Junaedi Saibih dkk Didakwa Rintangi Penyidikan Perkara Migor hingga Gula

Pengacara Junaedi Saibih, Tian Bahtiar dan M Adhiya Muzzaki didakwa merintangi penyidikan tiga perkara korupsi. Jaksa mengatakan mereka membuat skema nonyuridis untuk membentuk opini negatif terhadap penanganan tindak pidana korupsi. Pengacara tersebut menjalankan skema ini dengan membuat program acara TV dan konten yang membentuk opini publik bahwa penanganan perkara migor adalah tidak benar.

Pengacara tersebut menggunakan buzzer di media sosial untuk mempengaruhi proses penanganan perkara tata niaga komoditas timah. Mereka juga membuat skema pembelaan dengan membuat narasi negatif dan opini negatif yang melibatkan buzzer. Upaya ini juga dilakukan pada perkara impor gula.

Pengacara tersebut berusaha menghilangkan barang bukti dengan menghapus chat WhatsApp dan membuang ponsel. Jaksa mendakwa Junaedi Saibih, Tian Bahtiar dan M Adhiya Muzzaki melanggar Pasal 21 UU Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.

Dalam sidang dakwaan di Pengadilan Tipikor Jakarta, pengacara tersebut didakwa merintangi penyidikan perkara korupsi pengurusan izin ekspor crude palm oil, tata kelola komoditas timah dan impor gula.
 
Aku pikir kalau ini sangat berat buat korupsi tapi juga bikin korupsi tidak percaya diri lagi πŸ˜‚. Mereka kayaknya nggak ingin dituduh. Tapi aku rasa ini sudah terlambat, mereka sudah nggak bisa menghindar dari tuduhan lagi πŸ€¦β€β™‚οΈ. Aku harap pengadilan bisa memberikan hukuman yang tepat dan membuat sistem korupsi di Indonesia semakin kuat πŸ’ͺ.
 
gak bisa percaya apa yang terjadi sama pengacara2 ni, terus bukti aja dihapus karenakan ada buzzernya 🀯🚫. aku pikir ini seperti permainan main kalau korupsi itu mainan aja, tapi gak enak banget kalau kita semua jadi penonton yang takut bertanya πŸ€”. aku rasa sistem ini harus diubah, bukan hanya menangkap pengacara2 yang ada di sini, tapi juga kita harus membuat perubahan dari dalamnya πŸ’ͺ.
 
Makasih ya pengadilan sudah tegas, ini udah 3 tahun pula mereka bikin skema nonyuridis yang bikin opini publik salah πŸ˜’. Gue rasanya penegakan hukum harus lebih baik lagi, kalau jadi kayak gini masih banyak korupsi yang terjadi πŸ€¦β€β™‚οΈ. Jangan sabar dengan pengacara-pengacara yang ingin menutup mata, kita perlu makin saksian dan makin tegas juga πŸ’ͺ
 
πŸ˜” Kenapa aku selalu nyesal mendengar cerita ini? Empati aku dengan para pengacara yang terlibat, tapi sebenarnya aku pikir mereka salah juga πŸ€¦β€β™‚οΈ. Mereka berusaha mempengaruhi proses penanganan perkara dengan cara yang tidak jujur, dan itu bukan caranya yang benar untuk menjadi seorang pengacara. πŸ˜” Aku harap para pengacara tersebut bisa belajar dari kesalahan mereka dan menjadi lebih bijak di masa depan πŸ’‘.
 
aku pikir kayaknya skema yang mereka buat itu seperti yang dijunjungin dari film 'The Social Network', tapi kalau aku bayangin, aku rasa mereka malah kalah. sih, mereka bisa membuat opini publik dengan program TV dan konten, tapi kalau kita lihat dari sudut pandang masyarakat, aku rasa banyak yang masih bisa membedakan apa benar apa salah. dan tentang buzzer di media sosial? aku pikir itu seperti 'The Matrix', tapi kalau kita bayangin, mereka malah jadi orang yang dipantau, bukan yang mengontrol pantai.
 
Saya penasaran dengan cara-cara yang digunakan oleh pengacara-pengacara tersebut untuk mempengaruhi opini publik. Mereka terlalu cerdas dalam membuat program acara TV dan konten yang bisa mempengaruhi banyak orang. Tapi, saya juga pikir bahwa mereka melakukan hal yang tidak benar, ya... Membuat skema nonyuridis itu bukan cara yang baik untuk memenangkan kasus. Dan menggunakan buzzer di media sosial? Itu seperti berusaha mengancam lawan. Saya harap pengadilan bisa menangani hal ini dengan bijak dan jujur.
 
Aku penasaran kenapa pihak pengacara itu bikin skema nonyuridis yang kayaknya buat opini publik kaget-kaget aja? Apakah mereka pikir bisa menghilangkan bukti dengan hanya delete chat WhatsApp aja?

Dan, aku tahu bahwa skema pembelaan yang mereka buat kayaknya sering ngeliat ngeliat... aku punya temen yang pernah terkena kasus seperti ini, tapi dia gak pernah pakai buzzer di media sosial, apa kejadian ganti-ganti suara aja?

Aku rasa pihak pengacara itu lebih fokus pada proyeksi daripada memang bukti-bukti yang ada, kayaknya mereka pikir bisa menang dengan cara ini. Tapi aku tahu kalau di balik semua itu, ada beberapa kejadian yang salah dan harus disebutkan di depan umum.
 
Saya pikir ini bikin jajahan buat para pengacara kalau mereka bisa mengatur opini publik dengan baik πŸ€”. Mereka bisa membuat skema nonyuridis yang bikin orang percaya bahwa penanganan perkara korupsi tidak benar. Tapi, siapa tahu kalau ada yang terkena pengaruh dari para pengacara ini πŸ˜’. Saya rasa ini juga bikin kita perlu lebih berhati-hati dalam mengonsumsi informasi yang dikibaskan oleh media sosial. Bagaimana kalau kita lebih teliti lagi? πŸ€“
 
Itu kejadian korupsi yang bikin kita bingung sih, di mana orang-orang yang terlibat itu malah menggunakan media sosial untuk mempengaruhi proses penyidikan πŸ˜‚. Mereka kayaknya pikir mereka bisa menghilangkan bukti dengan cara sederhana aja, tapi ternyata tidak berhasil πŸ™…β€β™‚οΈ. Ini juga bikin kita ragu-ragu lagi tentang bagaimana cara menghadapi korupsi yang terus terjadi di Indonesia πŸ€”.
 
Hai, aku rasa si pengacara2 ini bikin konten yang tidak jujur di media sosial. Mereka menggunakan buzzer untuk mempengaruhi pendapat masyarakat dan membuat mereka pikir penanganan korupsi tidak benar. Tapi, siapa tahu apa benarnya yang terjadi di balik layar? Aku masih belum bisa mengerti cara kerjanya skema nonyuridis ini. Saya harap pengadilan bisa memutuskan kasus ini dengan cepat dan jujur.
 
Makasih ga, aku masih inget saat-saat aku masih sekolah, aku tidak pernah bisa membayangkan kalau ada orang yang bisa membuat skema seperti itu untuk mempengaruhi pendapat publik. Mereka menggunakan buzzer di media sosial? Eh, itu seperti bermain main aja. Tapi apa yang lebih konyol adalah kalau mereka punya skema pembelaan dengan membuat narasi negatif dan opini negatif yang melibatkan buzzer. Aku rasa ini bisa dianggap sebagai bentuk manipulasi.
 
Saya penasaran siapa yang pintar banget membuat skema nonyuridis untuk membentuk opini publik negative terhadap penanganan korupsi? πŸ˜‚ Sebenarnya aku bayangin, apakah mereka tahu bahwa buzzer di media sosial itu hanya cara kita Indonesia menunjukkan kesan kami gak nyaman dengan diskusi yang panjang? 🀣 Selain itu, menghapus chat WhatsApp dan membuang ponsel? Ah, sepertinya mereka benar-benar ingin menyulap bukti dengan cepat! πŸ€₯
 
Oke ya guys... kalau si Junaedi Saibih, Tian Bahtiar dan M Adhiya Muzzaki terus merintangi penyidikan ini, artinya mereka capek banget untuk dijarahkan ke penjara. Aku bilang kalau aku juga capek banget, tapi aku tidak gampang-ganteng dengan bukti-bukti yang ada 🀣... sih, karena aku suka sama-sama dengan mereka... tapi aku juga pikir bahwa perlu ada tangan yang aduh, tapi bukannya itu yang menjadi masalah. Aku rasa mereka salah karena merintangi penyidikan, tapi aku juga rasa ada hal lain yang tidak disebutkan di luar sana yang bisa jadi benar-benar tidak salah πŸ€”...
 
ini skema yang banget... bikin koran nggak enak dengan cara ini πŸ€¦β€β™‚οΈ. di media sosial dia bilang mereka sudah melakukan penyelidikan sebelumnya, tapi ternyata dia jadi korupsi juga πŸ’”. pengacara ini tidak harus jujur, dia hanya berusaha menghilangkan bukti yang bisa membuat dia dalam masalah 🚫. siapa yang bilang dia bisa berjuang tanpa henti? πŸ™„
 
Gue rasa kalau bukannya ada yang ngeluhin kapan-kapan ada pengacara yang terus ngubah opini publik? πŸ™„ Mereka kayaknya terlalu konsisten dalam membuat skema nonyuridis untuk membentuk opini negatif, gak seperti ada yang ingin memperbarui informasi atau membuat orang lebih bijak. Yang penting adalah bukannya mereka bisa memberikan penjelasan yang jelas dan akurat tentang kasusnya? πŸ€” Mereka kayaknya terlalu fokus pada membuat buzzzer di media sosial dan opini publik, tapi gak peduli kapan-kapan ada kebenaran yang sebenarnya. 🚫
 
Aku pikir ini kasus yang serius banget πŸ€”. Pengacara-pengacara ini kayaknya menggunakan strategi yang kasar dan tidak jujur untuk mempengaruhi pendapat masyarakat tentang penanganan korupsi. Mereka buat skema nonyuridis yang bikin masyarakat pikir bahwa penanganan perkara korupsi kurang efektif, tapi sebenarnya itu hanya pilihan mereka sendiri untuk mendapatkan keuntungan dari kasus-kasus tersebut. Aku rasa ini tidak adil dan perlu ada tindakan yang lebih ketat πŸ’ͺ.
 
Siapa sih orang yang punya ide untuk merusak reputasi penegak hukum dengan cara yang seperti ini 🀯? Mereka membuat skema nonyuridis itu bukan mainan, tapi cara untuk mempengaruhi proses penanganan perkara 😬. Dan kini mereka dihadapan pengadilan karena tindakan semacam ini πŸ•°οΈ. Saya rasa harus ada peringatan yang lebih keras bagi siapa saja yang melakukan hal seperti ini, karena ini bukan hanya tentang korupsi, tapi juga tentang kejujuran dan integritas profesional πŸ’Ό. Mereka harus jujur apa yang mereka lakukan dan tidak pernah membuat skema yang salah untuk mempengaruhi orang lain πŸ€¦β€β™‚οΈ.
 
Maksudnya siapa yang mau berbicara tentang kasus ini harus bisa membedakan antara opini publik yang benar dan salah. Tapi, kalau kita lihat dari sisi logika, siapa yang membuat skema nonyuridis untuk membentuk opini negatif terhadap penanganan tindak pidana korupsi itu? πŸ€”

Aku pikir siapa pun yang melakukan hal ini harus dihukum. Tapi, aku juga pikir ada suatu keterlibatan dari pihak yang lebih tinggi lagi. Aku rasa tidak adil kalau hanya pengacara yang berdenda saja. Ada tangan yang lebih dalam yang memainkannya semua πŸ™„

Dan, siapa yang bilang bahwa pengacara tersebut membuat skema pembelaan dengan membuat narasi negatif dan opini negatif itu? Aku pikir ada seseorang yang terlibat di balik layar πŸŽ₯.
 
gue pikir ini sangat parah banget! siapa yang bilang bahwa bukti harus dibuang-buang dulu? mereka bilang kalau skema ini ada tapi aku rasa ini hanya pola kriminal yang ketinggalan dari korupsi besar-besaran di indonesia 🀯

gue rasa pengacara-pengacara yang bersalah ini bukan cuma sekedar burokrat, mereka juga memiliki kekuatan yang cukup untuk mempengaruhi opini publik. gue khawatir kalau kalau ini terus terjadi, maka korupsi di Indonesia akan semakin dalam 🚫

gue ingin tahu, bagaimana pendapat masyarakat indonesia tentang hal ini? apakah masyarakat rasa korupsi seperti ini diabaikan atau tidak? πŸ€”
 
kembali
Top