Jaksa Ungkap Perlakuan Istimewa ke Deretan Perusahaan Minyak Asing

Pertamina Tangkap Perlakuan Istimewa untuk Impor Minyak Asing

Jaksa telah mengungkapkan perlakuan istimewa yang dilakukan beberapa perusahaan minyak asing dalam pengadaan impor minyak mentah domestik. Pertamina menilai bahwa praktik-praktik tersebut tidak transparan dan melanggar prinsip etika pengadaan.

Berdasarkan dakwaan jaksa, ada dua pokok permasalahan yang diduga menjadi penyebab kehilangan keuntungan negara sebesar USD 570.267.741,36. Pertama, terkait impor produk kilang atau bahan bakar minyak (BBM), yakni pengondisian hasil rapat Optimasi Hilir (OH) dengan menurunkan data ketersediaan Minyak Mentah (MM) domestik yang dapat diolah di Kilang Pertamina dan meningkatkan peluang untuk impor MM. Dalam prakteknya, ketersediaan minyak mentah domestik malah diekspor sehingga PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) harus membeli lebih banyak dari luar negeri.

Kedua, terkait penjualan solar nonsubsidi, yakni praktik-praktik yang tidak transparan dalam pelaksanaan pengadaan. Jaksa menyinggung tentang pelaksanaan pelelangan khusus yang dipimpin Vice President (VP) Crude & Product Trading & Commercial (CPTC) dan VP Feedstock Management (FM). Pihak terkait melakukan praktik-praktik yang tidak sesuai dengan prinsip dan etika pengadaan, seperti memberikan informasi rahasia kepada beberapa mitra usaha, meluluskan peserta tender meskipun persyaratan utama berbeda, dan menyetujui perubahan persyaratan utama sesuai permintaan beberapa mitra usaha.

Pertamina juga menilai bahwa penyimpangan-penyimpangan tersebut mengakibatkan terjadinya kerugian keuangan negara. Jaksa telah menyebutkan 9 perbuatan dari Panitia Pelelangan Khusus yang melanggar prinsip etika pengadaan, termasuk memberikan persetujuan kepada beberapa mitra usaha meskipun mereka sedang dikenakan sanksi tidak dapat diundang untuk mengikuti pengadaan minyak mentah/kondensat.

Pertamina menilai bahwa perlakuan istimewa ini merupakan contoh dari praktik-praktik korupsi yang dilakukan oleh beberapa perusahaan minyak asing dalam pengadaan impor minyak mentah domestik.
 
😐 aku pikir ini bikin kita bingung, siapa lagi yang bisa terlibat di sini? 🤔 Pertamina sendiri yang mengadakan tender, tapi ternyata ada praktik-praktik korupsi yang dilakukan oleh beberapa perusahaan asing. Itu bikin bingung banget. Mungkin kita harus fokus pada bagaimana mengatasi masalah ini, bukan siapa yang terlibat. Jadi, apa rencana aja untuk memanfaatkan keuntungan negara itu? 🤑
 
ini masalahnya kayaknya, pemerintah kena ngawas-ngawasin lebih ketat lagi, siapa tahu ada benar-benar korupsi yang terjadi tapi juga ada kemungkinan ada lagi yang tidak kita sadari. apa yang diungkapkan jaksa kalau ada perusahaan asing yang melakukan pengecualian dari aturan karena beberapa alasan tertentu. tapi kita jangan sampai salah menilai, mungkin ada perusahaan asing yang benar-benar melakukan hal yang tidak baik tapi juga ada kemungkinan ada lagi yang tidak kita sadari.
 
ini sih, kalau pemerintah dan Pertamina makin canggih banget dalam mengamankan kepentingan negara, tapi di balik semuanya ada praktik korupsi yang bikin kita jadi marah 😒. pertamina udah bilang bahwa praktik-praktik tersebut tidak transparan dan melanggar etika pengadaan, tapi gue masih ragu apakah pertamina udah bilang semuanya ya? 🤔 ada lagi hal yang bikin saya penasaran, apa benar-benar Pertamina tidak bisa melakukan apa-apa karena praktik-praktik korupsi tersebut? seharusnya pemerintah dan instansi negara lainnya harus lebih berhati-hati dalam pengadaan impor minyak mentah domestik agar kita jangan kehilangan keuntungan negara lagi 🤦‍♂️.
 
ini bikin gak percaya kalau ada perusahaan minyak asing yang bisa pakai sistem yang tidak transparan untuk mendapatkan kontrak impor minyak mentah dari pemerintah. tapi apa sih tujuan mereka? hanya ingin menghemat biaya dan keuntungan, tapi tanpa peduli dengan negara sendiri. itulah yang disebut korupsi, bro! dan aku pikir ini bukan masalah kecil, tapi masih bisa diatasi jika pemerintah dan perusahaan minyak asing bersatu. kita harus memastikan bahwa semua perusahaan punya kesempatan yang sama untuk berpartisipasi dalam pengadaan impor minyak mentah, tanpa ada praktik-praktik yang tidak transparan. 🤔
 
😊 Wah, kalau begitu itu makin jelas siapa yang benar dan siapa yang salah. Pertamina malah sabar-sabar saja 🙄, padahal ada korupsi yang serius banget. Tapi saya rasa tidak perlu dihakimi, kita semua bisa belajar dari kesalahan-kesalahan itu. Saya harap Jaksa bisa menyelesaikan kasus ini dengan baik dan memastikan agar tidak ada lagi praktik-praktik korupsi seperti itu 🤞
 
🤔 sih kalau pertamina terus terus menangkap ganti rugi dari perusahaan minyak asing. tapi siapa tahu apa yang dilakukan oleh jaksa sebenarnya benar? kayaknya ada hal lain yang tidak dikatakan di akhir laporan, misalnya apakah ada kompromi atau kesepakatan antara pertamina dan perusahaan minyak asing untuk menghindari penangguhan pelelangan khusus. 🤷‍♂️

tapi yang jelas adalah perlakuan istimewa ini harus diwaspadai dan diawasi lebih dekat oleh otoritas terkait agar tidak terjadi kehilangan keuntungan negara lagi 😬. kalau ada kesempatan, pertamina juga patut memberikan contoh bagi perusahaan minyak asing untuk berperilaku lebih transparan dan jujur dalam pengadaan impor minyak mentah domestik 📈.

dan yang paling penting adalah kepentingan negara harus menjadi prioritas utama. kalau ada kesempatan, otoritas terkait juga patut melihat kembali struktur organisasi dan proses pengadaan pertamina agar tidak terjadi kesempatan untuk praktik-praktik korupsi di masa depan 🚨.
 
🤔 aku pikir ini gampang dibayangkan, kalau PT KPI dan perusahaan lainnya membeli minyak mentah dari luar negeri lebih banyak karena data ketersediaannya diprioritaskan untuk impor saja? apa yang terjadi ke dengan peluang PT Kilang Pertamina untuk mengolah minyak mentah domestik itu? 🤷‍♂️

dan lagi, aku pikir ini juga membuat kita bingung siapa mitra usaha yang sebenarnya mendapatkan persetujuan dan manfaat dari perjanjian-perjanjian tersebut. kalau tidak ada transparansi dalam pengadaan ini, bagaimana kita bisa yakin bahwa prosesnya benar-benar adil? 🤔

aku pikir ini juga membuat kita mengingat pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam pengadaan negara. jika pertamina dan jaksa sudah menemukan prakiraan kerugian keuangan negara sebesar USD 570 juta, maka kita harus tahu siapa yang bertanggung jawab atas ini dan bagaimana kita bisa mencegah hal seperti ini terjadi lagi di masa depan. 🚨
 
hebat banget kan ya... pertamina jadi pengamat kesehatan korporasi minyak asing di Indonesia. pertamina nggak hanya sekedar ngelola kilang, tapi juga ngelajari bagaimana cara bertransparansi dan etis dalam pengadaan impor minyak mentah domestik. tapi siapa bilang pertamina tidak pernah terkena dampak dari praktik korupsi yang melingkar di balik penjualan solar nonsubsidi? kita harus lebih bijak dalam mengawasi cara kerja korporasi, agar tidak lagi kehilangan keuntungan negara sebesar USD 570.267.741,36.
 
Kalau gini saja terjadi, itu memang tidak baik banget ya? Pertamina jadi harus kehilangan uang negara sebanyak USD 570 miliar karena ada praktik-praktik korupsi yang dilakukan oleh perusahaan minyak asing. Itu bukan cuma korupsi saja, tapi juga kekurangan transparansi dan etika dalam pengadaan. Kalau kita tidak mau ini terjadi lagi, perlu ada pengecekan dan pengawasan yang ketat untuk mencegah praktik-praktik seperti ini di masa depan.
 
🤔 Pertamina benar-benar salah, kan? Mereka harus lebih teliti dalam pengadaan minyak mentah domestik ya... 🙄 Ada yang bilang bahwa beberapa perusahaan asing itu sudah berpura-pura sebagai 'mitra' yang baik, tapi sebenarnya mereka hanya ingin memenangkan tender dengan cara apa pun. Itu tidak adil dan tidak jujur juga...

Pertamina harus lebih serius dalam menyelidiki praktik-praktik korupsi ini dan membuat langkah tindak yang tepat untuk menghentikan praktek tersebut. Kalau tidak, saya bayangkan kalau biaya kehilangan negara bisa bertambah lagi ya... 🤑
 
kembali
Top