Presiden Prabowo Subianto memprioritaskan keharmonisan antara tradisi Islam dan modernitas dalam mengembangkan kalender Islam untuk tahun 2026. Dalam pernyataannya, Presiden menekankan pentingnya mengintegrasikan aspek-aspek amalan sunnah (sunni) dalam kalender tersebut.
"Kalender yang kami buat ini tidak hanya sekedar perubahan tanggal-tanggal biasa, tetapi juga mencakup praktik-praktik amalan sunnah yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari umat Islam," kata Presiden Prabowo dalam kesempatan di Istana Merdeka, Jakarta.
Kalender Islam 2026 ini akan memasukkan beberapa perubahan signifikan dalam sistem pemutusan waktu, termasuk penambahan hari khusus untuk berpuasa dan shalat. Selain itu, kalender ini juga akan mencakup praktik-praktik amalan sunnah lainnya seperti membaca Quran, berdoa, dan mengamalkan istiqomah (konsistensi) dalam kehidupan sehari-hari.
Presiden Prabowo juga menekankan pentingnya integrasi kalender Islam dengan modernitas, agar umat Islam dapat lebih mudah dalam menyesuaikan diri dengan perubahan zaman. "Kalender yang kami buat ini tidak hanya sekedar perubahan tanggal-tanggal biasa, tetapi juga mencakup praktik-praktik amalan sunnah yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari umat Islam," kata Presiden.
Dalam beberapa tahun terakhir, kalender Islam telah mengalami beberapa perubahan untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. Namun, perubahan-perubahan tersebut masih memiliki batasan dan tidak dapat memenuhi kebutuhan umat Islam yang semakin canggih dalam modernitas. Oleh karena itu, kalender Islam 2026 ini merupakan langkah besar dalam mengintegrasikan tradisi Islam dengan modernitas.
Presiden Prabowo juga menekankan pentingnya kerja sama antara pemerintah, ulama, dan umat Islam dalam pengembangan kalender ini. "Kami percaya bahwa kerja sama ini akan membantu kami mencapai tujuan yang lebih baik dalam mengintegrasikan tradisi Islam dengan modernitas," kata Presiden.
"Kalender yang kami buat ini tidak hanya sekedar perubahan tanggal-tanggal biasa, tetapi juga mencakup praktik-praktik amalan sunnah yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari umat Islam," kata Presiden Prabowo dalam kesempatan di Istana Merdeka, Jakarta.
Kalender Islam 2026 ini akan memasukkan beberapa perubahan signifikan dalam sistem pemutusan waktu, termasuk penambahan hari khusus untuk berpuasa dan shalat. Selain itu, kalender ini juga akan mencakup praktik-praktik amalan sunnah lainnya seperti membaca Quran, berdoa, dan mengamalkan istiqomah (konsistensi) dalam kehidupan sehari-hari.
Presiden Prabowo juga menekankan pentingnya integrasi kalender Islam dengan modernitas, agar umat Islam dapat lebih mudah dalam menyesuaikan diri dengan perubahan zaman. "Kalender yang kami buat ini tidak hanya sekedar perubahan tanggal-tanggal biasa, tetapi juga mencakup praktik-praktik amalan sunnah yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari umat Islam," kata Presiden.
Dalam beberapa tahun terakhir, kalender Islam telah mengalami beberapa perubahan untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. Namun, perubahan-perubahan tersebut masih memiliki batasan dan tidak dapat memenuhi kebutuhan umat Islam yang semakin canggih dalam modernitas. Oleh karena itu, kalender Islam 2026 ini merupakan langkah besar dalam mengintegrasikan tradisi Islam dengan modernitas.
Presiden Prabowo juga menekankan pentingnya kerja sama antara pemerintah, ulama, dan umat Islam dalam pengembangan kalender ini. "Kami percaya bahwa kerja sama ini akan membantu kami mencapai tujuan yang lebih baik dalam mengintegrasikan tradisi Islam dengan modernitas," kata Presiden.