Kemlu: 10.000 WNI Terjerat Kasus Online Scam di 10 Negara, Termasuk Kamboja

Kasus penipuan online di Kamboja menempelkan ribuan WNI, berdasarkan laporan dari Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI. Menurut Direktur Perlindungan WNI Kemlu Judha Nugraha, sejak 2020, lebih dari 10.000 warga negara Indonesia tercatat terjerat jaringan kejahatan online tersebut yang tersebar di 10 negara, termasuk Kamboja.

Dalam laporannya, Judha mengungkapkan bahwa jumlah kasus online scam yang menempelkan WNI telah meningkat secara konsisten. Awalnya, hanya terjadi di Kamboja, tapi kemudian menyebar ke 9 negara lain. "Total ada 10 negara yang kami catatkan memiliki kasus WNI yang terlibat online scam," kata Judha.

Pemerintah RI terus berupaya memberikan perlindungan dan pemulangan bagi korban, serta memperkuat langkah pencegahan agar kasus serupa tidak berulang. Namun, masih banyak kasus yang menempelkan WNI yang belum terpecahkan.
 
Saya bayangin aja kalau gak ada orang WNI yang jadi korban penipuan online... tapi sepertinya itu yang paling umum deh! 🤣 Kamboja, 10 negara lain, semuanya punya kasus WNI yang terjerat kejahatan online. Saya rasa kalau kita semua waspada dan berhati-hati saat browsing online, kita bisa menghindari masalah ini. Tapi, jadi banyaknya kasus itu artinya pemerintah RI gak bisa ngatur semua, kan? 😂
 
Maksudnya kuy, kasus penipuan online di Kamboja ini kayaknya sudah banget akses ke internet di Indonesia. Siapa tahu siapa yang pernah jatuh ke scam itu? Mending serius aja giliran kita untuk berhati-hati saat buka link atau SMS dari orang yang tidak kenal. Kita nggak boleh terlalu cepat aja mempercayai orang lain, ya...
 
Wahhh, ini kayaknya makin serius ya kasus penipuan online di luar negeri! Ribuan WNI terlibat, itu kayaknya bukannya kecil banget ya? Saya rasa pemerintah RI harus makin giat dalam memberikan perlindungan dan pemulangan bagi korban. Dan yang paling penting, kita harus lebih waspada dan bijak saat berinteraksi dengan orang-orang asing online. Saya lihat negara-negara lain juga sudah terkena dampaknya, kayaknya kita harus makin siap untuk menghadapi hal ini.
 
Aku pikir pemerintah RI harus serius banget lagi dalam mengawasi kasus penipuan online nih... Kamboja dan negara-negara lain ini kayaknya punya sistem yang baik untuk menangkap pelaku, tapi WNI yang terjebak sih masih banyak. Aku ingat aku pernah temenku dari Yogyakarta yang terjebak di Malaysia karena suaminya minta uang dari temen-temennya... akses ke internet di negara tersebut yang lumayan mudah, kayaknya pelaku punya kesempatan yang luas. Aku rasa pemerintah RI harus bekerja sama dengan negara-negara lain dan teknologi juga harus menjadi aset untuk pemulangan korban, bukan hanya penangkapan.
 
ini kasusnya makin pedaham banget... lebih dari 10.000 WNI terjerat jaringan kejahatan online, itu sangat disayangkan sekali 🤕. pemerintah RI udah berupaya memberikan perlindungan dan pemulangan bagi korban, tapi masih banyak kasus yang menempelkan WNI yang belum terpecahkan... itu harus diatasi dengan cepat dan efektif, biar tidak ada lagi korban 🚨.
 
aku juga pernah jadi korban scam online di tahun 2022, aku suka bantu2 temen aku yang jadi korban sampe bisa pulasari sama pihak yg menipunkan... tapi aku pikir ini perlu dibesarkan kembali ke masyarakat kita ya, semakin banyak orang Indonesia yang terjebak di scam online semakin sulit juga kita cari solusi yang tepat...
 
Gak bisa tahan kalau lihat kasus penipuan online di Kamboja ini 😩. Wah, ribuan WNI terjerat itu luar biasa banget! Kenapa kasus online scam ini semakin populer, mungkin karena teknologi semakin canggih dan banyak orang yang gak sengaja tertarik ke dalam trap ini 🤦‍♂️. Pemerintah RI kudu serius banget dalam memberikan perlindungan dan pemulangan bagi korban, tapi harus ada cara yang lebih efektif untuk mencegah kasus ini terjadi lagi, ya! 🙏
 
Gue pikir ini salah, gue rasa mereka sudah harus lebih cepat bukti dan memperkuat langkah pencegahan ya... kalau gak kasus online scam jadi lebih berlarut-lari, apa keuntungannya? sekarang udah 10 negara, itu udah makin besar masalahnya. Kamboja juga nggak bisa dipungut biaya sih, kan? dan WNI yang terjerat jaringan kejahatan online itu, gue rasa mereka udah harus lebih berhati-hati, carilah informasi dari sumber yang percaya diri aja...
 
Gue rasa ini kayak permainan besar tapi gak sengaja korbannya sih! 10 ribu WNI jadi korban online scam itu benar-benar angka yang lumayan tinggi. Tapi siapa tahu apa kebijakan pemerintah yang ada sekarang sudah cukup bagus untuk mencegah hal ini, tapi masih ada kasus yang dipecahkan gak? Kalau bukan karena WNI itu gede banget dan suka berbagi info di media sosial, siapa tahu kasus online scam di Kamboja tidak terjadi. 🤦‍♂️
 
Aku pikir ini bikin khawatir, siapa nih yang di balik kasus ini? Kamboja gini bisa jadi adanya sistem korupsi yang besar, atau mungkin ada konspirasi lain yang bikin banyak korban WNI. Aku setuju dengan pemerintah RI ingin memperkuat langkah pencegahan, tapi aku rasa perlu ada langkah lebih lanjut, seperti membuat sistem informasi yang lebih baik untuk melacak kasus-kasus ini. Jangan sampai korban WNI terus di kejar-kejar oleh para penipu! 😳
 
Sama aja ya kalau gak ada regulasi yang jelas tentang penipuan online di luar negeri. Saya pikir pemerintah RI harus meningkatkan kerjasama dengan negara lain dan teknologi untuk mengantisipasi kasus-kasus ini. Kalau kita nggak terkoordinasikan, gak bisa menangkap semua korban yang ada di luar negeri. Selain itu, saya pikir kita juga perlu meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya penipuan online agar mereka bisa melindungi diri sendiri dan keluarga mereka 😊
 
Aku pikir ini adalah kesalahan besar dari WNI yang jatuh ke penipuan online... tapi aku juga rasa WNI yang jatuh ke penipuan online itu sendiri yang tidak waspada dan tidak sabar dengan proses pengadilan... tapi aku juga ingin mengatakan bahwa pemerintah RI harus meningkatkan kesadaran akan bahaya penipuan online, biar tidak banyak korban lagi... tapi aku juga pikir bahwa WNI yang jatuh ke penipuan online itu sendiri harus lebih berani untuk melaporkan kasusnya dan tidak takut... tapi aku juga rasa kita harus memperluas kemampuan kita dalam membaca bahasa cambihar, biar bisa menghindari penipuan online itu...
 
kembali
Top