Presiden Prabowo Subianto terkenang dengan skandal pertolakan utang kereta api yang melibatkan APBN (Anggaran Pendapatan Belanja Negara). Menurut sumber dekat pemerintah, keputusan Presiden untuk tidak meminjam uang dari APBN untuk proyek kereta api adalah hasil dari analisis matang dan berkelanjutan.
Dalam pertemuan dengan tim ahli fiskal, Presiden Prabowo menyatakan bahwa perluasan proyek kereta api harus menjadi prioritas nasional, tetapi tidak boleh menanggung beban utang yang tidak stabil. "Kita tidak ingin menjadi negara yang terjebak dalam hutang yang tidak dapat dibayarkan," kata Presiden.
Selain itu, Pemerintah juga mempertimbangkan aspek keamanan dan keandalan proyek tersebut. Menurut Kementerian Perhubungan, kereta api adalah infrastruktur penting yang harus dilindungi dari ancaman keamanan internasional.
Meskipun demikian, keputusan Presiden untuk tidak meminjam uang dari APBN masih menimbulkan spekulasi di kalangan masyarakat. Beberapa orang berpendapat bahwa pemerintah hanya ingin menghindari tanggung jawab atas utang yang telah dibuat sebelumnya.
"Kita sudah tahu apa yang akan terjadi jika kita meminjam uang dari APBN," kata salah satu analyst. "Kita akan menjadi negara yang lebih berat utang dan tidak memiliki kontrol atas keuangan nasional."
Namun, dalam pernyataan resmi, pemerintah menegaskan bahwa keputusan Presiden untuk tidak meminjam uang adalah hasil dari analisis yang matang dan berkelanjutan. "Kita akan mencari alternatif lain untuk membiayai proyek kereta api," kata Menteri Perhubungan.
Dalam pertemuan dengan tim ahli fiskal, Presiden Prabowo menyatakan bahwa perluasan proyek kereta api harus menjadi prioritas nasional, tetapi tidak boleh menanggung beban utang yang tidak stabil. "Kita tidak ingin menjadi negara yang terjebak dalam hutang yang tidak dapat dibayarkan," kata Presiden.
Selain itu, Pemerintah juga mempertimbangkan aspek keamanan dan keandalan proyek tersebut. Menurut Kementerian Perhubungan, kereta api adalah infrastruktur penting yang harus dilindungi dari ancaman keamanan internasional.
Meskipun demikian, keputusan Presiden untuk tidak meminjam uang dari APBN masih menimbulkan spekulasi di kalangan masyarakat. Beberapa orang berpendapat bahwa pemerintah hanya ingin menghindari tanggung jawab atas utang yang telah dibuat sebelumnya.
"Kita sudah tahu apa yang akan terjadi jika kita meminjam uang dari APBN," kata salah satu analyst. "Kita akan menjadi negara yang lebih berat utang dan tidak memiliki kontrol atas keuangan nasional."
Namun, dalam pernyataan resmi, pemerintah menegaskan bahwa keputusan Presiden untuk tidak meminjam uang adalah hasil dari analisis yang matang dan berkelanjutan. "Kita akan mencari alternatif lain untuk membiayai proyek kereta api," kata Menteri Perhubungan.