Diwali atau Deepavali, perayaan penting bagi umat Hindu di Indonesia yang dirayakan sehari setelah bulan baru Kartik Amavasya. Pada hari ini umat Hindu menyalakan diyas dan lilin untuk mengundang Dewi Lakshmi dan Dewa Ganesha. Umat Jain juga merayakannya dengan berpuasa hingga keesokan harinya, sementara umat Sikh hanya menyalakan lilin tanpa diiringi perayaan lainnya.
Perayaan ini dikenal sebagai festival cahaya yang dirayakan dengan berbagai kegiatan, seperti sembahyang, melakukan ritual puja, dan menyalakan diyas atau lampu gerabah kecil. Perayaan ini bertujuan untuk mengundang Dewi Kekayaan dan Kemujuran, yaitu Maa Laksmi.
Perayaan Diwali biasanya di rayakan pada hari ke-15 Kartik Amavasya atau Bulan Baru di bulan Kartik. Pada 18 Oktober 2025 disebut dengan Dhanteras atau menandai dimulainya Diwali. Pada 20 Oktober 2025 umat Hindu menyalakan diyas dan lilin, memuja Dewi Lakshmi dan Dewa Ganesha, serta berdoa memohon kekayaan, kemakmuran, dan kebahagiaan.
Selanjutnya, pada 21 Oktober 2025 umat Hindu mengadakan puja Govardhan yang didedikasikan untuk Dewa Krishna. Dewa Krishna diyakini mengangkat Bukit Govardhan untuk melindungi penduduk desa dari hujan lebat. Pada hari tersebut, umat mempersiapkan annakut, persembahan makanan dalam jumlah besar, dan melakukan puja sebagai tanda syukur.
Pada hari ke lima, saudara perempuan Hindu berdoa agar saudara laki-laki mereka panjang umur dan bahagia, sementara saudara laki-laki memberikan hadiah sebagai balasannya.
Perayaan ini dikenal sebagai festival cahaya yang dirayakan dengan berbagai kegiatan, seperti sembahyang, melakukan ritual puja, dan menyalakan diyas atau lampu gerabah kecil. Perayaan ini bertujuan untuk mengundang Dewi Kekayaan dan Kemujuran, yaitu Maa Laksmi.
Perayaan Diwali biasanya di rayakan pada hari ke-15 Kartik Amavasya atau Bulan Baru di bulan Kartik. Pada 18 Oktober 2025 disebut dengan Dhanteras atau menandai dimulainya Diwali. Pada 20 Oktober 2025 umat Hindu menyalakan diyas dan lilin, memuja Dewi Lakshmi dan Dewa Ganesha, serta berdoa memohon kekayaan, kemakmuran, dan kebahagiaan.
Selanjutnya, pada 21 Oktober 2025 umat Hindu mengadakan puja Govardhan yang didedikasikan untuk Dewa Krishna. Dewa Krishna diyakini mengangkat Bukit Govardhan untuk melindungi penduduk desa dari hujan lebat. Pada hari tersebut, umat mempersiapkan annakut, persembahan makanan dalam jumlah besar, dan melakukan puja sebagai tanda syukur.
Pada hari ke lima, saudara perempuan Hindu berdoa agar saudara laki-laki mereka panjang umur dan bahagia, sementara saudara laki-laki memberikan hadiah sebagai balasannya.