Google akan menginvestasikan Rp 108 triliun di Jerman, bukan berarti itu berarti Google akan menjadi penguasa di Indonesia, tapi berarti Indonesia bisa jadi akan menjadi salah satu lokasi untuk data center Google. Pada bulan lalu kabar ini mulai teredar di kalangan pecinta teknologi dan investor.
Direktur Utama Google untuk Jerman, Philipp Justus, menyatakan bahwa Google akan menginvestasikan Rp 108 triliun dalam empat tahun ke depan untuk membangun pusat data baru di Jerman. Namun, perlu diingat bahwa ini adalah investasi yang tidak hanya berfokus pada Indonesia melainkan juga ke seluruh wilayah Eropa.
Pemerintah Jerman menyambut kabar ini dengan gembira dan mengatakan bahwa mereka ingin membuat Jerman menjadi lokasi terkemuka untuk data center Eropa. Menteri Keuangan (Menkeu) Jerman, Lars Klingbeil, menyebutkan bahwa investasi ini adalah 'investasi yang tulus untuk masa depan' dalam inovasi, kecerdasan buatan (AI), transformasi ramah iklim, dan pekerjaan masa depan di Jerman.
Tapi, jangan terlalu gembira karena masih ada pakar yang berpendapat bahwa kita harus waspada dengan ketergantungan yang ditimbulkan oleh investasi ini. Seorang direktur Fraunhofer Institute di Stuttgart, Katharina Hölze, mengatakan bahwa meski ini adalah hal yang baik dan dapat diterima, namun perlu diingat bahwa kita harus berhati-hati dalam menangani ketergantungan yang meningkat.
Kita semua sudah tahu bahwa Google dan perusahaan teknologi lainnya sedang berlomba-lomba untuk memperoleh investasi dalam teknologi AI. Skala investasi ini sebenarnya menunjukkan kesenjangan besar antara Eropa dan Amerika Serikat dalam hal investasi teknologi.
Direktur Utama Google untuk Jerman, Philipp Justus, menyatakan bahwa Google akan menginvestasikan Rp 108 triliun dalam empat tahun ke depan untuk membangun pusat data baru di Jerman. Namun, perlu diingat bahwa ini adalah investasi yang tidak hanya berfokus pada Indonesia melainkan juga ke seluruh wilayah Eropa.
Pemerintah Jerman menyambut kabar ini dengan gembira dan mengatakan bahwa mereka ingin membuat Jerman menjadi lokasi terkemuka untuk data center Eropa. Menteri Keuangan (Menkeu) Jerman, Lars Klingbeil, menyebutkan bahwa investasi ini adalah 'investasi yang tulus untuk masa depan' dalam inovasi, kecerdasan buatan (AI), transformasi ramah iklim, dan pekerjaan masa depan di Jerman.
Tapi, jangan terlalu gembira karena masih ada pakar yang berpendapat bahwa kita harus waspada dengan ketergantungan yang ditimbulkan oleh investasi ini. Seorang direktur Fraunhofer Institute di Stuttgart, Katharina Hölze, mengatakan bahwa meski ini adalah hal yang baik dan dapat diterima, namun perlu diingat bahwa kita harus berhati-hati dalam menangani ketergantungan yang meningkat.
Kita semua sudah tahu bahwa Google dan perusahaan teknologi lainnya sedang berlomba-lomba untuk memperoleh investasi dalam teknologi AI. Skala investasi ini sebenarnya menunjukkan kesenjangan besar antara Eropa dan Amerika Serikat dalam hal investasi teknologi.