Presiden Prabowo Subianto membentuk kementerian Imigrasi yang baru, dan ternyata kemenangan ini sudah dirasakan sejak awal. Kementerian Imigrasi (Imipas) dan Direktorat Jenderal Imigrasi melonjakan pendapatan negara bukan pajak (PNBP) sebesar Rp 8,3 triliun dari sektor imigrasi. Ini merupakan lonjakan besar dari tahun sebelumnya.
Perkiraan ini didapat setelah upaya Menteri Imipas Agus Andrianto dan jajarannya berdampak pada peningkatan layanan, penegakan hukum, serta penguatan disiplin dan integritas internal pegawai. Peningkatan ini mencapai 18,6 persen, sehingga nilai PNBP meningkat dari Rp 7 triliun menjadi Rp 8,3 triliun.
Plt. Direktur Jenderal Imigrasi Yuldi Yusman mengatakan bahwa peningkatan ini merupakan hasil sinergi antara pelayanan yang semakin efisien, penegakan hukum keimigrasian yang semakin tegas, serta penguatan disiplin dan integritas internal pegawai.
Kementerian Imipas juga menilai bahwa peningkatan ini menjadi indikator kuat tata kelola keimigrasian semakin efektif. Orientasi keefektivan ini mengacu pada transparansi, kepatuhan, dan peningkatan kualitas pelayanan publik.
Selain itu, Kementerian Imipas juga telah menerima beberapa penghargaan dan prestasi di antaranya Silver Winner Anugerah Humas Indonesia 2025 untuk Program Kehumasan Pemerintah dari kegiatan Kampanye 'Imigrasi Menjaga Negeri', Penghargaan Inovasi Pelayanan Publik Terbaik dari KemenPANRB untuk Implementasi Digitalisasi Layinan Izin Tinggal dan Golden Visa, Realisasi penguatan kerja sama dengan BNPT, POLRI, dan Kemenlu dalam pengawasan orang asing dan pencegahan Foreign Terrorist Fighters (FTF), Implementasi Immigration Seamless Ecosystem di berbagai Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI), dan Pendirian Immigration Lounge sebagai simbol pelayanan premium berstandar internasional.
Perkiraan ini didapat setelah upaya Menteri Imipas Agus Andrianto dan jajarannya berdampak pada peningkatan layanan, penegakan hukum, serta penguatan disiplin dan integritas internal pegawai. Peningkatan ini mencapai 18,6 persen, sehingga nilai PNBP meningkat dari Rp 7 triliun menjadi Rp 8,3 triliun.
Plt. Direktur Jenderal Imigrasi Yuldi Yusman mengatakan bahwa peningkatan ini merupakan hasil sinergi antara pelayanan yang semakin efisien, penegakan hukum keimigrasian yang semakin tegas, serta penguatan disiplin dan integritas internal pegawai.
Kementerian Imipas juga menilai bahwa peningkatan ini menjadi indikator kuat tata kelola keimigrasian semakin efektif. Orientasi keefektivan ini mengacu pada transparansi, kepatuhan, dan peningkatan kualitas pelayanan publik.
Selain itu, Kementerian Imipas juga telah menerima beberapa penghargaan dan prestasi di antaranya Silver Winner Anugerah Humas Indonesia 2025 untuk Program Kehumasan Pemerintah dari kegiatan Kampanye 'Imigrasi Menjaga Negeri', Penghargaan Inovasi Pelayanan Publik Terbaik dari KemenPANRB untuk Implementasi Digitalisasi Layinan Izin Tinggal dan Golden Visa, Realisasi penguatan kerja sama dengan BNPT, POLRI, dan Kemenlu dalam pengawasan orang asing dan pencegahan Foreign Terrorist Fighters (FTF), Implementasi Immigration Seamless Ecosystem di berbagai Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI), dan Pendirian Immigration Lounge sebagai simbol pelayanan premium berstandar internasional.