Kemenhub Siapkan Pembatasan Operasional Truk Selama Libur Natal 2025 dan Tahun Baru.
Pembatasan Operasional Truk Selama Libur Nataru
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) siap menerapkan pembatasan operasional angkutan barang bersumbu tiga selama libur Natal 2025 dan Tahun Baru. Kebijakan ini dilakukan untuk menjaga kelancaran arus lalu lintas yang diprediksi melonjak pada akhir tahun.
Menurut Direktur Jenderal Perhubungan Darat (Dirjen Pendi) Kemenhub, Suhanan, peningkatan mobilitas masyarakat memerlukan penanganan khusus agar tidak menimbulkan kemacetan parah, terutama di ruas tol. "Demi kelancaran dan keselamatan dapat melakukan pembatasan angkutan sumbu tiga ke atas," ucap Aan.
Selain pembatasan angkutan barang, Kemenhub juga menyusun strategi lain berdasarkan evaluasi Nataru sebelumnya. Salah satunya kapasitas jalan menjadi salah satu strategi untuk mengurai kepadatan. Khusus di ruas jalan menuju tempat wisata, Aan menyebutkan dapat menjalankan strategi ganjil genap sebagai antisipasi agar tidak terjadi kepadatan lalu lintas.
Untuk menambah kapasitas jalan, bisa dilakukan dengan one way, contra flow, atau ganjil genap terutama di jalur menuju tempat wisata sehingga volume kendaraan yang banyak masih bisa di atasi. "Silakan para pemangku kepentingan yang ada di daerah ini berkoordinasi, supaya tidak terjadi lagi kemacetan di jalur-jalur wisata," jelas Aan.
Selain itu, strategi delaying system bakal diterapkan secara terbatas untuk mencegah kemacetan total (stuck) di titik-titik rawan. Strategi ini memungkinkan pengendalian arus dengan memperlambat atau memutar kendaraan agar tidak menumpuk pada satu titik.
Kemenhub juga mengantisipasi ancaman cuaca ekstrem karena libur Nataru bertepatan dengan puncak musim hujan. Potensi longsor dan banjir di Jawa Tengah menjadi perhatian, sehingga mitigasi seperti posko terpadu dan penyediaan alat berat akan disiapkan.
Kunci sukses yang selanjutnya adalah menerapkan K3I atau Kendali, Koordinasi, Komunikasi dan Informasi. Jadi kita bisa bangun posko bersama, lalu integrasikan data dari aplikasi tiap-tiap stakeholder sehingga penanganannya bisa cepat kata Aan.
Pembatasan Operasional Truk Selama Libur Nataru
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) siap menerapkan pembatasan operasional angkutan barang bersumbu tiga selama libur Natal 2025 dan Tahun Baru. Kebijakan ini dilakukan untuk menjaga kelancaran arus lalu lintas yang diprediksi melonjak pada akhir tahun.
Menurut Direktur Jenderal Perhubungan Darat (Dirjen Pendi) Kemenhub, Suhanan, peningkatan mobilitas masyarakat memerlukan penanganan khusus agar tidak menimbulkan kemacetan parah, terutama di ruas tol. "Demi kelancaran dan keselamatan dapat melakukan pembatasan angkutan sumbu tiga ke atas," ucap Aan.
Selain pembatasan angkutan barang, Kemenhub juga menyusun strategi lain berdasarkan evaluasi Nataru sebelumnya. Salah satunya kapasitas jalan menjadi salah satu strategi untuk mengurai kepadatan. Khusus di ruas jalan menuju tempat wisata, Aan menyebutkan dapat menjalankan strategi ganjil genap sebagai antisipasi agar tidak terjadi kepadatan lalu lintas.
Untuk menambah kapasitas jalan, bisa dilakukan dengan one way, contra flow, atau ganjil genap terutama di jalur menuju tempat wisata sehingga volume kendaraan yang banyak masih bisa di atasi. "Silakan para pemangku kepentingan yang ada di daerah ini berkoordinasi, supaya tidak terjadi lagi kemacetan di jalur-jalur wisata," jelas Aan.
Selain itu, strategi delaying system bakal diterapkan secara terbatas untuk mencegah kemacetan total (stuck) di titik-titik rawan. Strategi ini memungkinkan pengendalian arus dengan memperlambat atau memutar kendaraan agar tidak menumpuk pada satu titik.
Kemenhub juga mengantisipasi ancaman cuaca ekstrem karena libur Nataru bertepatan dengan puncak musim hujan. Potensi longsor dan banjir di Jawa Tengah menjadi perhatian, sehingga mitigasi seperti posko terpadu dan penyediaan alat berat akan disiapkan.
Kunci sukses yang selanjutnya adalah menerapkan K3I atau Kendali, Koordinasi, Komunikasi dan Informasi. Jadi kita bisa bangun posko bersama, lalu integrasikan data dari aplikasi tiap-tiap stakeholder sehingga penanganannya bisa cepat kata Aan.