Kasus Kegiatan Seni Fiktif, Eks Kadisbud DKI Dituntut 12 Tahun Penjara

Mantan Kepala Dinas Kebudayaan DKI Jakarta Ditolokkan 12 Tahun Penjara atas Kasus Korupsi Seni Fiktif

Jakarta, CNN Indonesia - Jaksa menuntut mantan Kepala Dinas Kebudayaan (Kadisbud) DKI Jakarta, Iwan Henry Wardhana, dengan pidana 12 tahun penjara dan denda Rp500 juta subsider 6 bulan akibat korupsi terkait kegiatan seni fiktif. Tindak pidana dilakukan bersama-sama dengan dua terdakwa lainnya, yaitu M Fairza Maulana dan Gatot Ari Rahmad.

Menurut jaksa, Iwan dan rekan-rekannya melakukan pelanggaran ketentuan Pasal 2 ayat (1) juncto Pasal 18 ayat (1) huruf b Undang-undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (UU Tipikor) bersama-sama dengan pelaksanaan dan pertanggungjawaban kegiatan yang dikerjakan Gatot serta atas pelaksanaan dan pertanggungjawaban kegiatan PKT secara swakelola.

Kasus ini terkait dengan kegiatan seni fiktif di dinas yang dipimpin Iwan. Mantan Kepala Seksi Pergelaran Seni Budaya sekaligus Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) Disbud DKI, M Fairza Maulana, dituntut dengan pidana 7 tahun penjara dan denda Rp500 juta subsider 6 bulan. Sementara itu, pemilik event organizer Gerai Production (GR PRO), Gatot Ari Rahmad, dituntut dengan pidana selama 9 tahun penjara dan denda Rp500 juta subsider 6 bulan.

Jaksa juga menuntut Iwan untuk membayar uang pengganti sebesar Rp20,57 miliar. Menurut jaksa, total kegiatan GR PRO milik Gatot selama 2022-2024 mencapai 101 kegiatan PSBB Komunitas, 746 acara PKT, dan 3 Jakarnaval dengan biaya sebesar Rp38,6 miliar, padahal biaya riilnya hanya Rp8,19 miliar.
 
😕 ini kayaknya sudah menjadi kenyataan ya... korupsi di bidang kebudayaan juga gak ada habis-habisannya 🤦‍♂️. Iwan Wardhana dan rekan-rekannya tahu betapa pentingnya seni fiktif dalam meningkatkan kualitas budaya di Jakarta, tapi malah menggunakan uang masyarakat untuk mempromosikan kegiatan mereka sendiri. Saya ingat saat-saat idealis ketika kita semua bergabung untuk memperjuangkan hak-hak masyarakat, tapi sekarang ini terasa seperti kita hanya menonton kejadian-kejadian korupsi dari jauh tanpa bisa melakukan apa pun 🤷‍♂️.
 
Gak percaya dulu, Iwan Henry Wardhana nge-bully seniman lokal buat kaya aja. Korupsi seni fiktif kayak gini udah wajar banget, tapi kalau korupsi ini terjadi di pemerintahan, itu udah bikin perasaan tidak enak. Jadi, penuntutan jaksa ini udah tepat, harusnya Iwan dan rekan-rekannya ini menghadapi hukuman yang seharusnya. Akan tapi, apa salahnya jika ada kebijakan yang lebih baik untuk mencegah hal ini terjadi lagi di masa depan? 🤔
 
iya, pengamat korea ini rasanya sangat bingung banget kayak gini! siapa bilang korupsi bisa di lakukan dalam kegiatan seni fiktif? tapi aku rasa ada sesuatu yang salah di sini. jangan biarkan kebebasan bersama-sama dengan korupsi, tapi apa sebenarnya maksud dari kegiatan ini? apakah itu benar-benar tidak ada manfaat bagi masyarakat? tolong kita fokus pada isu utama dan jangan lupa korelasi dengan masalah lain seperti pengelolaan anggaran yang buruk.
 
ini adegan yang bikin penasaran nggak? siapa yang bisa bilang kalau ada kasus korupsi di dinas kebudayaan yang bikin seluruhnya bisa bongkar saja dengen biaya besar-besarnya? kayaknya ada kesalahan atau keterlibatan orang-orang yang tidak diinginkan, tapi saya ga tahu siapa-siapa yang terkena. apa itu seni fiktif? gimana cara kerjanya? perlu penjelasan lebih lanjut dari jaksa untuk kita pahami kebenaran kasus ini 🤔
 
Aku pikir kasus ini mirip banget sama "Kokoro Connect" di anime, ya? Ada yang menikmati drama kota dan korupsi yang gede, tapi ada juga yang mengutuk pihak berwenang yang salah. Aku rasa kasus Iwan Wardhana ini bisa jadi cerita 'drama kota' yang nyata, di mana orang-orang terjebak dalam sistem yang salah. Sementara itu, para korupsi yang dilakukan di balik layar ini seperti serangan 'Shirohige no Oku' (poin hati) yang menyerang masyarakat secara tidak sengaja.
 
Kasus ini kayaknya terlalu panjang dan kompleks. Aku jadi rasa Iwan dan rekan-rekannya nggak bisa membuat kegiatan seni fiktif itu dengan benar-benar tidak ada korupsi. 12 tahun penjara itu kayaknya sedikit berat untuk kasus ini. Aku rasa pemerintah harus lebih teliti lagi dalam menyelidiki kasus-kasus korupsi di kementerian budaya ini.
 
Wah, kasus Iwan Wardhana ini jadi viral banget 😂, tapi siapa tahu apa benarnya yang terjadi di balik cerita ini? Aku pikir kalau korupsi kasus ini kan tidak terlalu besar, tapi mungkin ada alasan lain yang membuat jaksa ingin dia dituntut. Aku kira Iwan Wardhana lebih fokus pada bidang kebudayaan dan seni, bukan korupsi yang terlalu serius 🤔. Tapi siapa tahu apa benar-benar terjadi di balik kasus ini, aku akan ikut watching dari dekat 🔍.
 
ini kasus korupsi yang terjadi di dunia seni FIKSI... siapa bilang bahwa seni itu harus benar-benar "benar"? kalau bisa menghasilkan uang 38 miliar dan di dalam buku tidak ada kata apa pun, kayaknya ini adalah contoh bagaimana sistem korupsi masih meluluh-lalang di Indonesia. tapi yang paling konyol banget, dia harus membayar pengganti sebesar 20 miliar... padahal dia sudah menghasilkan lebih dari itu! ini adalah contoh bagaimana system ini tidak adil dan sangat membutuhkan perubahan! 🚫💸
 
🔥 ini kan apa yang di cari? korupsi seni fiktif??? 🤯 siapa yang merencanakan ini kalau bukan pihak yang berwenang? 🙄 12 tahun penjara itu pas banget, tapi apa punya hasilnya?? kalau tidak ada keterbukaan dan transparansi di dalam pemerintahan, korupsi seperti ini akan terus berlanjut. kita perlu memperhatikan bagaimana keberadaan lembaga-lembaga budaya yang seharusnya menjadi tempat semangat kebudayaan kita, tapi justru malah menjadi tempat penipuan dan korupsi! 🤦‍♂️
 
Maafkan dulu ya 🤦‍♂️. Aku rasa ini buat aku penasaran lho... siapa bilang bahwa seni fiktif itu jadi korupsi? 🤔 Tapi aku paham kalau ada yang salah, gini saja yang penting. Aku rasa lebih pentingnya dia menangani kasus-kasus lain yang benar-benar penting seperti kemiskinan atau kesetaraan gender di Indonesia. Semua ini nggak terkait langsung dengan kegiatan seni fiktif kan? 🤷‍♂️
 
🙄 ini apa lagi? kasus korupsi seni fiktif, siapa bilang ini hal penting? kita harus fokus pada masalah-masalah nyata yang menghantam rakyat Indonesia, bukan pasal-pasal yang konyol ini. dan siapa nanti yang akan keberatan kalau kita tidak punya dana untuk membiayai event-event yang membosankan seperti ini? 🤦‍♂️
 
Pernah dengar tentang 'seni fiktif' yang sering digunakan untuk mengelabui publik? Makanya gak heran kalau mantan Kadisbud DKI Jakarta ini ditangkap. Aku pikir ini bukan masalah budaya, tapi lebih kepada soal transparansi dan akuntabilitas pemerintahan. Kalau bisa dihindari saja ya?
 
kembali
Top