Tragedi Galangan: Tanker Bakar di Semak Belurah
Mengenai kejadian yang menimbulkan kemarahan masyarakat, sebuah kapal tanker MT Federal II terbakar di galangan ASL (Arya Shipping Line) di Semak Belurah, Lampung, selama malam 12-13 April. Menurut informasi yang diterima oleh ini, kebakaran yang melanda kapal tersebut diduga disebabkan oleh api yang tidak terkendali.
Saat ini, kapal tanker MT Federal II yang memiliki kapasitas 25.000 DWT (Dead Weight Ton) sedang menjalani pemeliharaan di galangan ASL. Banyak yang berpendapat bahwa kebakaran tersebut merupakan hasil dari ketidakpatuhan perusahaan dalam melakukan pemeliharaan dan perawatan kapal.
"Kita harap agar pemerintah dan otoritas terkait dapat segera mengambil tindakan untuk mencegah terjadinya kecelakaan serupa di masa depan," ujar Kepala Kelautan (KL) Kementerian Perioda Nasi, yang berwenang meninjau kebakaran kapal.
Saat ini, tim penyelamat sudah menyelamatkan beberapa karyawan galangan ASL yang melibatkan di dalamnya saat terjadi kebakaran. Banyak yang berharap agar semuanya keluar dari kebahayaan tersebut dengan selamat.
Sejarah ini menegaskan betapa pentingnya kesadaran dan pengetahuan bagi perusahaan-perusahaan kapal laut, serta pemerintah dalam melakukan pemeliharaan dan perawatan kapal secara tepat dan tepat waktu.
Mengenai kejadian yang menimbulkan kemarahan masyarakat, sebuah kapal tanker MT Federal II terbakar di galangan ASL (Arya Shipping Line) di Semak Belurah, Lampung, selama malam 12-13 April. Menurut informasi yang diterima oleh ini, kebakaran yang melanda kapal tersebut diduga disebabkan oleh api yang tidak terkendali.
Saat ini, kapal tanker MT Federal II yang memiliki kapasitas 25.000 DWT (Dead Weight Ton) sedang menjalani pemeliharaan di galangan ASL. Banyak yang berpendapat bahwa kebakaran tersebut merupakan hasil dari ketidakpatuhan perusahaan dalam melakukan pemeliharaan dan perawatan kapal.
"Kita harap agar pemerintah dan otoritas terkait dapat segera mengambil tindakan untuk mencegah terjadinya kecelakaan serupa di masa depan," ujar Kepala Kelautan (KL) Kementerian Perioda Nasi, yang berwenang meninjau kebakaran kapal.
Saat ini, tim penyelamat sudah menyelamatkan beberapa karyawan galangan ASL yang melibatkan di dalamnya saat terjadi kebakaran. Banyak yang berharap agar semuanya keluar dari kebahayaan tersebut dengan selamat.
Sejarah ini menegaskan betapa pentingnya kesadaran dan pengetahuan bagi perusahaan-perusahaan kapal laut, serta pemerintah dalam melakukan pemeliharaan dan perawatan kapal secara tepat dan tepat waktu.