Polri Tampak Kesungguhan Lakukan Modernisasi Tata Kelola
Dalam Apel Kasatwil Polri 2025, Ketua Komisi Percepatan Reformasi Polri (Komfirmasi) Jimly Asshiddiqie menyatakan kesungguhan Polri dalam melakukan perbaikan tata kelola. Ia mengutamakan adaptif dan responsif dalam menghadapi tantangan yang dihadapi kepolisian.
"Saya sangat menghargai sikap adaptif dan responsif yang ditunjukkan oleh Polri," kata Jimly, menyambut kesungguhan Polri dalam modernisasi tata kelola. "Ini jadi tema penting dari Apel Kasatwil Polri 2025 dan saya rasa ini cermin dari sikap adaptif dan responsif yang ditunjukkan."
Jimly juga mendukung perubahan paradigma penanganan aksi unjuk rasa atau demonstrasi yang disampaikan oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Paradigma lama yang mencegah dan lain-lain diubah menjadi pelayanan, menurutnya.
"Nah ini patut diapresiasi, sesuatu yang harus kita beri perhatian sungguh-sungguh dan bahkan semua lingkungan lembaga-lembaga penegakan hukum," tutur Jimly. "Mudah-mudahan tugas kami selama tiga bulan ke depan, paling tidak bulan pertama saya tetap terus membuka kepada masyarakat luas."
Jimly berharap Komisi Reformasi Polri dapat bekerja menghimpun aspirasi masyarakat hingga menghasilkan rekomendasi untuk Korps Bhayangkara. Dia percaya bahwa modernisasi tata kelola menjadi sangat penting untuk perbaikan ke depan.
"Mulai dari pangkal sampai ke ujung, mulai dari polisi yang langsung berada di garis depan sampai ke para hakim pada waktunya," pungkasnya.
Dalam Apel Kasatwil Polri 2025, Ketua Komisi Percepatan Reformasi Polri (Komfirmasi) Jimly Asshiddiqie menyatakan kesungguhan Polri dalam melakukan perbaikan tata kelola. Ia mengutamakan adaptif dan responsif dalam menghadapi tantangan yang dihadapi kepolisian.
"Saya sangat menghargai sikap adaptif dan responsif yang ditunjukkan oleh Polri," kata Jimly, menyambut kesungguhan Polri dalam modernisasi tata kelola. "Ini jadi tema penting dari Apel Kasatwil Polri 2025 dan saya rasa ini cermin dari sikap adaptif dan responsif yang ditunjukkan."
Jimly juga mendukung perubahan paradigma penanganan aksi unjuk rasa atau demonstrasi yang disampaikan oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Paradigma lama yang mencegah dan lain-lain diubah menjadi pelayanan, menurutnya.
"Nah ini patut diapresiasi, sesuatu yang harus kita beri perhatian sungguh-sungguh dan bahkan semua lingkungan lembaga-lembaga penegakan hukum," tutur Jimly. "Mudah-mudahan tugas kami selama tiga bulan ke depan, paling tidak bulan pertama saya tetap terus membuka kepada masyarakat luas."
Jimly berharap Komisi Reformasi Polri dapat bekerja menghimpun aspirasi masyarakat hingga menghasilkan rekomendasi untuk Korps Bhayangkara. Dia percaya bahwa modernisasi tata kelola menjadi sangat penting untuk perbaikan ke depan.
"Mulai dari pangkal sampai ke ujung, mulai dari polisi yang langsung berada di garis depan sampai ke para hakim pada waktunya," pungkasnya.