Kemenhut Segel 3 Entitas Diduga Penyebab Banjir di Sumatra

Kemenhut Segel Tiga Subjek Hukum Penyebab Banjir di Sumatra, Ini yang Diduga Melakukan Penghancuran Ecosystem Alam.

Dalam upaya penegakan hukum terhadap perusak hutan dan penyebab banjir di Sumatra, Kementerian Kehutanan (Menhut) menetapkan tiga subjek baru yang diduga berkontribusi dalam menghancurkan ekosistem alam. Menurut sumber, total sudah ada tujuh subjek hukum yang disegel oleh Kemenhut sejak awal tahun ini.

Subjek baru tersebut terdiri dari dua areal konsesi PT AR di Ramba Joring dan PHAT Jon Anson, serta PHAT Mahmudin. Semua lokasi berada di Kabupaten Tapanuli Selatan. Menurut Kementerian Kehutanan, sudah ada 7 subyek hukum yang disegel sejak awal tahun ini, yaitu PT TPL, PHAT Jhon Ary Manalu Desa Pardomuan, PHAT Asmadi Ritonga Desa Dolok Sahut, dan PHAT David Pangabean.

"Penyegelan ini akan terus kami lakukan terhadap perusak hutan. Seperti janji saya kepada rakyat yang disampaikan di depan Komisi IV DPR RI," kata Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni dalam keterangannya. Menurutnya, Kemenhut akan melakukan pendalaman terhadap dugaan pelanggaran kehutanan di kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS) Batang Toru, Sumatra Utara.

Kementerian Kehutanan juga menegosiasikan dengan korporasi dan Pemegang Hak Atas Tanah (PHAT) untuk melakukan perubahan yang lebih baik dalam pengelolaan hutan. Menurut Raja Juli Antoni, "Kami tidak ada kompromi. Baik korporasi ataupun PHAT yang terbukti merusak hutan Indonesia akan kami tindak."
 
๐ŸŒช๏ธ aku rasa kayaknya kalau kemenhut segel banjir itu bukan cuma tentang banjir aja, tapi juga tentang ekosistem alam yang dihancurkan. kayaknya ada beberapa perusahaan yang terlibat dalam hal ini dan harus bertanggung jawab atas kerusakan yang dilakukan. aku rasa kalau kita harus lebih berhati-hati dalam pengelolaan sumber daya alam kita, jangan cuma fokus pada uang aja. ๐Ÿค
 
Penghancuran ekosistem alam itu bukan cuma banjir aja, tapi juga gila-gilanya kayaknya ๐Ÿ˜‚. Kita bayangin kan kalau suatu hari nanti Sumatra menjadi sekalian pulau pasir ๐ŸŒด? Nah, jadi ini tiga subjek baru yang ditangkap, tapi kira-kira ada 10-20 lagi yang belum ketahuan lagi ๐Ÿคซ. Tapi kayaknya gak perlu khawatir, Menteri Kehutanan udah bilang kalau mereka akan terus menghancurkan (hehe, sepertinya dia bawa arti lain ya ๐Ÿ˜œ) perusak hutan itu. Ataupun mungkin dia bermaksud kalau mereka akan melakukan pendalaman lagi ๐Ÿค”. Tapi yang jadi pertanyaan adalah, bagaimana caranya untuk menghentikan penghancuran ekosistem alam ini? Nah, biar-biar kita sibuk dengan perdebatan siapa nanti gak mau bekerja sama, kita harus berhati-hati dulu ya ๐Ÿ™.
 
Gue paham kan kalau Kemenhut ini lagi berusaha sama-sama banjir di Sumatra, tapi sepertinya gue pikir ini bukan ide yang bagus. Jika korporasi PHAT dan Pemegang Hak Atas Tanah yang terlibat dalam pengelolaan hutan tidak bisa melakukan perubahan yang lebih baik, maka apa yang harus Kemenhut lakukan? Mereka harus menghentikan segala kegiatan mereka sama-sama. Kalau tidak, gue pikir ini hanya akan membuat korporasi semakin bersemangat untuk melawan gue siapa aja.
 
ini gue pikir penyebelan itu nggak cukup, kalau asalnya penyebelan itu bukan tujuannya untuk pembersihan dan konservasi alam saja tapi juga harus ada upaya penanggulangan dampak yang lebih serius, seperti bantuan ekonomi bagi masyarakat adat di daerah tersebut atau pembangunan infrastruktur yang bisa mendukung kesejahteraan masyarakat. gue coba-cobain bikin aplikasi kecil sederhana untuk mengingatkan orang tentang pentingnya konservasi alam, contohnya aplikasi reminder yang bilang "ingatlah untuk tidak membuang sampah di hutan"
 
๐ŸŒณ Hmm, apa artinya kita lupa bahwa manusia bukanlah tuhan di tanah ini. Kita terlalu fokus dengan kepentingan sendiri dan lupa bahwa aksi kita bisa mengekspos ekosistem alam yang kita jaga. Mereka punya kontrak, tapi apa kontrak itu bisa menggantikan kewajiban kita sebagai warga negara? ๐Ÿค” Kita harus belajar untuk tidak memandang diri sendiri sebagai satu individu, tapi sebagai bagian dari komunitas alam yang kita jaga. Janganlah terlalu fokus pada keuntungan, tapi pahamilah bahwa keberlanjutan ini adalah tanda cinta kita kepada tanah air yang kita tinggali. ๐ŸŒฟ
 
gak sabar aja deh sama ini... baru-baru ini banjir di sumatera lagi, dan kemenhut lagi segel 3 subjek lagi. tapi apa yang pasti adalah banjir masih terjadi. ngomong-ngomong siapa tahu siapa yang ternyata bersalah, tapi bukannya kita harus fokus pada penyelesaian masalahnya, bukan hanya "tindak" terhadap mereka. dan apa yang bikin korporasi ini bisa sembarangan aja? kalau gini, siapa yang akan ambil keputusan yang baik untuk lingkungan?
 
omg banget sih, kemenhut kayaknya benar-benar serious dengan isu ini ๐Ÿค. aku pikir seharusnya mereka juga ngambil langkah lebih lanjut seperti melakukan pendidikan bagi masyarakat tentang pentingnya menjaga ekosistem alam. tapi kayaknya sudah cukup baik dengan segel subjek hukum dan tindakan terhadap perusahaan yang merusak lingkungan ๐ŸŒณ. aku harap mereka bisa menyelesaikan masalah ini secepat mungkin agar banjir di sumatra tidak kembali terjadi lagi ๐Ÿ˜Ÿ.
 
Gue pikir ini udah waktunya buat kita jaga alam, banjir di Sumatra kayaknya buat kita ngomolari. Tapi, gue juga penasaran siapa-siapa yang berkontribusi dalam menghancurkan ekosistem alam, gue harap pemerintah bisa melakukan pendalaman dan memberikan jawaban yang jelas. Dan, gue juga bingung siapa korporasi atau PHAT yang terlibat, kalo bukan itu kayaknya nggak ada solusi untuk menghentikan banjir ini.
 
ini sih benar-benar kejadian di Sumatra kayaknya. penghancuran ekosistem alam pasti sangat berdampak pada lingkungan, banjir dan keterbatasan air buat masyarakat lokal pun terjadi karena itu. tapi apa yang kita lihat sekarang adalah korporasi dan PHAT yang merusak hutan, lalu Kemenhut harus segel mereka. saya pikir ini proses yang baik, tapi kita juga harus ingat bahwa ada satu pihak lagi yaitu masyarakat lokal sendiri yang harus bertanggung jawab atas pengelolaan hutan yang benar. ๐ŸŒณ๐Ÿ’š
 
Kalau ini benar, siapa yang beli kontrak kehutanan tanpa memperhatikan dampaknya pada lingkungan? Saya rasa ada yang salah di dalam sistem ini. PHAT dan korporasi lainnya, bagaimana kalau mereka harus tanggung jawab atas kerusakan yang sudah dilakukan? Menteri Raja Juli Antoni bilang tidak ada kompromi, tapi saya pikir ini hanya cara untuk mengalihkan perhatian dari masalah utama. Saya tahu banyak orang yang sedang marah tentang hal ini, harus kita bicara dan berbagi pengalaman agar bisa membuat perubahan nyata! ๐Ÿค”
 
๐Ÿค” Gue pikir penyegelan ini hanya cara Kemenhut untuk jaga penampilan baik sebelum pemilu, tapi gue masih butuh sumber yang lebih tepercaya... kenapa gue harus percaya pada kata Raja Juli Antoni tanpa bukti yang cukup? ๐Ÿคทโ€โ™‚๏ธ Gue juga ingin tahu lebih lanjut tentang apa saja pelanggaran kehutanan yang terjadi di daerah tersebut, dan bagaimana Kemenhut menilai bahwa korporasi dan PHAT itu benar-benar bersalah... ๐Ÿ˜’
 
Pagi ya! Saya pikir ini kebaikan dari pemerintah. Mereka benar-benar serious dengan masalah banjir dan lingkungan. Kalau tidak ada tindakan seperti ini, maka banjir ini akan terus berlanjut dan merusak banyak sekali. Dan yang paling penting, pemerintah juga sedang berusaha untuk membuat PHAT dan korporasi lainnya lebih bertanggung jawab dengan lingkungan. Kalau kita semua kerja sama, maka bisa diharapkan lingkungan Indonesia semakin baik. ๐ŸŒฟ๐Ÿ’š
 
ini banget serius lho! apa yang diharapkan gini? perusahaan-perusahaan itu sudah lama ini menghancurkan ekosistem alam dan sekarang hanya ingin melarikan diri dengan tidak melakukan hal itu lagi. kalau sudah tidak mau dilakukan, kenapa harus dipaksa? lebih baik buat konsekuensi yang tepat sih.
 
iya banget kalau ini pemerintah benar-benar pedulikan lingkungan ya๐ŸŒฟโ€โ™‚๏ธ. makanan utama mereka adalah konsesi dan uang, tapi mereka harus memperhatikan dampaknya pada diri kita yang akan menjadi generasi di masa depan. kalau korporasi seperti PHAT Jon Anson dan PHAT Mahmudin begitu saja boleh menghancurkan ekosistem alam tanpa ada konsekuensi? itu tidak adil sama sekali! menteri kehutanan yang terang-terangan mengatakan bahwa mereka akan melakukan tindakan yang keras terhadap perusak hutan, tapi bagaimana caranya jika dulu perusak hutan sudah mendapatkan izin dan pengelolaan? kita butuh tekanan dari masyarakat yang lebih kuat lagi๐Ÿ”ฅ
 
Aku rasa kalau kemenhut ini sudah jauh sekali dari masalah yang sebenarnya. Bisa banget kantor itu fokus pada hal-hal teknis aja, tapi apa artinya kalau tidak ada kebijakan yang efektif untuk mencegah banjir di Sumatra? Aku pikir lebih baik lagi jika mereka fokus pada mengembangkan infrastruktur di daerah-daerah tersebut, seperti jaringan drainase dan sistem irigasi yang lebih baik. Itu yang bisa sebenarnya membantu mengurangi dampak banjir, bukan hanya menyegel konsesi-konsesi yang sudah ada. ๐Ÿค”๐Ÿ’ง
 
Udah wajar banget ari kemenhut ini, baru ngerasa kayaknya mereka benar-benar peduli denga lingkungan. Saya senang sekali diajan ini, karena aki-aki yang bikin kerusakan lingkungan harus disikapi dengan tangan-tangan yang dingin dan jernih.

Sekarang kemenhut udah segel 7 subjek yang bikin kerusakan lingkungan, dan saya harap kalau mereka ini masih bisa berubah-ubah dulu. Jangan papa-paan, karena saya akan senang sekali jika kita semua bisa hidup dengan baik tanpa harus khawatir denga lingkungan.

Saya juga rasa kemenhut ini sudah lama banget ngerasa wajib untuk melakukan tindakan ini, tapi setidaknya mereka udah mulai. Semoga aja diajan ini bisa jadi contoh bagi kita semua untuk lebih peduli denga lingkungan dan tidak bikin kerusakan lagi ๐ŸŒณ๐Ÿ’š
 
kembali
Top