Kemenpora Gandeng Kejagung Awasi Anggaran Olahraga, Erick Thohir: Banyak Program Strategis yang Harus Dijaga.
Dalam kesempatan penandatanganan Nota Kesepahaman dengan Jaksa Agung RI Sanitiar (ST) Burhanuddin di Auditorium Wisma Kemenpora, Jalan Gerbang Pemuda Nomor 3, Senayan, Jakarta, menurut Erick Thohir, apresiasi terhadap Jaksa Agung beserta jajaran atas komitmen memperkuat sinergi kelembagaan di sektor pemuda dan olahraga.
Erick Thohir mengungkapkan bahwa kedatangan Burhanuddin menunjukkan kepedulian bangsa terhadap pembangunan karakter serta konsistensi olahraga Indonesia dalam mengibarkan Merah Putih. Menpora Erick Thohir juga menyampaikan bahwa sebelum penandatanganan, dirinya telah berdiskusi langsung dengan Jaksa Agung mengenai program-program strategis sesuai visi dan misi Presiden RI Prabowo Subianto.
Erick menekankan bahwa beberapa program besar yang dipercayakan kepada Kemenpora perlu dijaga, diawasi, dan mendapatkan pendampingan hukum. Menurut Erick, tanggung jawab Kemenpora semakin berat karena Presiden Prabowo telah menyerahkan banyak agenda terkait kepemudaan dan keolahragaan.
Menjelaskan perbedaan teknis antar cabang olahraga dalam proses pembinaan, Erick Thohir menyebutkan contoh seperti persiapan untuk tenis dan bulu tangkis yang memakai sistem sirkuit berbeda dengan cabang angka besi. Selain itu, rencana pembangunan akademi olahraga dan pusat pelatihan nasional juga membutuhkan kesiapan matang.
Erick mengatakan bahwa kehadiran Kejaksaan Agung sangat penting dalam pendampingan program strategis di tengah tuntutan publik terhadap transparansi dan akuntabilitas. Menilai nota kesepahaman tersebut bukan sekadar dokumen administratif, melainkan komitmen bersama untuk memperkuat kerja sama hukum dan peningkatan kapasitas SDM.
Dalam kesempatan yang sama, Erick Thohir meminta pendampingan agar pelaksanaan program berjalan tepat sasaran dan tolok ukurnya jelas. Ia juga menekankan agar pemuda berkarakter, patriotik, gigih, dan empati melahirkan olahragawan yang menjadi duta bangsa mencerminkan kedigdayaan Indonesia di mata dunia.
Dalam kesempatan penandatanganan Nota Kesepahaman dengan Jaksa Agung RI Sanitiar (ST) Burhanuddin di Auditorium Wisma Kemenpora, Jalan Gerbang Pemuda Nomor 3, Senayan, Jakarta, menurut Erick Thohir, apresiasi terhadap Jaksa Agung beserta jajaran atas komitmen memperkuat sinergi kelembagaan di sektor pemuda dan olahraga.
Erick Thohir mengungkapkan bahwa kedatangan Burhanuddin menunjukkan kepedulian bangsa terhadap pembangunan karakter serta konsistensi olahraga Indonesia dalam mengibarkan Merah Putih. Menpora Erick Thohir juga menyampaikan bahwa sebelum penandatanganan, dirinya telah berdiskusi langsung dengan Jaksa Agung mengenai program-program strategis sesuai visi dan misi Presiden RI Prabowo Subianto.
Erick menekankan bahwa beberapa program besar yang dipercayakan kepada Kemenpora perlu dijaga, diawasi, dan mendapatkan pendampingan hukum. Menurut Erick, tanggung jawab Kemenpora semakin berat karena Presiden Prabowo telah menyerahkan banyak agenda terkait kepemudaan dan keolahragaan.
Menjelaskan perbedaan teknis antar cabang olahraga dalam proses pembinaan, Erick Thohir menyebutkan contoh seperti persiapan untuk tenis dan bulu tangkis yang memakai sistem sirkuit berbeda dengan cabang angka besi. Selain itu, rencana pembangunan akademi olahraga dan pusat pelatihan nasional juga membutuhkan kesiapan matang.
Erick mengatakan bahwa kehadiran Kejaksaan Agung sangat penting dalam pendampingan program strategis di tengah tuntutan publik terhadap transparansi dan akuntabilitas. Menilai nota kesepahaman tersebut bukan sekadar dokumen administratif, melainkan komitmen bersama untuk memperkuat kerja sama hukum dan peningkatan kapasitas SDM.
Dalam kesempatan yang sama, Erick Thohir meminta pendampingan agar pelaksanaan program berjalan tepat sasaran dan tolok ukurnya jelas. Ia juga menekankan agar pemuda berkarakter, patriotik, gigih, dan empati melahirkan olahragawan yang menjadi duta bangsa mencerminkan kedigdayaan Indonesia di mata dunia.