Keluarga Dua Prajurit yang Gugur dalam Latihan HUT ke-80 TNI Terima Santunan Rp 350 Juta
Dalam rangkaian persiapan Hari Ulang Tahun Ke-80 TNI, dua prajurit yang tewas dalam latihan militer tersebut mendapatkan pengakuan pemerintah. Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin menyatakan bahwa keluarga kedua prajurit ini akan menerima santunan dari Asabri sebesar Rp 350 juta dan kenaikan pangkat luar biasa satu tingkat lebih tinggi.
Sjafrie menyampaikan keputusan ini di Rumah Sakit Pusat Pertahanan Nasional (RSPPN), Pesanggarahan, Jakarta Selatan. Menurut dia, keluarga mereka akan menerima pengakuan dari Asabri sebesar Rp 350 juta sebagai bentuk penghormatan dan bantuan sosial.
Selain itu, dua prajurit yang gugur dalam latihan tersebut, yaitu Zaenal Mutaqim (TNI AL) dan Johari Alfarizi (TNI AD), juga dimakamkan secara layak melalui prosesi kemiliteran. Prosesi ini merupakan cara untuk menghormati kesetiaan dan pahlawan yang telah terjun dalam tugasnya.
Pengakuan pemerintah kepada keluarga prajurit yang gugur tersebut diharapkan dapat memberikan kepastian bahwa mereka tidak akan dilupakan. Keluarganya akan menerima pengakuan dari Asabri sebesar Rp 350 juta sebagai bentuk penghormatan dan bantuan sosial, sehingga mereka dapat memiliki keuntungan dari kegagalan militer tersebut.
Dengan demikian, pemerintah menunjukkan komitmen untuk menghormati prajurit yang telah terjun dalam tugasnya. Pengakuan ini diharapkan dapat memberikan kepastian bahwa mereka tidak akan dilupakan dan akan memiliki keuntungan dari kegagalan militer tersebut.
Dalam rangkaian persiapan Hari Ulang Tahun Ke-80 TNI, dua prajurit yang tewas dalam latihan militer tersebut mendapatkan pengakuan pemerintah. Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin menyatakan bahwa keluarga kedua prajurit ini akan menerima santunan dari Asabri sebesar Rp 350 juta dan kenaikan pangkat luar biasa satu tingkat lebih tinggi.
Sjafrie menyampaikan keputusan ini di Rumah Sakit Pusat Pertahanan Nasional (RSPPN), Pesanggarahan, Jakarta Selatan. Menurut dia, keluarga mereka akan menerima pengakuan dari Asabri sebesar Rp 350 juta sebagai bentuk penghormatan dan bantuan sosial.
Selain itu, dua prajurit yang gugur dalam latihan tersebut, yaitu Zaenal Mutaqim (TNI AL) dan Johari Alfarizi (TNI AD), juga dimakamkan secara layak melalui prosesi kemiliteran. Prosesi ini merupakan cara untuk menghormati kesetiaan dan pahlawan yang telah terjun dalam tugasnya.
Pengakuan pemerintah kepada keluarga prajurit yang gugur tersebut diharapkan dapat memberikan kepastian bahwa mereka tidak akan dilupakan. Keluarganya akan menerima pengakuan dari Asabri sebesar Rp 350 juta sebagai bentuk penghormatan dan bantuan sosial, sehingga mereka dapat memiliki keuntungan dari kegagalan militer tersebut.
Dengan demikian, pemerintah menunjukkan komitmen untuk menghormati prajurit yang telah terjun dalam tugasnya. Pengakuan ini diharapkan dapat memberikan kepastian bahwa mereka tidak akan dilupakan dan akan memiliki keuntungan dari kegagalan militer tersebut.