Jakarta Collaboration Fund Bakal jadi Geliat Pramono AnungTambal Pemangkasan Dana Bagi Hasil

Geliat Pramono: Jakarta Collaboration Fund Bakal Mendesak Pemangkasan Dana Bagi Hasil

Dalam pertemuan yang panjang, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung beserta Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa telah membahas tiga hal utama terkait penyesuaian Dana Bagi Hasil (DBH) Jakarta. Menurut informasi yang diterima, Pramono menegaskan bahwa Pemprov DKI tidak akan memperdebatkan keputusan pemerintah pusat terkait pengurangan DBH Jakarta.

Pendekatan yang diambil oleh Pramono adalah melakukan penyesuaian kebijakan fiskal dan melakukan efisiensi belanja, terutama pada proyek-proyek yang masih bisa ditunda tanpa mengganggu layanan publik. Hal ini menunjukkan bahwa Gubernur Jakarta berusaha mencari solusi yang sesuai dengan prioritas masyarakat.

Selain itu, Pramono juga mengajukan izin untuk melakukan skema pembiayaan kreatif (creative financing) dengan melakukan penerbitan obligasi daerah, serta membentuk Jakarta Collaboration Fund. Hal ini menunjukkan bahwa Gubernur Jakarta berusaha mencari alternatif penyaluran dana yang lebih efektif dan efisien.

Pramono juga meminta restu Kemenkeu untuk memanfaatkan dana Rp200 triliun yang dikucurkan pemerintah di Bank Himbara. Hal ini menunjukkan bahwa Gubernur Jakarta berusaha mencari kesempatan untuk mengoptimalkan penggunaan dana yang tersedia.

Namun, perlu diingat bahwa pendekatan Pramono masih perlu didiskusikan dan disepakati oleh pemerintah pusat. Hal ini menunjukkan bahwa ada kekhawatiran tentang penyesuaian DBH Jakarta yang akan berdampak pada layanan publik.

Dalam jangka panjang, geliat Pramono dalam mencari solusi untuk DBH Jakarta dapat menjadi langkah maju yang positif bagi pengembangan ekonomi dan kerja sama antarwilayah. Namun, penting juga untuk memastikan bahwa pendekatan tersebut sesuai dengan prioritas masyarakat dan tidak mengganggu layanan publik.
 
Gak bisa banget dengerin kabar ini, sih... Pramono ternyata masih mantap mengutamakan efisiensi dan fiskalitas. Saya suka banget cara dia berpikir, seru banget ide-ide yang ditawarkannya. Skema pembiayaan kreatif itu, nih... bikin aku tergoda untuk memulai bisnis sendiri. Dan kalau memang ada kesempatan untuk mengoptimalkan penggunaan dana, itu juga harus diambil. Saya setuju bahwa pendekatan Pramono perlu disepakati oleh pemerintah pusat, tapi kalau bisa nih, aku rindu banget dengan era ini... Ketika semua orang bekerja sama dan memiliki tujuan yang jelas 😊
 
Paham dulu kalau prakarsa Pramono ini bukan bukan tentang cari cara menghemat dana, tapi tentang cari cara optimalkan penggunaan dana yang ada 🤔. Dia benar-benar ingin mencari solusi yang baik untuk DBH Jakarta. Proyek-proyek yang masih bisa ditunda tanpa mengganggu layanan publik itu wajar banget, tapi kira-kira bagaimana caranya agar tidak terjadi pengurangan dana sekecil-kecilan? 💡

Dan siapa tahu, proyek-proyek ini nanti bisa jadi menjadi contoh bagi negara lain 🤞. Dan skema pembiayaan kreatif itu wajib diuji coba, apakah benar-benar bisa mengoptimalkan penggunaan dana? 📊.
 
Pengamat urbanisasi di sini 🤔🗺️, aku pikir kalau gubang Jakarta jelas2 mau cari solusi untuk DBH Jakarta. Aku senang dia mau berdiskusi dengan Menteri Keuangan, tapi mungkin perlu diawasi agar tidak terlalu banyak yang ditransfer ke kantornya. 🤑

Aku rasa pemerintah pusat harus lebih baik lagi dalam memberikan informasi tentang DBH Jakarta dan bagaimana dana tersebut akan digunakan. Jangan sampai semua uang itu habis tanpa ada hasil yang signifikan 😬.

Tapi, aku juga senang melihat bahwa Gubang Jakarta mau mencari alternatif penyaluran dana yang lebih efektif, seperti skema pembiayaan kreatif dan Jakarta Collaboration Fund. Itu langkah maju yang positif bagi pengembangan ekonomi di Jakarta 🚀.

Aku harap pemerintah pusat akan mendukung pendekatan Gubang Jakarta ini dan tidak membuatnya terlalu sulit, agar bisa mencapai tujuannya 💪.
 
aku pikir kalau pramono itu benar-benar ingin mencari solusi yang baik kualitas proyeknya pasti akan meningkat, tapi aku khawatir apakah dana yang digunakan untuk proyek-proyek itu tidak akan terfokus dan malah terbuang sia-sia, mungkin perlu ada pengawasan yang ketat agar dana tidak terburu-buru digunakan.
 
Paham sih, kalau Pramono ingin optimalkan penggunaan dana Bagi Hasil Jakarta, tapi ada kekhawatiran nih, apakah dia bisa membuat keseimbangan antara pengurangan DBH dengan tidak mengganggu layanan publik. Kalau dia terlalu agresif dalam mengurangi DBH, mungkin akan menimbulkan masalah bagi masyarakat yang membutuhkan sumber daya publik. Tapi kalau dia bisa menemukan solusi yang tepat, seperti melalui skema pembiayaan kreatif dan Jakarta Collaboration Fund, itu bisa menjadi langkah maju yang positif bagi pengembangan ekonomi dan kerja sama antarwilayah 🤔
 
Gempa geliat Pramono lagi, ini kali dia pakai strategi yang cukup cerdas... tapi apa artinya? Jadi dia bilang dia tidak akan memperdebatkan keputusan pemerintah pusat tentang pengurangan DBH Jakarta, tapi dia sudah mulai mencari solusi sendiri.

Dia buat skema pembiayaan kreatif dan izin untuk melakukan obligasi daerah, itu semua bagus banget! Tapi apa yang pasti, dia harus berbincang dengan pemerintah pusat lagi agar pendekatan-nya sesuai dengan prioritas masyarakat.

Gempa geliat Pramono ini bisa jadi langkah maju bagi pengembangan ekonomi dan kerja sama antarwilayah... tapi kita harus terus memantau apakah dia tidak mengabaikan layanan publik. Kita harap Pramono bisa mencari keseimbangan yang tepat agar Jakarta tetap menjadi daerah yang berkembang pesat 😊
 
kembali
Top