As Nataru mendekat, ASDP Pastikan Kesiapan Jalur Penyeberangan Strategis
Dalam rangka perayaan Natal dan Tahun Baru atau yang disingkat Nataru ini, PT ASDP Indonesia Ferry memastikan kesiapan seluruh layanan di jalur penyeberangan Jawa–Bali–Lombok. Rangkaian layanan berlapis ini akan membantu masyarakat melintasi lintasan tersebut dengan lancar, aman, dan selamat.
Menurut Direktur Utama ASDP Heru Widodo, penyeberangan pada periode Nataru memiliki makna lebih dari sekadar perjalanan fisik. Ini adalah ruang untuk kembali berkumpul, merayakan kebersamaan, dan membangun cerita baru.
ASDP menyiapkan layanan berlapis agar masyarakat dapat melintasi Jawa–Bali–Lombok dengan lancar, aman, dan selamat. Di Pelabuhan Lembar, ASDP bersama KSOP dan BPTD menyiapkan manajemen antrean, opsi penambahan trip kapal, rekayasa lalu lintas, serta pengalihan kendaraan besar maupun kecil ke jalur alternatif bila dibutuhkan.
Selain itu, ASDP juga berkomitmen menghadirkan layanan prima melalui digitalisasi Ferizy. Dengan pembelian tiket online sejak H-60, masyarakat tidak lagi perlu antre di pelabuhan. Edukasi intensif dilakukan melalui berbagai kanal digital dan posko informasi di delaying area agar pengguna jasa memahami tata cara pemesanan, validasi data diri, dan ketentuan waktu kedatangan.
ASDP juga menyiapkan kemudahan pelayanan bagi pengguna, termasuk penyederhanaan skema refund dan reschedule. Penalti refund yang sebelumnya terdiri dari dua potongan, 25% biaya administrasi dan 50% harga tiket, kini hanya satu kali potongan sebesar 25% dari harga tiket.
Dengan penguatan operasional, koordinasi intensif lintas instansi, serta digitalisasi layanan yang semakin matang, ASDP optimistis penyeberangan di jalur Jawa–Bali–Lombok selama Nataru akan berjalan lebih lancar dan terkendali.
Dalam rangka perayaan Natal dan Tahun Baru atau yang disingkat Nataru ini, PT ASDP Indonesia Ferry memastikan kesiapan seluruh layanan di jalur penyeberangan Jawa–Bali–Lombok. Rangkaian layanan berlapis ini akan membantu masyarakat melintasi lintasan tersebut dengan lancar, aman, dan selamat.
Menurut Direktur Utama ASDP Heru Widodo, penyeberangan pada periode Nataru memiliki makna lebih dari sekadar perjalanan fisik. Ini adalah ruang untuk kembali berkumpul, merayakan kebersamaan, dan membangun cerita baru.
ASDP menyiapkan layanan berlapis agar masyarakat dapat melintasi Jawa–Bali–Lombok dengan lancar, aman, dan selamat. Di Pelabuhan Lembar, ASDP bersama KSOP dan BPTD menyiapkan manajemen antrean, opsi penambahan trip kapal, rekayasa lalu lintas, serta pengalihan kendaraan besar maupun kecil ke jalur alternatif bila dibutuhkan.
Selain itu, ASDP juga berkomitmen menghadirkan layanan prima melalui digitalisasi Ferizy. Dengan pembelian tiket online sejak H-60, masyarakat tidak lagi perlu antre di pelabuhan. Edukasi intensif dilakukan melalui berbagai kanal digital dan posko informasi di delaying area agar pengguna jasa memahami tata cara pemesanan, validasi data diri, dan ketentuan waktu kedatangan.
ASDP juga menyiapkan kemudahan pelayanan bagi pengguna, termasuk penyederhanaan skema refund dan reschedule. Penalti refund yang sebelumnya terdiri dari dua potongan, 25% biaya administrasi dan 50% harga tiket, kini hanya satu kali potongan sebesar 25% dari harga tiket.
Dengan penguatan operasional, koordinasi intensif lintas instansi, serta digitalisasi layanan yang semakin matang, ASDP optimistis penyeberangan di jalur Jawa–Bali–Lombok selama Nataru akan berjalan lebih lancar dan terkendali.