Semeru Hujan deras, Banjir Lahar Dingin kembali meluap. Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Jawa Timur Satriyo Nurseno mengatakan, hujan deras yang terjadi di Gunung Semeru pada sore hari (21/11) malah menyebabkan banjir lahar dingin kembali terjadi. Banjir lahar dingin tersebut dilaporkan meluap ke daerah Besuk Kobokan.
Satriyo mengatakan, hujan deras ini menyebabkan debit air aliran lahar dingin naik dan mencapai amplitudo maksimum terakhir 43 mm. Meski demikian, tidak ada letusan yang terjadi di kawah Semeru. Namun, intensitas hujan yang tinggi berakibat pada naiknya debit aliran lahar dingin.
BPBD mengimbau masyarakat yang berada di dekat dengan aliran Gladak Perak atau aliran lahar baru untuk waspada dan berhati-hati. Sementara itu, petugas pos pengamatan Gunung Semeru melaporkan bahwa Semeru mengalami satu kali letusan asap dengan warna putih kelabu setinggi 200 meter ke arah tenggara pada hari ini.
Satriyo juga mengimbau warga tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 20 km dari puncak (pusat erupsi). Masyarakat di daerah tersebut diimbau untuk berhati-hati dan menjauhkan diri dari aliran lahar dingin.
Satriyo mengatakan, hujan deras ini menyebabkan debit air aliran lahar dingin naik dan mencapai amplitudo maksimum terakhir 43 mm. Meski demikian, tidak ada letusan yang terjadi di kawah Semeru. Namun, intensitas hujan yang tinggi berakibat pada naiknya debit aliran lahar dingin.
BPBD mengimbau masyarakat yang berada di dekat dengan aliran Gladak Perak atau aliran lahar baru untuk waspada dan berhati-hati. Sementara itu, petugas pos pengamatan Gunung Semeru melaporkan bahwa Semeru mengalami satu kali letusan asap dengan warna putih kelabu setinggi 200 meter ke arah tenggara pada hari ini.
Satriyo juga mengimbau warga tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 20 km dari puncak (pusat erupsi). Masyarakat di daerah tersebut diimbau untuk berhati-hati dan menjauhkan diri dari aliran lahar dingin.