Sarapan, makan malam, dan jam tidur punya hubungan kuat dengan kesehatan tulang. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa pola makan tidak teratur dapat meningkatkan risiko patah tulang akibat osteoporosis.
Pada studi yang melibatkan lebih dari 927 ribu orang dewasa di Jepang, peneliti menemukan bahwa mereka yang sering melewatkan sarapan hingga tiga kali seminggu memiliki risiko patah tulang sebesar 18 persen lebih tinggi. Sementara itu, mereka yang makan malam kurang dari dua jam sebelum tidur juga menunjukkan peningkatan risiko sebesar 8 persen.
Saat ini, banyak orang yang melewatkan sarapan dan menunda makan malam hingga mendekati tengah malam. Namun, kebiasaan ini dapat merusak kesehatan tulang tanpa kita sadari.
"Kebiasaan makan seperti itu seringkali berjalan beriringan dengan perilaku lain yang tidak sehat," kata Hiroki Nakajima, penulis utama penelitian dari Nara Medical University. "Pencegahan osteoporosis dan patah tulang tidak hanya membutuhkan kebiasaan makan yang sehat, tetapi juga upaya yang lebih luas untuk meningkatkan perilaku gaya hidup secara keseluruhan."
Faktor terpenting dalam menjaga kesehatan tulang adalah kualitas asupan gizi. Pola makan seimbang dengan nutrisi yang cukup adalah kunci utama agar tulang tetap padat dan kuat hingga usia lanjut. Asupan kaya kalsium, vitamin D, protein, dan karbohidrat kompleks sangat penting untuk mendukung proses pembentukan tulang dan mencegah risiko osteoporosis di kemudian hari.
Sekarang saatnya kita harus lebih berhati-hati dengan pola makan kita. Jangan melewatkan sarapan dan pastikan Anda memiliki waktu yang cukup untuk memanfaatkan nutrisi dalam proses pembentukan tulang.
Pada studi yang melibatkan lebih dari 927 ribu orang dewasa di Jepang, peneliti menemukan bahwa mereka yang sering melewatkan sarapan hingga tiga kali seminggu memiliki risiko patah tulang sebesar 18 persen lebih tinggi. Sementara itu, mereka yang makan malam kurang dari dua jam sebelum tidur juga menunjukkan peningkatan risiko sebesar 8 persen.
Saat ini, banyak orang yang melewatkan sarapan dan menunda makan malam hingga mendekati tengah malam. Namun, kebiasaan ini dapat merusak kesehatan tulang tanpa kita sadari.
"Kebiasaan makan seperti itu seringkali berjalan beriringan dengan perilaku lain yang tidak sehat," kata Hiroki Nakajima, penulis utama penelitian dari Nara Medical University. "Pencegahan osteoporosis dan patah tulang tidak hanya membutuhkan kebiasaan makan yang sehat, tetapi juga upaya yang lebih luas untuk meningkatkan perilaku gaya hidup secara keseluruhan."
Faktor terpenting dalam menjaga kesehatan tulang adalah kualitas asupan gizi. Pola makan seimbang dengan nutrisi yang cukup adalah kunci utama agar tulang tetap padat dan kuat hingga usia lanjut. Asupan kaya kalsium, vitamin D, protein, dan karbohidrat kompleks sangat penting untuk mendukung proses pembentukan tulang dan mencegah risiko osteoporosis di kemudian hari.
Sekarang saatnya kita harus lebih berhati-hati dengan pola makan kita. Jangan melewatkan sarapan dan pastikan Anda memiliki waktu yang cukup untuk memanfaatkan nutrisi dalam proses pembentukan tulang.