Korlantas Polri Targetkan 5.000 Aplikasi e-TLE Tersebar di Indonesia pada 2027
Korps Lalu Lintas Polri (Korlantas) terus berupaya meningkatkan kinerja sistem pengawasan lalu lintas elektronik (e-TLE) di seluruh Indonesia. Menurut Irjen Agus Suryonugroho, sekarang sudah ada 1.641 perangkat e-TLE yang tersebar di berbagai daerah.
Kemudian, dia menargetkan bahwa pada tahun 2027, terdapat setidaknya 5.000 aplikasi e-TLE di Indonesia. "Target di 2027 mungkin bisa 3.000 atau 5.000 supaya memang di era transformasi digital ini betul-betul menjawab apa yang diimbau oleh masyarakat," kata Irjen Agus.
Untuk mencapai target tersebut, Korlantas Polri akan terus meningkatkan kualitas dan keaktifan pengguna e-TLE. Salah satunya adalah melalui penambahan perangkat e-TLE di berbagai daerah. Selain itu, mereka juga akan memperkuat upaya preventif melalui gerakan Polantas Menyapa.
Pada kesempatan ini, Irjen Agus juga menunjukkan beberapa jenis e-TLE yang digunakan oleh Korlantas Polri. Pertama, ada e-TLE handheld yang dapat dibawa petugas polantas yang telah tersertifikasi. Kedua, ada e-TLE mobile yang dipasang pada kendaraan patroli atau kendaraan dinas polisi untuk merekam pelanggaran secara dinamis saat mobil bergerak.
Selain itu, ada juga e-TLE portabel yang dapat dipindahkan ke titik-titik tertentu seperti perempatan padat, jalan tol, atau lokasi rawan pelanggaran. Irjen Agus menyatakan bahwa e-TLE portabel memiliki fungsi mirip e-TLE statis, tetapi lebih fleksibel untuk ditempatkan di lokasi strategis.
Dalam beberapa tahun terakhir, Korlantas Polri telah mengalami peningkatan signifikan dalam penggunaan e-TLE. Mereka berupaya meningkatkan kinerja pengawasan lalu lintas dan memperkuat upaya preventif untuk mencegah pelanggaran hukum lalu lintas.
Dengan target 5.000 aplikasi e-TLE di Indonesia pada tahun 2027, Korlantas Polri berharap dapat meningkatkan kualitas pengawasan lalu lintas dan memastikan keselamatan di jalan.
Korps Lalu Lintas Polri (Korlantas) terus berupaya meningkatkan kinerja sistem pengawasan lalu lintas elektronik (e-TLE) di seluruh Indonesia. Menurut Irjen Agus Suryonugroho, sekarang sudah ada 1.641 perangkat e-TLE yang tersebar di berbagai daerah.
Kemudian, dia menargetkan bahwa pada tahun 2027, terdapat setidaknya 5.000 aplikasi e-TLE di Indonesia. "Target di 2027 mungkin bisa 3.000 atau 5.000 supaya memang di era transformasi digital ini betul-betul menjawab apa yang diimbau oleh masyarakat," kata Irjen Agus.
Untuk mencapai target tersebut, Korlantas Polri akan terus meningkatkan kualitas dan keaktifan pengguna e-TLE. Salah satunya adalah melalui penambahan perangkat e-TLE di berbagai daerah. Selain itu, mereka juga akan memperkuat upaya preventif melalui gerakan Polantas Menyapa.
Pada kesempatan ini, Irjen Agus juga menunjukkan beberapa jenis e-TLE yang digunakan oleh Korlantas Polri. Pertama, ada e-TLE handheld yang dapat dibawa petugas polantas yang telah tersertifikasi. Kedua, ada e-TLE mobile yang dipasang pada kendaraan patroli atau kendaraan dinas polisi untuk merekam pelanggaran secara dinamis saat mobil bergerak.
Selain itu, ada juga e-TLE portabel yang dapat dipindahkan ke titik-titik tertentu seperti perempatan padat, jalan tol, atau lokasi rawan pelanggaran. Irjen Agus menyatakan bahwa e-TLE portabel memiliki fungsi mirip e-TLE statis, tetapi lebih fleksibel untuk ditempatkan di lokasi strategis.
Dalam beberapa tahun terakhir, Korlantas Polri telah mengalami peningkatan signifikan dalam penggunaan e-TLE. Mereka berupaya meningkatkan kinerja pengawasan lalu lintas dan memperkuat upaya preventif untuk mencegah pelanggaran hukum lalu lintas.
Dengan target 5.000 aplikasi e-TLE di Indonesia pada tahun 2027, Korlantas Polri berharap dapat meningkatkan kualitas pengawasan lalu lintas dan memastikan keselamatan di jalan.