Kemarau musim hujan di Sumatera Barat kian memukul, terutama bagi warga yang tinggal di daerah rawan banjir. Pada Kamis (27/11), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam menyatakan bahwa jalan nasional penghubung Kota Padang-Pasaman Barat terputus karena banjir yang melanda daerah tersebut.
Menurut Kepala Pelaksana BPBD Agam, Rahmat Lasmono, ruas jalan nasional tersebut terendam air sekitar 30-70 sentimeter sehingga akses lalulintas terputus. "Kendaraan tidak bisa melewati ruas jalan itu karena air cukup tinggi menggenangi jalan usai curah hujan yang sangat tinggi," kata Lasmono.
Selain itu, jalan provinsi penghubung Lubuk Basung menuju Bukittinggi juga terputus total karena tertimbun tanah longsor di Muko-Muko dan Alai, Nagari Koto Malintang, Kecamatan Tanjung Raya. Sementara itu, jalan provinsi penghubung Palembayan menuju Bukittinggi banyak yang terkena banjir sehingga tidak bisa dilalui kendaraan.
Pada Kamis (27/11), malamnya, warga Malalak Timur, Kecamatan Malalak, menemukan diri mereka di tempat umpan balik karena banjir bandang melanda daerah tersebut. Menurut BPBD Agam, setidaknya ada 13 dari 16 kecamatan yang terdampak bencana alam itu.
Kondisi hujan ini memang kian memukul bagi masyarakat Sumatera Barat, terutama bagi mereka yang tinggal di daerah rawan banjir.
Menurut Kepala Pelaksana BPBD Agam, Rahmat Lasmono, ruas jalan nasional tersebut terendam air sekitar 30-70 sentimeter sehingga akses lalulintas terputus. "Kendaraan tidak bisa melewati ruas jalan itu karena air cukup tinggi menggenangi jalan usai curah hujan yang sangat tinggi," kata Lasmono.
Selain itu, jalan provinsi penghubung Lubuk Basung menuju Bukittinggi juga terputus total karena tertimbun tanah longsor di Muko-Muko dan Alai, Nagari Koto Malintang, Kecamatan Tanjung Raya. Sementara itu, jalan provinsi penghubung Palembayan menuju Bukittinggi banyak yang terkena banjir sehingga tidak bisa dilalui kendaraan.
Pada Kamis (27/11), malamnya, warga Malalak Timur, Kecamatan Malalak, menemukan diri mereka di tempat umpan balik karena banjir bandang melanda daerah tersebut. Menurut BPBD Agam, setidaknya ada 13 dari 16 kecamatan yang terdampak bencana alam itu.
Kondisi hujan ini memang kian memukul bagi masyarakat Sumatera Barat, terutama bagi mereka yang tinggal di daerah rawan banjir.