Dalam kejadian yang mengejutkan, kantor DPD Golkar Maluku di Ambon menjadi target serangan massa pada Kamis (9/10) pukul 15.10 WIT. Menurut Kasat Reskrim Polresta Pulau Ambon, Kompol Androyuan Elim, sekitar 30 orang yang dipimpin oleh pria berinisial ZM hadir di lokasi tersebut.
Massa tersebut awalnya berencana bertemu dengan Plt Ketua DPD Golkar Maluku, Umar Ali Lessy, namun diberitahukan bahwa pelaku sedang tidak tersedia di Ambon. Mendengar informasi ini, massa mengalami kemunculan emosional dan membangunkan kesalahan kecil yang berakhir dengan rusaknya fasilitas kantor tersebut.
Menurut Androyuan, massa tersebut melempar kursi ke bagian kaca dan jendela depan kantor, sehingga menyebabkan kerusakan pada beberapa pihak. Setelah melakukan perusakan, massa langsung meninggalkan lokasi tersebut tanpa ada konfrontasi lanjut.
Keruntuhan ini menimbulkan pertanyaan tentang apa yang memicu massa tersebut untuk melanggar hukum dan menghancurkan properti publik. Apakah ada faktor sosial, politik, atau lainnya yang mempengaruhi perilaku mereka? Hal ini juga menyoroti pentingnya keamanan dan perlindungan terhadap pejabat dan lokasi kerja yang dianggap sebagai target.
Massa tersebut awalnya berencana bertemu dengan Plt Ketua DPD Golkar Maluku, Umar Ali Lessy, namun diberitahukan bahwa pelaku sedang tidak tersedia di Ambon. Mendengar informasi ini, massa mengalami kemunculan emosional dan membangunkan kesalahan kecil yang berakhir dengan rusaknya fasilitas kantor tersebut.
Menurut Androyuan, massa tersebut melempar kursi ke bagian kaca dan jendela depan kantor, sehingga menyebabkan kerusakan pada beberapa pihak. Setelah melakukan perusakan, massa langsung meninggalkan lokasi tersebut tanpa ada konfrontasi lanjut.
Keruntuhan ini menimbulkan pertanyaan tentang apa yang memicu massa tersebut untuk melanggar hukum dan menghancurkan properti publik. Apakah ada faktor sosial, politik, atau lainnya yang mempengaruhi perilaku mereka? Hal ini juga menyoroti pentingnya keamanan dan perlindungan terhadap pejabat dan lokasi kerja yang dianggap sebagai target.