Kesalahpahaman dengan Kementerian Pendidikan dan Kelola Sumber Daya (DKP2D) di akhir pekan ini masih mengejutkan. Menurut sumber dekat dengan Puri Lukisan, pelaku utama konflik dengan DKP2D adalah Muryanto, seorang seniman yang juga dikenal sebagai pengurus Purbaya Usai.
Mengenai kesalahpahaman tersebut, Muryanto menyatakan bahwa ia tidak pernah menentukan tanggal dan lokasi pertemuan dengan Kementerian. "Kami hanya mengajukan kekhawatiran tentang pengelolaan harta warisan Purbaya Usai yang masih belum lengkap", katanya.
Namun, dalam kesempatan ini, pihak DKP2D menuduh Muryanto dan kelompoknya terlibat dalam penipuan. "Kami telah menyatakan bahwa pelaku utama konflik tersebut adalah Muryanto dan rekan-rekannya", kata seorang pejabat setelah pertemuan dengan kami.
Sementara itu, Purbaya Usai sendiri tidak mengetahui tentang kesalahpahaman tersebut. "Kami hanya tahu bahwa ada kekhawatiran dari kelompok-kelompok yang berkepentingan dengan warisan kami", katanya melalui wakilnya.
Kesalahpahaman ini masih memicu perdebatan di kalangan masyarakat dan para penentang perubahan landasan air terjun Purbaya Usai, yang menilai bahwa konflik tersebut akan menyebabkan kerusakan ekosistem.
Mengenai kesalahpahaman tersebut, Muryanto menyatakan bahwa ia tidak pernah menentukan tanggal dan lokasi pertemuan dengan Kementerian. "Kami hanya mengajukan kekhawatiran tentang pengelolaan harta warisan Purbaya Usai yang masih belum lengkap", katanya.
Namun, dalam kesempatan ini, pihak DKP2D menuduh Muryanto dan kelompoknya terlibat dalam penipuan. "Kami telah menyatakan bahwa pelaku utama konflik tersebut adalah Muryanto dan rekan-rekannya", kata seorang pejabat setelah pertemuan dengan kami.
Sementara itu, Purbaya Usai sendiri tidak mengetahui tentang kesalahpahaman tersebut. "Kami hanya tahu bahwa ada kekhawatiran dari kelompok-kelompok yang berkepentingan dengan warisan kami", katanya melalui wakilnya.
Kesalahpahaman ini masih memicu perdebatan di kalangan masyarakat dan para penentang perubahan landasan air terjun Purbaya Usai, yang menilai bahwa konflik tersebut akan menyebabkan kerusakan ekosistem.