Dua Keluarga Prajurit Gugur dalam Persiapan HUT TNI yang Lebih Membawa Kesedihan dan Kehormatan
Pada pekan lalu, dua prajurit dari Angkatan Darat (TNI AD) dan Angkatan Laut (TNI AL) meninggal dunia saat melakukan persiapan HUT Ke-80 TNI. Keluarga kedua tersebut telah menerima perlakuan yang sangat menghormati, termasuk kenaikan pangkat luar biasa dan santunan besar.
Menurut informasi yang diterima oleh Antara, Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin menyatakan bahwa dua prajurit tersebut akan menerima perlakuan yang sangat menghormati. "Dapat santunan dari Asabri, satu orang untuk keluarga Rp350 juta, dan kenaikan pangkat luar biasa," kata Sjafrie saat ditemui di Rumah Sakit Pusat Pertahanan Nasional (RSPPN), Pesanggarahan, Jakarta Selatan.
Kedua prajurit tersebut yang gugur dalam tugas itu adalah Prajurit Kepala (Praka) Zaenal Mutaqim dari TNI AL dan Prajurit Satu (Pratu) Johari Alfarizi dari TNI AD. Mereka akan dimakamkan secara layak melalui prosesi kemiliteran yang sangat menghormati.
Perlakuan ini menunjukkan bahwa pemerintah sangat menghargai keberanian dan kesediaan kedua prajurit tersebut dalam menjaga keamanan negara. Keluarga mereka juga dapat merasakan kesedihan dan kehormatan yang diwariskan oleh kedua prajurit ini.
Pada pekan lalu, dua prajurit dari Angkatan Darat (TNI AD) dan Angkatan Laut (TNI AL) meninggal dunia saat melakukan persiapan HUT Ke-80 TNI. Keluarga kedua tersebut telah menerima perlakuan yang sangat menghormati, termasuk kenaikan pangkat luar biasa dan santunan besar.
Menurut informasi yang diterima oleh Antara, Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin menyatakan bahwa dua prajurit tersebut akan menerima perlakuan yang sangat menghormati. "Dapat santunan dari Asabri, satu orang untuk keluarga Rp350 juta, dan kenaikan pangkat luar biasa," kata Sjafrie saat ditemui di Rumah Sakit Pusat Pertahanan Nasional (RSPPN), Pesanggarahan, Jakarta Selatan.
Kedua prajurit tersebut yang gugur dalam tugas itu adalah Prajurit Kepala (Praka) Zaenal Mutaqim dari TNI AL dan Prajurit Satu (Pratu) Johari Alfarizi dari TNI AD. Mereka akan dimakamkan secara layak melalui prosesi kemiliteran yang sangat menghormati.
Perlakuan ini menunjukkan bahwa pemerintah sangat menghargai keberanian dan kesediaan kedua prajurit tersebut dalam menjaga keamanan negara. Keluarga mereka juga dapat merasakan kesedihan dan kehormatan yang diwariskan oleh kedua prajurit ini.