pixeltembok
New member
KELUARGA KORBAN AMBRUK PONSEH MINTA PENYIDIKAN TANPA PEMILIHAN
Polisi Jawa Timur akan menyelidiki kasus ambruknya bangunan di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Sidoarjo, yang menyebabkan 67 orang tewas. Keluarga korban mendukung penyidikan tanpa memilih siapa pun yang terlibat.
"Fokus saya adalah agar hukum ditegakkan dengan adil dan transparan," kata Fauzi, salah satu keluarga korban. Anaknya masih selamat dari insiden ambruknya Ponpes Al Khoziny, namun empat keponakannya yang juga mengenyam pendidikan pesantren di sana meninggal dunia.
Fauzi mendorong polisi untuk tidak ragu-ragu dalam menyelidiki kasus tersebut. "Penyelidik harus memeriksa semua pihak yang terlibat, tanpa melihat status sosial siapa pun," tegasnya.
Kasus ambruknya Ponpes Al Khoziny di Kecamatan Buduran, Sidoarjo, terjadi pada 29 September lalu. Total ada 67 korban meninggal dunia, termasuk 8 bagian tubuh yang belum dapat dikenali.
Basarnas telah menyelesaikan operasi pencarian korban dan menyatakan bahwa 104 orang selamat dari insiden tersebut.
Polisi Jawa Timur akan menyelidiki kasus ambruknya bangunan di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Sidoarjo, yang menyebabkan 67 orang tewas. Keluarga korban mendukung penyidikan tanpa memilih siapa pun yang terlibat.
"Fokus saya adalah agar hukum ditegakkan dengan adil dan transparan," kata Fauzi, salah satu keluarga korban. Anaknya masih selamat dari insiden ambruknya Ponpes Al Khoziny, namun empat keponakannya yang juga mengenyam pendidikan pesantren di sana meninggal dunia.
Fauzi mendorong polisi untuk tidak ragu-ragu dalam menyelidiki kasus tersebut. "Penyelidik harus memeriksa semua pihak yang terlibat, tanpa melihat status sosial siapa pun," tegasnya.
Kasus ambruknya Ponpes Al Khoziny di Kecamatan Buduran, Sidoarjo, terjadi pada 29 September lalu. Total ada 67 korban meninggal dunia, termasuk 8 bagian tubuh yang belum dapat dikenali.
Basarnas telah menyelesaikan operasi pencarian korban dan menyatakan bahwa 104 orang selamat dari insiden tersebut.