Gempa Megathrust di Indonesia: Berapa Besar Ancamannya? Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat tentang ancaman gempa megathrust yang sering terjadi di Indonesia. Tetapi kapan terjadinya gempa ini masih menjadi topik perdebatan publik.
Dalam sifatnya, seluruh wilayah Indonesia berada dalam Cincin Api Pasifik yang berpotensi mengalami banyak kejadian gempa termasuk gempa megathrust. Kondisi tektonik Indonesia juga berpotensi terjadi banyak kejadian gempa karena pertemuan lempeng besar dunia dan beberapa lempeng kecil atau microblocks.
Gempa Megathrust Merujuk Bagaimana?
Menurut portal literasi sejarah bencana, gempa megathrust adalah istilah yang menggambarkan gempa bumi besar dengan magnitudo 8,0 di atas. Ini terjadi ketika tumbukan antara lempeng samudra dan benua saat batas subduksi. Dengan asumsi 2 segmen megathrust yang bergerak secara simultan, besaran tersebut menjadi potensi skenario terburuk (worst case).
Gempa ini memiliki dampak besar dan dapat menyebabkan kerusakan yang sangat besar serta tsunami. BMKG telah menemukan lima zona lempeng aktif, yaitu Sumatran Megathrust, Java Megathrust, Banda Megathrust, Northern Sulawesi Thrust, dan Philippine Thrust. Kelima zona tersebut memiliki 16 segmen aktif yang berpotensi memicu gempa besar dan menyebabkan tsunami.
Namun, tidak ada yang tahu pasti kapan terjadinya gempa megathrust. Hanya saja, pemerintah dan masyarakat setempat dapat meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi gempa besar akibat megathrust.
Dalam sifatnya, seluruh wilayah Indonesia berada dalam Cincin Api Pasifik yang berpotensi mengalami banyak kejadian gempa termasuk gempa megathrust. Kondisi tektonik Indonesia juga berpotensi terjadi banyak kejadian gempa karena pertemuan lempeng besar dunia dan beberapa lempeng kecil atau microblocks.
Gempa Megathrust Merujuk Bagaimana?
Menurut portal literasi sejarah bencana, gempa megathrust adalah istilah yang menggambarkan gempa bumi besar dengan magnitudo 8,0 di atas. Ini terjadi ketika tumbukan antara lempeng samudra dan benua saat batas subduksi. Dengan asumsi 2 segmen megathrust yang bergerak secara simultan, besaran tersebut menjadi potensi skenario terburuk (worst case).
Gempa ini memiliki dampak besar dan dapat menyebabkan kerusakan yang sangat besar serta tsunami. BMKG telah menemukan lima zona lempeng aktif, yaitu Sumatran Megathrust, Java Megathrust, Banda Megathrust, Northern Sulawesi Thrust, dan Philippine Thrust. Kelima zona tersebut memiliki 16 segmen aktif yang berpotensi memicu gempa besar dan menyebabkan tsunami.
Namun, tidak ada yang tahu pasti kapan terjadinya gempa megathrust. Hanya saja, pemerintah dan masyarakat setempat dapat meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi gempa besar akibat megathrust.