KDM Sebut Biaya Belanja Jabar Naik, tapi APBD Justru Turun

Dedi Mulyadi mengaku biaya belanja modal Pemprov Jabar akan meningkat hingga 1.000 persen pada tahun 2026, padahal APBDnya justru turun dari Rp37 triliun menjadi Rp31 triliun sekarang. Menurut Dedi, alokasi dana untuk pembangunan jalan baru berubah dari Rp400 miliar menjadi Rp3,5-4 triliun.

Sementara itu, Dedi tidak merasa masalah dengan pengurangan Transfer Ke Daerah (TKD) yang akan berdampak pada pengurangan nilai APBD. Ia mengatakan bahwa pengurangan TKD ini akan dijadikan momentum perubahan paradigma pengelolaan keuangan daerah menjadi lebih irit.

"Kita nggak ada problem dengan pengurangan TKD itu. Karena itu kan kebijakan pemerintah pusat yang harus kita terima," kata Dedi pada pertemuan dengan Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, di Jakarta Pusat.

Pada tahun ini, alokasi dana untuk pembangunan jalan baru di Jabar hanya Rp400 miliar. Namun, pada APBD 2026, nilai itu melonjak hingga Rp3,5-4 triliun. Dedi mengatakan bahwa ini akan menjadi strategi Pemprov Jabar dalam mengelola keuangan daerah.

"Besaran anggarannya mengalami penurunan, tahun lalu Rp37 triliun, sekarang hanya Rp31 triliun," kata Dedi.

Dedi juga mengaku bahwa biaya belanja modal untuk kepentingan pembangunan di Jabar akan meningkat hingga 1.000 persen pada tahun 2026.
 
Aku rasa kalau biaya yang semakin tinggi itu bakal mempengaruhi siapa pun, termasuk masyarakat Jabar. Kita nggak tahu apa aja yang bakal terjadi nanti. 🤔💸 Mungkin kita perlu lebih berhati-hati dengan cara pengelolaan keuangan di Pemprov Jabar. Saya rasa biaya yang semakin tinggi itu membutuhkan rencana yang jelas dan tepat untuk menghadapinya #PengelolaanKeuangan #Jabar
 
Gak bisa nggak terasa sedih banget kalau kita lihat anggaran Pemprov Jabar ini 😔. Kita bayangkan, tahun lalu masih Rp37 triliun, sekarang udah jadi Rp31 triliun. Nah, biaya modal yang harus dibayar juga akan naik hingga 1.000 persen! Itu artinya, kita harus bisa menghemat, mengurangi kebutuhan yang tidak penting, dan mencari cara lain untuk menghasilkan dana. Kita jangan terlalu fokus pada biaya, tapi bagaimana kita bisa mendapatkan pendapatan yang lebih banyak dari sumber-sumber baru 🤔. Dan ini adalah pelajaran hidup ya, kalau kita ingin mencapai tujuan, kita harus disiapkan untuk menghadapi kesulitan dan beradaptasi dengan perubahan 🔥.
 
Sama-sama, kayaknya kena pikirkan kembali dana yang digunakan nih. Tahun ini APBD naik dari Rp37 triliun jadi Rp31 triliun tapi biaya modal naik hingga 1.000 persen pada tahun depan. Jangan ngasih kebebasan uang, makanya kalau mau bikin proyek harus paham dulu konsekuensinya 🤑.
 
Gampang nih, cara Pemprov Jabar nggak mau berbiaya lagi 😂. Dedi Mulyadi bilang 1.000 persen biaya belanja modal kepentingan pembangunan di Jabar akan naik, tapi ada alasan apa sih? 🤔

Alokasi dana untuk pembangunan jalan baru dari Rp400 miliar menjadi Rp3,5-4 triliun, itu kayaknya nggak masuk akal 🙄. Mungkin Pemprov Jabar mau cari cara nggak mengeluarkan duit yang banyak lagi 😅.

Tapi apa yang paling kaget aku adalah pengurangan Transfer Ke Daerah (TKD) yang akan membuat nilai APBD turun dari Rp37 triliun menjadi Rp31 triliun 📉. Dedi Mulyadi bilang itu ada alasan, tapi aku tidak tahu apa sih alasannya 🤷‍♂️.

Mungkin kita bisa lihat diagramnya ini untuk memahami cara kerja Pemprov Jabar 🖌️

_______
| |
| TKD |
|_____|
|
| APBD
|_____
|
v
Rp37 triliun -> Rp31 triliun

Kurangnya TKD akan membuat nilai APBD turun, tapi Dedi Mulyadi bilang itu ada alasan. Mungkin kita bisa lihat diagram ini untuk memahami cara kerja Pemprov Jabar 🤔
 
ya, apa sih masalahnya kalau biaya belanja modal naik 1 ribu persen? itu kan bagian dari strategi Pemprov Jabar untuk mengelola keuangan daerah dengan lebih baik. kalau tidak ada peningkatan biaya, maka bagaimana caranya mereka bisa menyelesaikan proyek-proyek pembangunan jalan baru? dan biar apa kalau APBD turun dari Rp37 triliun menjadi Rp31 triliun? itu kan untuk mengoptimalkan pengelolaan keuangan daerah, bukan untuk membuat Pemprov Jabar kaya atau miskin.
 
Aku pikir pengurangan TKD ini gak sepenuhnya salah, tapi aku penasaran kenapa biaya belanja modal naik 1000%? Maksudnya, kalau sebelumnya biaya punya Rp400 miliar kini naik hingga Rp3,5-4 triliun. Itu nggak jelas banget sih! 🤔

Lalu, aku lihat grafik APBD 2026, dan bilang-bilang itu turun dari Rp37 triliun menjadi Rp31 triliun. Nah, apa yang diharapkan? 📊

Aku rasa perlu ada analisis lebih lanjut tentang bagaimana alokasi dana ini dilakukan. Apakah ada yang salah dengan cara pengelolaan keuangan daerah Pemprov Jabar? 🤷‍♂️
 
Makasih ditelep di luar, temennya! Aku pikir ini salah strategi ya Pemprov Jabar, kalau biaya modal naik 1000% tapi APBD turun drastis. Itu artinya keuntungan dari TKD yang hilang berubah menjadi beban lagi. Aku rasa Pemprov harus lebih bijak dalam pengelolaan dana, jangan cuma fokus pada proyek-proyek pembangunan tanpa mempertimbangkan efisiensi ya. 🤔
 
Maksudnya biaya yang ngede di sini sih bisa nggak diprediksi apa lagi kalau ada promosi seperti ini 😂. Dedi kayaknya serius banget dengar, tapi kemudian dia bilang pengurangan TKD itu tidak masalah... Nah, aku rasa mau coba bikin teka-teki sih, apa yang bisa jadi kalau TKD dipotong itu kan juga berdampak pada APBD? 🤔. Hmm, nanti aja nonton dulu sih bagaimana Pemprov Jabar ngelola keuangan daerahnya di tahun 2026.
 
kembali
Top