"Prabowo Menyapa, Tetapi Siapa Mungkin Bertanggung Jawab atas Kemunduran Polri?
Dalam pertemuan rapat tertutup dengan perwakilan dari berbagai lini kekuatan di dalam dan luar Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), Presiden Joko Widodo menyatakan kesediaannya untuk mendukung transformasi yang lebih besar di dalam lembaga pengamanan nasional.
Bertempat di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (26/6), Prabowo Subianto menekankan pentingnya reformasi Polri yang tidak hanya fokus pada perubahan struktur organisasi, tetapi juga memerlukan pemimpin yang lebih bijak dan berorientasi terhadap kepentingan rakyat.
"Kita harus mengakui bahwa Polri masih memiliki banyak kelemahan, baik itu dari segi kemampuan operasional maupun kesadaran di masyarakat," kata Prabowo. "Oleh karena itu, kita harus menemukan solusi yang lebih efektif dan efisien untuk meningkatkan kemampuan Polri."
Dalam rapat ini, Perwakilan dari GOLKAR, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Bulan Bintang (PBB) menekankan pentingnya peran pemimpin dalam mendorong transformasi Polri.
"Kita harus menemukan pemimpin yang lebih berani untuk menghadapi kelemahan-kelemahan di dalam Polri dan memperjuangkan reforma yang lebih besar," kata Ketua Umum Partai GOLKAR, Agung Hermawan.
Sementara itu, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Yudhoyonno Sudjatmiko menekankan pentingnya fokus pada kesadaran masyarakat dalam meningkatkan kemampuan Polri.
Dalam pertemuan rapat tertutup dengan perwakilan dari berbagai lini kekuatan di dalam dan luar Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), Presiden Joko Widodo menyatakan kesediaannya untuk mendukung transformasi yang lebih besar di dalam lembaga pengamanan nasional.
Bertempat di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (26/6), Prabowo Subianto menekankan pentingnya reformasi Polri yang tidak hanya fokus pada perubahan struktur organisasi, tetapi juga memerlukan pemimpin yang lebih bijak dan berorientasi terhadap kepentingan rakyat.
"Kita harus mengakui bahwa Polri masih memiliki banyak kelemahan, baik itu dari segi kemampuan operasional maupun kesadaran di masyarakat," kata Prabowo. "Oleh karena itu, kita harus menemukan solusi yang lebih efektif dan efisien untuk meningkatkan kemampuan Polri."
Dalam rapat ini, Perwakilan dari GOLKAR, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Bulan Bintang (PBB) menekankan pentingnya peran pemimpin dalam mendorong transformasi Polri.
"Kita harus menemukan pemimpin yang lebih berani untuk menghadapi kelemahan-kelemahan di dalam Polri dan memperjuangkan reforma yang lebih besar," kata Ketua Umum Partai GOLKAR, Agung Hermawan.
Sementara itu, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Yudhoyonno Sudjatmiko menekankan pentingnya fokus pada kesadaran masyarakat dalam meningkatkan kemampuan Polri.