Bumi yang Kaya akan Cita Rakyat, Sekolah Rakyat: Menghadapi Masa Depan dengan Harapan Baru
Dalam upaya memperjuangkan hak-hak anak-anak miskin dan menangani masalah kemiskinan di Indonesia, Pemerintah telah meluncurkan program Sekolah Rakyat. Program ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan akses pendidikan gratis dan berkualitas bagi anak-anak dari keluarga prasejahtera. Melalui program ini, diharapkan dapat terputusnya rantai kemiskinan melalui pendidikan.
Menurut Sekjen Kemensos Robben Rico, Sekolah Rakyat lahir dari kesadaran akan lambatnya penurunan angka kemiskinan dan tingginya jumlah Anak Tidak Sekolah (ATS). Program ini diharapkan menjadi solusi bagi persoalan anak putus sekolah karena ekonomi. Dengan demikian, diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan memberikan harapan baru kepada anak-anak miskin.
Saat ini, sudah terdapat 165 sekolah rintisan yang beroperasi di seluruh Indonesia. Program ini memanfaatkan dan mengoptimalkan anggaran lintas kementerian tanpa membebani APBN. Pemerintah telah berhasil mengombinasikan berbagai program yang ada untuk mencapai tujuan ini.
Dalam beberapa minggu terakhir, Kepala SMA Rakyat 10 Jakarta Ratu Mulyanengsih menyatakan apresiasi atas program Sekolah Rakyat sebagai ruang aman bagi remaja dari latar belakang rentan. Ia menolakkan bahwa sekolah reguler tidak cukup untuk melindungi anak-anak ini dan memerlukan lingkungan yang lebih aman dan terproteksi.
Dalam beberapa hari terakhir, Presiden Prabowo telah menyatakan bahwa sekolah rakyat akan diperluas bagi anak dari keluarga desil 2 hingga 5. Ia menekankan pentingnya semua anak Indonesia mendapatkan pendidikan dengan fasilitas yang baik dan tidak ketinggalan dengan bangsa lain.
Dalam beberapa hari terakhir ini, Pemerintah telah menyatakan harapan baru bagi anak-anak miskin di Indonesia. Dengan program Sekolah Rakyat, diharapkan dapat meningkatkan akses pendidikan gratis dan berkualitas bagi anak-anak dari keluarga prasejahtera. Melalui program ini, diharapkan dapat terputusnya rantai kemiskinan melalui pendidikan.
Dalam upaya memperjuangkan hak-hak anak-anak miskin dan menangani masalah kemiskinan di Indonesia, Pemerintah telah meluncurkan program Sekolah Rakyat. Program ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan akses pendidikan gratis dan berkualitas bagi anak-anak dari keluarga prasejahtera. Melalui program ini, diharapkan dapat terputusnya rantai kemiskinan melalui pendidikan.
Menurut Sekjen Kemensos Robben Rico, Sekolah Rakyat lahir dari kesadaran akan lambatnya penurunan angka kemiskinan dan tingginya jumlah Anak Tidak Sekolah (ATS). Program ini diharapkan menjadi solusi bagi persoalan anak putus sekolah karena ekonomi. Dengan demikian, diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan memberikan harapan baru kepada anak-anak miskin.
Saat ini, sudah terdapat 165 sekolah rintisan yang beroperasi di seluruh Indonesia. Program ini memanfaatkan dan mengoptimalkan anggaran lintas kementerian tanpa membebani APBN. Pemerintah telah berhasil mengombinasikan berbagai program yang ada untuk mencapai tujuan ini.
Dalam beberapa minggu terakhir, Kepala SMA Rakyat 10 Jakarta Ratu Mulyanengsih menyatakan apresiasi atas program Sekolah Rakyat sebagai ruang aman bagi remaja dari latar belakang rentan. Ia menolakkan bahwa sekolah reguler tidak cukup untuk melindungi anak-anak ini dan memerlukan lingkungan yang lebih aman dan terproteksi.
Dalam beberapa hari terakhir, Presiden Prabowo telah menyatakan bahwa sekolah rakyat akan diperluas bagi anak dari keluarga desil 2 hingga 5. Ia menekankan pentingnya semua anak Indonesia mendapatkan pendidikan dengan fasilitas yang baik dan tidak ketinggalan dengan bangsa lain.
Dalam beberapa hari terakhir ini, Pemerintah telah menyatakan harapan baru bagi anak-anak miskin di Indonesia. Dengan program Sekolah Rakyat, diharapkan dapat meningkatkan akses pendidikan gratis dan berkualitas bagi anak-anak dari keluarga prasejahtera. Melalui program ini, diharapkan dapat terputusnya rantai kemiskinan melalui pendidikan.