Kemampuan KBRI untuk mengelola permasalahan WNI yang terjebak dalam penipuan daring di Myanmar semakin dipamerkan. Pada bulan Oktober lalu, KBRI Yangon berhasil menangkap 55 warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban operasi penegakan hukum di pusat penipuan daring KK Park.
Kini, KBRI tersebut memastikan pemulangan 55 WNI tersebut ke tanah air secara bertahap. Pemulangan pertama mereka akan dilakukan melalui perjalanan darat melintasi perbatasan dari Myawaddy di Myanmar ke Mae Sot di Thailand pada tanggal 8 Desember mendatang. Setelah itu, mereka akan diterbangkan ke tanah air melalui Bangkok pada 9 Desember 2025.
Pemulangan pemangkatan 55 WNI ini telah disepakati oleh pemerintah Myanmar. KBRI Yangon bekerja sama dengan KBRI Bangkok serta berkoordinasi dengan pemerintah Myanmar dan Thailand dalam upaya repatriasi yang ditunjangi dengan kondisi keamanan di negara tersebut.
Sekarang, masih ada 180 WNI eks-KK Park lain yang menunggu pemindahan ke lokasi aman sebelum proses verifikasi dan pemulangan. Pemindahan ke lokasi aman belum bisa dilakukan karena kapasitas penampungan di Myanmar yang terbatas.
KBRI juga mengingatkan 55 WNI tersebut untuk tetap tinggal di lokasi aman dan aktif berkomunikasi dengan KBRI mengingat kondisi keamanan di negara itu.
Kini, KBRI tersebut memastikan pemulangan 55 WNI tersebut ke tanah air secara bertahap. Pemulangan pertama mereka akan dilakukan melalui perjalanan darat melintasi perbatasan dari Myawaddy di Myanmar ke Mae Sot di Thailand pada tanggal 8 Desember mendatang. Setelah itu, mereka akan diterbangkan ke tanah air melalui Bangkok pada 9 Desember 2025.
Pemulangan pemangkatan 55 WNI ini telah disepakati oleh pemerintah Myanmar. KBRI Yangon bekerja sama dengan KBRI Bangkok serta berkoordinasi dengan pemerintah Myanmar dan Thailand dalam upaya repatriasi yang ditunjangi dengan kondisi keamanan di negara tersebut.
Sekarang, masih ada 180 WNI eks-KK Park lain yang menunggu pemindahan ke lokasi aman sebelum proses verifikasi dan pemulangan. Pemindahan ke lokasi aman belum bisa dilakukan karena kapasitas penampungan di Myanmar yang terbatas.
KBRI juga mengingatkan 55 WNI tersebut untuk tetap tinggal di lokasi aman dan aktif berkomunikasi dengan KBRI mengingat kondisi keamanan di negara itu.