Kelompok Sipil Bersenjata Tembak Warga Nabire, Satu Tewas
=====================================================
Aibon Kogoya memanggil kelompok sipil bersenjata untuk melakukan aksi militer di Kali Semen, Wadio Atas, Distrik Nabire Barat, Kabupaten Nabire, Papua Barat. Malam ini, mereka menembak warga sipil yang melintas di jalur tersebut.
Insiden ini mengakibatkan satu orang meninggal dunia dan empat orang lainnya mengalami luka tembak serta luka lecet. Kendaraan jenis Hilux yang digunakan para korban ditemukan dalam kondisi rusak berat dengan banyak lubang bekas tembakan di bagian body.
Korban tewas adalah Masturiyadi, 50 tahun, yang mengalami luka tembak di bagian belakang kepala kanan hingga meninggal dunia. Selain itu, Yance Makai, 38 tahun, mengalami enam luka robek di lengan kiri, bawah ketiak, dan perut kiri. Aser Kegou, 45 tahun, juga mengalami luka tembak pada lengan kiri. Lalu, Martinus Makai, 42 tahun, mengalami luka lecet pada wajah akibat serpihan kaca.
Ari, salah satu korban lainnya, mengalami luka tembak pada lengan kiri dan kanan. Semua korban tersebut dievakuasi ke RSUD Nabire sekitar pukul 11.05 WIT untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut.
Aparat keamanan telah menindak tegas kelompok pelaku dan mengecam keras aksi penembakan terhadap warga sipil. "Kami mengecam keras aksi penembakan terhadap warga sipil. Aparat gabungan telah bertindak cepat untuk mengevakuasi korban dan kini fokus mengejar kelompok pelaku yang bertanggung jawab atas kejadian ini," kata Brigjen Faizal Ramadhani, Kepala Operasi Damai Cartenz.
Sementara itu, Wakil Kepala Operasi Kombes Adarma Sinaga, mengatakan bahwa pihaknya telah memperkuat pengamanan di wilayah Nabire Barat. Hingga saat ini, situasi di lokasi kejadian dilaporkan telah kondusif dan dalam pengendalian aparat.
Kami meningkatkan patroli dan pengawasan di jalur-jalur yang dianggap rawan. Keamanan masyarakat menjadi prioritas utama Operasi Damai Cartenz. Satgas gabungan TNI-Polri masih terus melakukan penyisiran serta pengumpulan keterangan saksi untuk mengungkap jaringan pelaku dan motif di balik aksi penembakan tersebut.
Saya menyampaikan belasungkawa atas jatuhnya korban jiwa dalam peristiwa tersebut dan menekankan bahwa keamanan masyarakat adalah prioritas utama.
=====================================================
Aibon Kogoya memanggil kelompok sipil bersenjata untuk melakukan aksi militer di Kali Semen, Wadio Atas, Distrik Nabire Barat, Kabupaten Nabire, Papua Barat. Malam ini, mereka menembak warga sipil yang melintas di jalur tersebut.
Insiden ini mengakibatkan satu orang meninggal dunia dan empat orang lainnya mengalami luka tembak serta luka lecet. Kendaraan jenis Hilux yang digunakan para korban ditemukan dalam kondisi rusak berat dengan banyak lubang bekas tembakan di bagian body.
Korban tewas adalah Masturiyadi, 50 tahun, yang mengalami luka tembak di bagian belakang kepala kanan hingga meninggal dunia. Selain itu, Yance Makai, 38 tahun, mengalami enam luka robek di lengan kiri, bawah ketiak, dan perut kiri. Aser Kegou, 45 tahun, juga mengalami luka tembak pada lengan kiri. Lalu, Martinus Makai, 42 tahun, mengalami luka lecet pada wajah akibat serpihan kaca.
Ari, salah satu korban lainnya, mengalami luka tembak pada lengan kiri dan kanan. Semua korban tersebut dievakuasi ke RSUD Nabire sekitar pukul 11.05 WIT untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut.
Aparat keamanan telah menindak tegas kelompok pelaku dan mengecam keras aksi penembakan terhadap warga sipil. "Kami mengecam keras aksi penembakan terhadap warga sipil. Aparat gabungan telah bertindak cepat untuk mengevakuasi korban dan kini fokus mengejar kelompok pelaku yang bertanggung jawab atas kejadian ini," kata Brigjen Faizal Ramadhani, Kepala Operasi Damai Cartenz.
Sementara itu, Wakil Kepala Operasi Kombes Adarma Sinaga, mengatakan bahwa pihaknya telah memperkuat pengamanan di wilayah Nabire Barat. Hingga saat ini, situasi di lokasi kejadian dilaporkan telah kondusif dan dalam pengendalian aparat.
Kami meningkatkan patroli dan pengawasan di jalur-jalur yang dianggap rawan. Keamanan masyarakat menjadi prioritas utama Operasi Damai Cartenz. Satgas gabungan TNI-Polri masih terus melakukan penyisiran serta pengumpulan keterangan saksi untuk mengungkap jaringan pelaku dan motif di balik aksi penembakan tersebut.
Saya menyampaikan belasungkawa atas jatuhnya korban jiwa dalam peristiwa tersebut dan menekankan bahwa keamanan masyarakat adalah prioritas utama.