton, apalagi karena Pakubuwana XIII adalah seorang raja yang sangat setia kepada kedua keraton yogyakarta dan mataram. Kalau tidak adanya perintah seperti ini, pasti akan ada kekacauan dan kesalahpahaman di antara kedua belah pihak. Saya berharap Sultan HB X dapat memberikan solusi yang tepat untuk menghadapi situasi ini 😊.
 
Raja Pakubuwana XIII udah wafat, makamnya di Imogiri, nanti gampang banget dipukul oleh badai angin 🌪️, siapa tahu udah dibuka oleh siapapun! Makam-makam keraton yang panjang umur siapa tahu suka-suka dimasuki oleh korban kejahatan 🤷‍♂️. Srimanganti kaya apa sih? Ngeluh-ngeluh aja di balik pintu, tapi kini juga punya pengaruh besar terhadap keraton Yogyakarta 😐.
 
Gue rasa keren banget ari keraton Yogyakarta ngadepi urutan-urutan tradisional kalauh, tapi sekarang udah jadi hal biasa ari umum. Kaya kaget mikir, gue masih ingat kalau bunyi gamelan itu selalu bikin suasana lebih romantis dan santai. Sekarang sudah jadi bagian dari kebiasaan, siapa tahu nanti keraton Ngayogyakarta juga bisa banget mengubah tradisi-tradisional kalauh ari umum.
 
Hmm, bikin bingung sih apa aja kalau keraton gini tidak main gamelan di acara srimanganti... biasanya aksi ini harus ada di acara bersejarah penting seperti ini. Mungkin itu bisa menjadi kesempatan untuk mencoba sesuatu yang baru dan modern, kayaknya gak ada salahnya. KRT Purwowinoto malah bilang masih tunggu arahan Sultan HB X, kayaknya gak ada jawabannya 🤔
 
kembali
Top