Menteri Purbaya Yudhi Sadewa menyambangi Kementerian Dalam Negeri dan Bank Indonesia untuk membahas dana pemerintah daerah yang mengendap di bank. Diberitakan, total dana Pemda yang mengendap di perbankan mencapai Rp 234 triliun. Purbaya memberikan respons bahwa dia mempersilahkan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi alias KDM, untuk mencari kebenaran terkait data pengendapan dana tersebut.
Purbaya menyarankan KDM untuk memeriksanya langsung ke pihak bank sentral. Dia juga menyebut bahwa dia tidak memiliki agenda soal bertemu dengan KDM, namun dia bersedia membantu jika ada kemungkinan adanya kesalahpahaman terkait dana tersebut.
Namun, Purbaya sempat menjawab tantangan KDM yang memintanya buka-bukaan soal data tersebut. Dalam hal ini, Purbaya menyatakan bahwa dia telah mendapatkan informasi terkait pengendapan dana dari pihak Bank Indonesia (BI).
Selain itu, Purbaya juga menyebut bahwa ada 15 Pemda yang tercatat memiliki simpanan dana daerah tertinggi di perbankan. Dari ke-15 pemda itu, Pemprov Jabar diketahui menempati urutan kelima dengan dana mengendap sebesar Rp 4,1 triliun, sementara urutan pertama dipegang Provinsi Jakarta dengan Rp 14,6 triliun.
Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa sempat menyoroti lambatnya realisasi belanja APBD hingga kuartal III-2025.
Purbaya menyarankan KDM untuk memeriksanya langsung ke pihak bank sentral. Dia juga menyebut bahwa dia tidak memiliki agenda soal bertemu dengan KDM, namun dia bersedia membantu jika ada kemungkinan adanya kesalahpahaman terkait dana tersebut.
Namun, Purbaya sempat menjawab tantangan KDM yang memintanya buka-bukaan soal data tersebut. Dalam hal ini, Purbaya menyatakan bahwa dia telah mendapatkan informasi terkait pengendapan dana dari pihak Bank Indonesia (BI).
Selain itu, Purbaya juga menyebut bahwa ada 15 Pemda yang tercatat memiliki simpanan dana daerah tertinggi di perbankan. Dari ke-15 pemda itu, Pemprov Jabar diketahui menempati urutan kelima dengan dana mengendap sebesar Rp 4,1 triliun, sementara urutan pertama dipegang Provinsi Jakarta dengan Rp 14,6 triliun.
Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa sempat menyoroti lambatnya realisasi belanja APBD hingga kuartal III-2025.